day-1

3 5 3
                                    

Dijadiin babu di rumah sendiri udah biasa bagi anak perempuan, apalagi kalau mereka adalah anak tertua yang mempunyai banyak adik kecil. Tapi, apa kalian pernah dijadiin babu juga di sekolah?

Ya. Babu sekolah. Organisasi siswa intra sekolah atau biasa disebut OSIS. Apa untungnya masuk OSIS? Bahkan, itu hanya akan mempersulit hidupmu. Seperti seorang gadis yang menggerutu kesal saat ini. Karena harus bekerja full selama seminggu untuk classmeeting minggu depan di sekolahnya.

"Nashwa, gue jadi panitia apa? " tanya Bella kepada temannya dengan sedikit kesal.

Nashwa menoleh sebentar menatap Bella, kemudian kembali menatap layar laptop milik sekolah yang tengah ia kelola. Dengan mata yang menyipit seperti tengah membaca sesuatu, ia berkata. "Ga ada Bel"

"Serius nih? " tanya Bella antusias.

"Iya Bellaaaaa"

"ALHAMDU- "

"Jangan senang dulu, justru kita yang ngga masuk namanya jadi panitia gini yang banyak kerjaan nanti" balas Nashwa seraya terkekeh.

"Iihhh kenapa gitu??? " Bella kembali bete.

"Iya, tadi kata Pak Anton, anggota inti yang ber-enam kayak Deon, David, gue, elo Hani sama Della itu nggak boleh jadi panitia di satu lomba doang! "

"Hah? Maksudnya? " tanya Bella gagal paham.

Nashwa menutup laptopnya setelah selesai mengetik proposal untuk diberikan kepada kepala sekolah nanti dan memasukkannya ke dalam tas untuk diberikan kepada Pembina OSIS mereka. Di sela-sela kegiatan, ia berkata. "Kan lomba yang kita adain banyak tuh, ada voli putra-putri, futsal, vlog, solo song sama adzan" Nashwa berhenti bicara dan menatap Bella dengan senyum yang sulit diartikan.

"Iya, terus? "

"Nah, kita harus jadi panitia semua lomba, kita yang nyediain peluit, manggil wasit, ngambil mic sama speaker. Ya pokoknya kita yang paling sibuk lah! " jelas Nashwa.

"Tabah kan lah hamba ya Allah" rengek Bella membuat Nashwa tergelak. "Yaudah Wa, gue pulang duluan ya? Udah kelar ngetik kan? " tanya Bella sedikit tidak enak karna harus meninggalkan Nashwa sendirian.

"Udah kok, gue juga mau pulang nih. Oh iya, sketsa lomba voly putra, lo yang buat kan? "

"Kata nya voly putri, gimana si? " Bella lagi-lagi gagal paham.

"Sketsa lomba voly putri itu Bella anggota seni yang anak IPS itu yang buat, bukan elo! "

"Lah? Kirain gue yang buat voly putri"

"Engga astaghfirullah. Gini nih, kalo punya anggota Osis yang nama nya banyak samaan! Bella sama Bella, Revan sama Revan, Della sama Dela"

"Hehe maap, ntar malem gue buat deh"

"Bagus, jangan lupa besok datang cepet! "

"Iyaaaaaaa! "

¤¤¤¤¤

Seperti apa yang dikatakan Nashwa. Bella bangun lebih awal hari ini, demi datang cepat. Dirinya bahkan begadang demi membuat sketsa lomba voli putra yang jadwalnya berganti-ganti sejak kemarin.

Dan sekarang, Bella sudah siap dengan seragam olahraganya. Menenteng kertas karton yang bertuliskan nomor urutan lomba setiap kelas, ia melihat sekeliling, hanya beberapa anggota OSIS yang baru datang. Sepertinya, Ia datang terlalu cepat.

"Deon!!! " panggil Bella saat melihat Deon, si ketua OSIS SMA Erlangga tengah berjalan sendirian menyusuri lorong sekolah.

"Iya? " tanya Deon bingung. Sekejap kemudian cowok itu sadar kala Bella menyodorkan kertas karton padanya. "Oh, udah selesai? Sini biar gua kasih ke Azriel buat ditempel di mading"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kakak tingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang