03. Red

51 12 2
                                    


Kabut mulai memudar. Jarak pandang mulai meluas.

Yseult dan pangeran pertama mulai bisa melihat lingkungan dibalik badai itu. Dan benar saja mereka telah berteleportasi lagi.

Anomali yang sempat menyorot mereka dengan cahaya matanya sudah bergerak menjauh beberapa saat lalu dan digantikan dengan sedikit memudarnya kabut itu. Entah apa yang sebenarnya terjadi, tidak ada yang mengetahuinya.

Sesaat terasa tidak ada suara apapun sehingga pangeran pertama mulai menurunkan pedangnya berniat melihat situasi terlebih dahulu.

Tetapi ketenangan bisa menipu. sesuatu dari atas menghantamnya dengan keras. Yseult hampir saja mengeluarkan sihirnya karna terkejut.

Pangeran pertama dimakan.

Sesuatu memakannya.

Sebuah wajah dengan leher panjang dan mata bercahaya itu berubah warna menjadi merah terang.

Kali ini anomali tersebut melihat kearah yseult. Pada situasi ini ia mulai merasakan keringat dingin yang menjalar di area punggungnya.

Bagaimana mungkin ia bisa kabur dari makhluk itu tanpa menggunakan sihir sedikitpun!

Si anomali semakin terlihat membentuk sesosok makhluk, perlahan mengarahkan seluruh wajahnya pada yseult. Kali ini ia baru sadar bahwa wajah dari makhluk itu sekilas seperti goblin. Wajah lebar penuh lekukan lemak, juga cenderung datar berwarna kehijauan dan tidak memiliki hidung atau malah dibalik lipatan kulit itu ada hidung? Yang jelas disana tidak ada batang.

Cukup tidak nyaman dipandang berlama lama karna bentuk wajah dan lehernya menyatu seperti cacing. Makhluk ini seperti keluar dari mimpi buruk seseorang akan sosok menjijikan. Dalam bentuk itu makhluk ini dapat menelan pangeran pertama dengan cepat dari atas dengan wajah langsung menghantam tanah.

Tetapi bagaimanapun juga goblin tidak memiliki kepala yang sebesar rumah rakyat kelas pedagang.

Yseult mundur memilih bertarung dengan tidak mengambil resiko karena Keegan ditangannya.

Dia sudah ketahuan, menggunakan sihir pun seharusnya bukan memperburuk keadaan.

Yseult siap bertarung jika saja makhluk itu tidak tiba-tiba memunculkan cahaya merah dari dalam sela-sela mulutnya.

Sesuatu seperti duri menusuk dari dalam di setiap jangka lehernya yang tebal, hasilnya ujung 'duri' itu terlihat sedikit.

Itu pedang pangeran pertama. Leher makhluk itu sekarang terlihat seolah di penuhi duri kecil disekitar lehernya.

Sesuatu bergerak naik diantara tusukan duri itu dan pada saat tertentu memuntahkan seseorang hingga terpental jauh.

Pangeran pertama masih hidup.

Disekanya lendir kehijauan diwajahnya, pangeran pertama seketika memanggil kembali pedang-pedangnya yang keluar dari arah mulut si makhluk besar. Pedang berlapis sihir berkat bahkan tidak bisa menembus tubuh makhluk itu lebih jauh.

"Sialan, kau merusak penampilanku!"

Pangeran pertama tidak jadi merasa takut pada makhluk ini. Itu karna ternyata makhluknya terlalu jelek. Ia tidak bisa kalah dengan kejelekan tiada tara seperti itu!

Sedari tadi makhluk itu baru terlihat separuh saja yaitu pada bagian wajah dan lehernya. Yseult dan pangeran pertama belum tahu dimana gerangan tubuh makhluk ini sampai gempa ketiga terjadi.

Pijakan yang seperti tanah dibawah mereka kembali naik dan kali ini terus meninggi hingga akhirnya mereka sadar itu adalah bagian tubuh dari si makhluk.

The Origin Of King KaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang