Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas menyudahi acara belajar kelas XI IPS A membahas tentang materi Turunan pelajaran Matematika yang menurut anak jurusan ilmu sosial ini memuakan.
Ara keluar kelas bersama teman sekelasnya Mya menuju kantin. Kali ini tak seperti biasanya Ara istirahat bersama Haykal dan lainnya. Haykal sedang rapat bersama club basketnya untuk pertandingan minggu ini.
Ara memesan makanannya bersama Mya, dan duduk di kantin seperti biasa di tempat yang sering ia tempati bersama teman-temannya. Ara dan Mya asik mengobrol bersama sambil menyantap makanan masing-masing.
Saat mereka tengah asik mengobrol seseorang menghampiri mereka dan tiba tiba saja menggebrak meja, membuat Ara yang disampingnya terkejut.
"Duh Ra gue gak ikutan ya," bisik Mya.
"Santai aja,"
Thisa bersama teman-temannya datang menghampiri Ara. Thisa juga yang menggebrak meja di kantin itu, yang sekarang menjadi pusat perhatian semua orang.
"Eh Thisa, ada apa nih?" tanya Ara santai, sedangkan Thisa sudah menampakkan muka geramnya.
"Gak usah pura pura gatau!" Ucap Thisa penuh penekanan dan mencoba menahan amarahnya.
"Ya emang gue gak tau, ada apaan?" Ara mulai terpancing, tetapi ia pintar menormalkan emosi. Ia berdiri sejajar dengan Thisa.
"SEJAK KAPAN LO BOLEH SEENAKNYA DEKET SAMA NUGI HA?!!" ucap Thisa di depan wajah Ara. Thisa melipat kedua tangannya didepan dada.
"Oh Nugii, astaga gue lupa kalo lo pacarnya. HEHE." Thisa semakin naik darah dengan jawaban Ara.
"EH LO ANAK BARU GAK USAH BANYAK TINGKAH, lo gak tau ya lagi berhadapan sama siapa? HA?!"
"Billthisa Agitta?" jawab Ara pura pura tidak tau siapa Thisa yang dikenal sebagai jagger satu sekolah. Tentu saja Ara tau.
"Gue kasih tau ya sama lo, jangan pernah lo ngedeketin Nugi lagi. Sekali lagi gue tau lo masih deket sama cowo gue, abis lo," Thisa mulai mengancam Ara. Ara masih dengan tenangnya medengar ocehan Thisa.
"Mmm.... deket sama Nugi? Emang sedeket apasih gue sama Nugi yang lo tau?"
"Jangan pura-pura bego deh, udah jelas-jelas kemaren lo berduaan main basket sama dia, OHH YAA diajarin juga main basket gimana. DIANTER PULANG JUGA LAGI YA." jelas Thisa.
"Ecieee lo ngestalk gue yaa kemaren? HAHA ketauan deh."
"IDIH NGAPAIN BANGET?! Kurang kerjaan." Thisa semakin sengit sedangkan Ara masih tenang menghadapi Thisa.
"Kurang kerjaan kok tau ya gue kemaren ngapain aja sama NUGI."
"Heh sepupu lo sendiri tuh yang ngasih tau gue kalo lo lagi berduaan sama Nugi."
"Debby? Oh ya ampun, ketauan banget kan cupunya lo ngelabrak gue hasil pemberitaan dari orang."
"HEH LO GAK USAH BANYAK GAYA!" Thisa menggebrak meja. Lagi.
"YA LO JUGA GAK USAH SOK!" Ara mulai emosi.
"Heh lo tuh cuma anak baru disini, karena Debby aja lo bisa punya banyak temen!" ucap Thisa arogan. "Intinya, lo gak usah deket-deket sama cowo gue,"
"HEH, lo siapa ngatur-ngatur gue gak boleh deket sama cowo lo?!" Ara mulai emosi. Ia mendorong bahu Thisa karena menganggap Thisa sudah keterlaluan.
Haykal berlari menuju kantin saat pertengkaran Thisa dan Ara semakin sengit. Haykal yang penuh emosi, berjalan menghampiri kedua orang yang sedang berdiri berhadapan dengan kilatan emosi dimata keduanya.
Haykal datang di tengah-tengah mereka. Menarik Ara untuk berdiri di belakangnya.
"Ini apaan lagi sih Sha," Thisa panik dengan kehadiran Haykal di tengah pertengkarannya dengan Ara.
"Itu cewe dibelakang kamu yang kecentilan ngedeketin kamu," Haykal melirik Ara yang ditunjuk Thisa. Emosi Haykal memuncak.
"CUKUP SHA!"
"Nugi, tapi..........."
"Cukup ya Sha kamu bertingkah kayak gini sama semua orang yang deket sama aku. Emang cewek yang bisa deket sama aku itu kamu doang?! Yang lain juga bisa!!" jelas Haykal yang mengeluarkan uneg-unegnya selama ini. "Kamu juga gak punya hak ngelarang aku buat deket sama siapa! Kamu juga gaada urusannya sama mereka yang deket sama aku!!" Thisa yang mendengar amarah Haykal yang jelas-jelas tidak membelanya mundur beberapa langkah dari tempatnya. Sementara Ara tersenyum penuh kemenangan untuk Thisa. Thisa menatap tajam Ara yang sedang tersenyum senang karena dibela secara langsung.
"Ara, kamu gapapa kan?" ucap Haykal. Ara teliti dengan perkataan Haykal yang menggunakan kata 'kamu' pada ucapannya. Diam-diam ia menyembunyikan senyumnya.
"Gue gapapa kok santai aja." jawab Ara sambil tersenyum tipis. Thisa yang melihat adegan itu menghentakan kakinya kesal dan berlalu meninggalkan kedua orang itu bersama teman-temannnya.
"Maafin Thisa ya, dia emang gitu orangnya."
"Iya gue paham kok HEE," ucap Ara sambil menyengir menyindir Haykal.
"Tapi tumben loh ada yang berani lawan dia,"
"Maksudnya?"
"Iyaa, lo orang pertama kayaknya yang berani lawan dia."
"Ah yakali," dalam hati Ara merasa tersanjung.
"Seriussss,"
Setelah pertengkaran antara Thisa dan Ara usai, Haykal dan Ara malah duduk berdua, masih di kantin. Ara menghabiskan makanannya yang belum habis karena acara makannya diganggu dengan kehadiran Thisa yang memicu pertengkaran itu.
Haykal meminum orange juice yang dipesan Ara. Ia merasakan haus sehabis memimpin rapat yang belum usai, berlari menuju kantin, dan melerai kedua gadis yang sedang bertengkar.
Lalu mereka lanjut mengobrol sampai Dandi dan Kevin ikut datang dan berkumpul seperti biasa. Tak lama setelah itu Ashaf datang, meledek Haykal yang habis melerai Thisa yang telah melabrak Ara.
"Makanya brooo, putusin aja. Susah kan kalo mau deket sama cewek."
"Bacot."
"HAHAHAHAHA," tawa Dandi, Kevin dan Ashaf. Sedangkan Ara hanya tersenyum geli mendengarnya.
***
Halloooo, maaf ya kalo conflictnya jelek. Ya gitu deh pokoknya, ehehe. author lagi agak bener otaknya, terus lagi niat juga ngelanjutin cerita. yauds jadi deh kayak gini.
Oke don't forget to C and V! Love!
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl in Love
Teen Fiction"the sky is beautiful, but i'd rather look at you, because you have more galaxies in your eyes, than the number of stars in the skies." - Girl in Love Copyright © 2015 by Queenabella