Bab 28. Kim Rok Soo

1.4K 213 13
                                    

Saat pertama kali aku membuka mataku di dunia novel yang ku baca, tak ada rasa kaget sedikitpun. Malah kenyataannya, aku cukup cepat beradaptasi di tempat ini.

Aku mengetahui bahwa aku menjadi salah satu karater yang bernama Cale Henituse. Lelaki sampah yang dari keluarga Count Henituse yang akan di pukul hingga menjadi bubur oleh seseorang bernama Choi Han.

Lalu aku bertemu dengannya. Pemilik dari rambut berwarna ungu pucat dengan manik mata biru cerah. Tidak ada informasi apapun mengenai gadis ini, namun aku bisa merasakan degub jantungku berdetak lebih kencang.

Deg.

Deg.

Deg.

Aneh. Padahal aku tidak mengenalnya. Lalu, aku mendengarnya mengucapkan sebuah nama dengan pelan.

"Kim Rok Soo."

Itu adalah nama asliku sebelum terbangun di dunia ini. Gadis itu kemudian dengan cepat menghindari ku, dengan wajah seperti menahan tangis.

"Gadis itu..?"

"Beliau adalah Nona Carmilla, Tuan Muda. Putri dari Marquess Barton dan juga tunangan anda."

Ron sepertinya mengira aku masih mabuk dan mengidap amnesia ringan. Namun yang mengusikku adalah, tunangan? Si brengsek ini punya tunangan? Apanitu sebabnya tubuhku bereaksi saat melihat gadis itu?

Sekeras apapun aku mencoba mengingatnya, namun tidak ada sepatah kalimatpun mengenai gadis yang bernama Carmilla Barton. Apalagi, dia juga mengetahui nama asliku.

Apa mungkin dia adalah orang yang berasal dari dunia yang sama denganku?

Setelah itu, aku kembali menghampirinya. Di dalam kamarnya, hanya ada dia dan seekor rubah kecil yang kuyakin adalah perliharaan gadis ini. Wajahnya terlihat berantakan. Matanya bengkak dan sembab.

Awalnya dia tidak ingin mengatakan apapun sampai aku harus menjebaknya dengan kata-kata ponsel. Dan sesuai dugaanku, dia mengetahui benda itu.

Carmilla berusaha bercerita dengan singkat mengenai dirinya. Bahwa nama aslinya adalah Lee Hana. Dia mengalami sebuah kecelakaan dan saat sadar sudah berada di sini. Dia juga tidak mengetahui tentang karakter yang bernama Carmilla karena sama sepertiku, mereka tidak berbagi ingatan.

Cukup mengejutkan rubah kecil yang di pangkuannya itu ternyata adalah makhluk sihir, atau menurut cerita dari Carmilla, dia adalah artefak suci. Hal inipun aku tidak mendapat informasinya. Aku hanya mengetahui tentang ancient power.

"Aku ingin membatalkan pertunangan kita." ucapannya yang tiba-tiba itu membuatku sedikit kaget. Sebenarnya, tujuanku menemuinya juga ingin mengatakan hal yang sama. Namun begitu melihat wajah habis menangisnya, aku merasa tidak bisa untuk melakukan itu.

Lalu, ada sesuatu dalam diriku yang ingin melindunginya. Aku ingin melihat wajah tersenyumnya. Aku ingin melihatnya tertawa.

Konyol.

Padahal aku tidak mengenalnya.

Namun rasa itu sangat kuat. Aku takut jika melepas gadis ini, maka aku akan menyesal seumur hidup.

Lalu, dia menangis dan memintaku untuk mengembalikan tunangannya. Tubuhku bergerak tanpa sadar, dan meletakkan kepala gadis ini ke dadaku.

Menurut penuturan Hans, Cale dan Carmilla mempunyai hubungan yang cukup dekat. Bahkan sering tidur bersama saat mereka masih muda dulu.

Ada perasaan tidak senang yang muncul saat aku mendengar itu. Namun dengan segera aku menepisnya. Kemudian, kami bertemu setiap hari, menghabiskan sore hari sambil minum teh di rumah kaca. Dan tentu saja, dia masih merengek untuk membatalkan pertunangan yang langsung aku tolak.

Blossom of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang