"Jadi.. mau ngapain?" Tanya Ling, sorot matanya menunjukkan rasa kesal dan tidak tertariknya
Ini juga untuk pertama kalinya, Ling bersifat dingin dan to the point ke Zilong, biasanya kan ga pernah
"Lho? Kok tumben sih kamu kulbet kayak gini?" Tanya balik Zilong
Ling memutar bola matanya jengah, "ih akunya kesel! Kamu tiba tiba ilang, tiba tiba muncul kan ga lucu tau!" Kata Ling seraya melipat kedua lengannya
"Iya maaf.. Soalnya ada tugas sekolah cok, disuruh meneliti di museum apa gitu, lupa gue, padahal baru aja kemaren" timpal Zilong tak bersalah
"Bodo ah, gamau tau, pokoknya aku kesel aja"
"Kita kan belum jadian lho? Berarti kamu ga berhak kesel sama aku" kata Zilong ngegodain Ling
Yang digodain malah makin panas, kayak cewek lagi pe em es
"Yaudah bodo amat! Kita jadian sekarang!! Jadi aku bisa marah sepuasnya sama kamu!!" Kata Ling, panasnya bukan main coek
Hening riba tiba menyelimuti kedua belah pihak, Zilong yang emang pengen diem buat tau reaksi Ling selanjutnya
Dan Ling yang tiba tiba diem gegara dia baru sadar sesuatu..
"Aku.. Aku nembak Zilong?" Pikir Ling, samar samar merah merona mulai terlihat diwajahnya
"Hayo? Udah sadar kamu tadi ngomong apa? Kesulut emosi sih.." ejek Zilong, karena Ling sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan Zilong
Maka, Ling memukul Zilong sekeras kerasnya dan sesakit sakitnya "mampus, makan tu dipukul, kesel aku lama lama"
"Lho? Kan udah kesel, ngapain keselnya jadi double?"
"Taik lah! Bodo amat!" Cetus Ling, dia meninggalkan tempat itu dengan sesikit suara hentakkan kaki yang terdengar
Zilong mengekor dibelakang, kemudian angkata bicara "aduh, maap dong neng geulis, cantik, sayang, pacarku yang maniss" kata Zilong
"Gausah ngomong gitu, kita kan ga pacaran" kata Ling, nolak buat Zilong panggil kayak gitu, lagian juga alay banget dah
"Lho? Kita dah resmi lah, kan tadi kamu nembak aku, akunya ya terima lah" jawab Zilong biasa aja ke Ling
Sementara Lingnya memutar bola matanya jengah, dia menyesali perkataannya tadi, yang ga sadar gegara kesulut emosi sama Zilong
"Yaudah, mau aku beliin es krim ga? Terserah mau rasa apa aja, sekalian borong juga gapapa, sorry ya" bujuk Zilong, dia merangkul pundak Ling menuju kios es krim
--
"... Makasih, ya" kata Ling singkat
"Iya, sama sama, apa aja aku lakuin buat pujaan hati kok" timpal Zilong, sementara Ling sedikit tersipu malu Zilong menganggapnya sebagai pujaan hati
"Aku kan tadi bawa mobil, mau aku anterin pulang atau kamu mau pulang sendiri?" Tanya Zilong, masih merangkul Ling
"Nanti aja deh pulangnya, masih mau diluar" tolak Ling, sementara Zilong sedikit mengernyit
"Oh ya? Berarti kamu mau sama aku lebih lama lagi hm?" Goda Zilong, tapi kali ini triknya tidak sukses dijalankan
"Zilong, pede boleh, tapi kepedean jangan ya" kata Ling mengingatkan, sekaligus menjitak kening Zilong
"Kamu aku cipok mau ga?" Tanya Zilong iseng, sementara Ling tiba tiba memerah lagi, dan memalingkan wajahnya dari hadapan Zilong
Zilong mengusap surai amethyst Ling gemas, kini rambutnya sudah sedikit berantakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Prinsip & Aturan Langit [Zilong × Ling] [Discontinued]
FanfictionMenemukan manusia yang benar benar setia itu sulit. Dikhianati itu mudah, semua orang pasti bisa melakukannya *** "No. I think we don't belong together." "And i know that" !-Warn-! -ooc garis kerasss -typo bisa bertebaran -pairship Ziling? Maybe -ba...