part ( 34 )

313 42 5
                                    



Setelah usai dengan ritual mandinya, gus gebriel berniat memanggil zara untuk keramas. Namun tidak ia temukan gadisnya dikamar.

Gus gebriel melihat handphone yang masih menyala diatas kasur, Kemudian ia meraih handphone itu.
Senyumannya seketika mengembang  dikala melihat isi dari layar handphone milik zara yang tertera dari aplikasi google 'APA ARTI MIMPI HAMIL ?'.

"Kemana orangnya nih ?" gumam gus gebriel. Ia kembali menyimpan handphone itu ditempat semula.

Sekarang pandanganya teralihkan ke dua kotak kado yang tersusun rapi
diatas nakas. Saat ingin mendekat, seketika langkahnya terhenti saat mendengar langkah kaki dari arah pintu.

"Kak, sudah selesai mandinya ?"
Ujar zara saat tiba didalam kamar, gus gebriel hanya tersenyum ngangguk.

"Maaf ya, tadi bunda manggilnya buru-buru nanyain tempat perbumbuan" lanjut zara menjelaskan, gus gebriel berdehem sembari mengangguk pelan.

"Jadi keramas ?" tanya zara. Namun gus gebriel hanya geleng pelan.

Zara menarik nafasnya dan menghembus kasar.
"Kakak puasa bicara ya !" pekik zara.
Pertanyaan yang mampu membuat gus gebriel terkekeh.

"Sekarang malah ketawa, nggk lucu tauk" dengus zara kesal.

"Udah dibuka kadonya ?" sela gus gebriel saat melihat gadisnya merajuk.

"Heuum" ucap zara sembari mengangguk singkat.

"Kenapa kakak kasih kado? Padahal aku nggk ultah" ucap zara mengerutkan kening, sembari menunggu jawaban dari suaminya.

"emang harus nunggu ulang tahun dulu baru seorang suami kasih hadiah untuk istrinya ?" gus gebriel menautkan kedua alisnya tanda bertanya. Ralat, lebih tepatnya menegaskan dengan bertutur lembut.

"Hemm, nggk juga sih. tapi, terimakasih deh kadonya" ucap zara tanpa ekspresi.

"Suka? Tapi kalau nggk suka kasih tau aja biar kakak ngasih yang lain lagi" ucap gus gebriel tersenyum simpul.

"Sukak bangeet, Terimakasih kak" ucap zara tersenyum simpul.

gus gebriel menghampiri zara seraya berkata "sama-sama sayang" ucapnya  dengan tangan yang sibuk mengacak-acak jilbab zara.
Ia terkekeh namun tidak dengan zara, sekarang wajahnya terlihat pasrah dan bibirnya mengerucut kedepan.

"Sana mandi, biar kita dhuha bareng" ujar gus gebriel yang langsung dapat anggukan dari zara.

-

Hampir tiga puluh menit zara didalam kamar mandi dan akhirnya ia keluar dengan menggunakan kimono panjang selutut, berwarna biru.

Zara melihat gus gebriel yang sudah siap dengan jubah dan peci putihnya.
Ia sampai terkesima melihat ketampanan suaminya. Memang selalu tampan dalam keadaan apapun, namun auranya sangat sangat terpancar saat menggunakan style putih.

Zara berjinjit pelan agar tak terlihat dan tak terdengar langkahnya. Ia tak ingin mengganggu fokus suaminya dalam ber-muroja'ah hafalan.

Mata yang dipejamkan, suara yang terdengar samar namun merdu dan al-qur'an yang masih setia digenggam oleh tangan kananya. Saat ini gus gebriel benar-benar fokus tak teralihkan.

-

Sekarang zara sudah siap dengan mukenah putih yang bercorak blue soft disebagian kecil mukenahnya.
Gus gebriel yang menyadari kehadiran zara, lalu menghentikan aktifitas muroja'ah-nya.

"cantik banget istriku" ucap gus gebriel tersenyum simpul menatap zara yang sudah berada disampingnya.

Pipi zara bersemu merah dikala mendengar tutur lembut dan singkat itu.

DEAR My Cold Gus  (OTW END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang