02.

28 5 1
                                    

Seorang anak perempuan masuk ke pelataran sebuah sekolah yang luas.

Berjalan menyusuri lorong yang sepi karena sekolah itu sudah masuk ke pelajaran pertama.

Sebuah tas kecil tersampirkan di bahunya. Anak itu masuk ke dalam sebuah ruangan.

"Selamat pagi pak," sapanya dengan seorang guru yang sedang duduk.

"Eh? Ada apa?"

"Nama bapak benar kan Pak Agus? "

"Iya neng, ono opo to?"

"Ini pak saya murid baru, katanya saya disuruh menemui bapak untuk bertanya kelas saya dimana,"

"Oalah dalah, he eh. Saya baru inget toh kamu yang kemarin datang itu kan?" Anak itu menganggukan kepalanya sambil tersenyum. "Sek sek, tak kasih tau dimana kelasmu,"

Pak Agus mengambil beberapa berkas milik anak itu yang kemarin dilampirkan untuknya.

"Neng, kamu ada di kelas XI IPS A, oala pantes neng kamu disuruh menemui saya,"

"Kenapa pak?"

"Wong saya wali kelase," ucap Pak Agus sambil tersenyum.

"Sek sek ikut saya neng saya antar kelasmu,"

***

"Wey noh Pak Agus bawa anak cewe," kata Dandi.

"Mana mana?" Ketiga temannya antuias melihat ke luar jendela mengikuti pandangan Dandi.

Dari kejauahan, Pak Agus sedang berjalan bersamaan dengan anak perempuan disampingnya.

Pak Agus masuk kedalam kelas diikut dengan anak baru itu. Anak baru itu menunduk malu. Biasa lah anak baru.

Keadaan kelas yang tadinya hening kini mulai berbisik bisik satu sama lain.

"Bingo! Cantik broo, sadaaap" bisik Kevin pada Dandi sambil menyikutnya karena mereka duduk sebangku.

Ashaf menatap anak itu serius.

"Anak-anak, ada murid baru. Kebetulan masuknya dikelas ini. Monggo neng, perkenalkan dirimu."

Anak itu mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas.

"Hallo, nama gue Arsyha Mirheva. Biasa dipanggil Arsyha atau Ara. Semoga kita bisa jadi temen yang baik ya, thanks,"

"GOD DAMN IT. OH SHIT MAN. BROO I GOT IT!" Ashaf mengucapkan sumpah serapah kepada teman-temannya.

Teman temannya itu tercengang melihat anak baru yang bernama Arshya Mirheva. Ya! Seorang yang baru saja mereka bicarakan kemarin.

"Ya sekarang kamu bisa milih tempat dudukmu,"

Ara melihat ke seluruh kelas mencari tempat yang kosong untuknya. Ara mendapatkannya. Ia memilih duduk di belakang.

Tepat di belakang Hakyal dan Ashaf. Disamping Kevin dan Dandi.

Pak Agus keluar kelas bersama guru Ekonomi yang sedang mengajar dikelas itu tadi. Setelah yakin melihat murid baru duduk ditempatnya. Pak Agus memberi salam dan dijawab oleh anak-anak sekelas.

"Durian runtuhh brooo," ucap Dandi.

"Nugi, katanya lo mau kenalan Nug," ucap Ashaf yang didengar oleh satu kelas.

"Apaansii kocakk"

"Acop katanya lu mau jadiin gebetan Cop, sikat lah Copp" ucap Kevin. Anak-anak sekelas melihat candaan mereka menahan tawa.

"HAHAHA mampus lo Cop" ucap Haykal.

"Nug, bukannya lu mau jadiin cadangan Nug," Dandi ikut menimpali.

"Fak!" Haykal melempar Dandi dengan buku Ekonomi yang tebal.

Sementara Ara hanya senyum-senyum sendiri mendengarkan teman barunya itu.

"Udah elah lo tinggal kenalan aja ribet," ucap Kevin. Kevin nenghampiri Ara yang duduk disampingnya.

"Hai," ucap Kevin sambil mengulurkan tangannya dan disambut dengan tangan Ara, "Kenalin nama gua Kevin."

"Hai, udah tau kan nama gue?" Ucap Ara.

"Udah kok hehe,"

"Wey anjir bagian gue tuh," ucap Ashaf.

"Hai, nama gua Ashaf biasa dipanggil Acop. Jangan tanya kenapa gua dipanggil Acop oke?" Ashaf ikut mengulurkan tangannya yang disambut juga dengan Ara. Begitupun dengan Dandi.

"Huede giliran guaa"

"Hallo, nama gua Dandi,"

"Hallo kalian semua, semoga kita bisa jadi temen yang baik ya," ucap Ara yang dibalas dengan senyuman dari ketiga teman yang baru dikenalnya itu.

"Nug lo gamau kenalan?"

Haykal tidak ikut berkenalan dengan Ara seperti teman temannya, ia sibuk dengan iPodnya bermain Clash of Clans dengan sebuah headset terpasang di telinganya.

"Budek ege dia kalo lagi dengerin musik, apalagi ditambah main CoC"

"Ra, kenalin aja, dia temen guaa, namanya Haykal," ucap Dandi mengenalkan Haykal pada Ara.

"Dia emang gitu rada cuek sama cewe, haha"

"Oh gituu ya, kalian semua pasti temen deket ya?"

"Iya dongg Ra,"

"Ehiya Ra, lu kenal Debby?" Tanya Ashaf.

"Debby Kayla? Iya dia sepupu gue,"

"Sadaaap bro, sepupuaan" ucap Kevin.

"Lo pasti pacarnya Debby ya?"

"Iya haha kok lo tau,"

"Dia cerita sama guee"

Ara bisa beradaptasi dengan mudah di sekolah barunya. Hari pertama ia masuk, ia sudah punya teman.

"Eh kantin yuk, laper guaa" ajak Kevin.

"Yoklah,"

"Ra, mau ikut ke kantin?"

"Mmm..." Ara terlihat berfikir sejenak, "Boleh deh, sekalian liat-liat"

Ashaf menepuk pundak Haykal.

"Ikut gak kantin?"

"Ha?"

Ashaf berdecak sebal karena Haykal tidak mendengarkannya. Benar kata teman-temannya, Haykal mendadak tuli saat mendengarkan musik dengan headset.

Ashaf menarik headset Haykal hingga terlepas dari telingannya, "MAU IKUT KE KANTIN GAK BROOO?"

"Aduh gausah teriak juga keles," Haykal menutup telinganya dengan tangannya.

"Ikut gak?" Untuk ketiga kalinya Ashaf bertanya kepada Haykal.

"Makan?"

"Engga coy enggaa, kita mungutin sampah dikantin,"

Mereka sudah berjalan menuju kantin menyusul yang lainnya.

"Lucu lo bego"

"Ketawa dong"

"Haha."

Hari ini Haykal, Dandi, dan Kevin tidak menyangka bahwa anak baru itu ternyata seseorang yang mereka bicarakan kemarin dirumah Haykal.

Terutama Ashaf yang paling gencar membicarakan Ara kemarin.

Dunia sempit sekali. Mereka bisa bertemu dengan Ara yang baru mereka tau kemarin dan ternyata Ara adalah sepupu pacarnya Ashaf. Bahkan sekarang mereka sudah mulai dekat dengan Ara.

***

Haii, ketemu lagi sama Author. Gimana? Makin gak jelas? Yaudahlah ya, hehe.

Semoga kalian suka yaa.

Support this story with comment and vote!

Girl in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang