Halo gayssss, jadi detail cerita Dava yang sebelumnya bakalku upload mungkin beberapa hari kedepan. Karena aku masih ingin memfokuskan cerita ke alur utamanya, jadi tungguin and selamat membacaaa.
__________________________________
15 Januari 1256, Freedom castle, ruang kerja Dava
Di dalam ruang kerjanya, Dava sekarang sedang membaca undangan kunjungan ke Federasi Jura Tempest.
"Hmmmm, sepertinya aku akan pergi ke sana untuk sementara waktu, hitung hitung untuk liburan dan healing dari neraka ini" Ucap Dava.
"Baiklah, sudah kuputuskan bahwa aku akan pergi ke sana esok hari dan sebaiknya aku memberi tahu menteri luar negeri tentang rencana kunjunganku ke Federasi Jura Tempest" Ucap Dava sambil memunculkan hologram untuk memberi tahu menlu tentang rencananya.
Setelah beberapa detik, hologram di depan Dava memunculkan sebuah bayangan seorang pria yanf berumur sekitar 40 an tahun dengan menggunakan jas seperti orang kantoran.
"Ada apa gerangan yang mulia memanggil saya?" Ucap menlu Andi santoso.
"Menlu, aku berencana untuk pergi Federasi Jura Tempest esok hari. Apakah hal tersebut memungkinkan?" Ucap Dava langsung to the point tanpa basa basi.
"Baiklah yang mulia, saya akan menyampaikan kabar kedatangan anda ke pihak Federasi Jura Tempest dan menyiapkan pasukan pengawal untuk keamanan anda selama perjalanan, apakah hanya itu saja yang mulia?" Ucap Menlu Andi kepada Dava.
"Sudah itu saja menlu, kamu bisa bekerja kembali sekarang" Ucap Dava menjawab Andi.
"Baik yang mulia, saya izin pamit undur diri" Ucap Andi sambil sedikit membukuk di tampilan hologramnya.
"Ya tuan menlu" Jawab Dava singkat.
'hahhhhh, ternyata cukup melelahkan juga menjadi seorang pemimpin sebuah negara' batin Dava lelah di dalam hatinya.
Saat Dava mengekuh dengan pekerjaannya, menlu Andi yang mendapat perintah Dava segera melaksanakannya dan mulai menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan seperti kapal pesiar, armada pengawal, dan surat kunjungan pemimpin negara ke Federasi Jura Tempest sesegera mungkin setelah ia mendapat perintah.
"Halo laksamana Sugeng, saya mendapat kabar dari yang mulia bahwa beliau berencana ingin pergi ke Federasi Jura Tempest esok hari, apakah armada anda bisa menjadi armada pengawal untuk beliau?" Ucap menlu Andi kepada Laksamana Sugeng di hologram didepannya.
"Baiklah menlu, saya dan armada pimpinan saya akan menjadi armada pengawal untuk yang mulia selama perjalan ke Federasi Jura Tempest" Ucapnya kepada menlu Andi.
"Terima kasih Laksama Sugeng" Menlu Andi berterima kasih kepada Laksamana Sugeng.
"Sama sama tuan menlu, baiklah kalau tidak ada yang ingin anda sampaikan lagi, saya pamit undur diri untuk mempersiapkan segala hal untuk perjalan besok" Ucapnya sambil menutup panggilan hologram.
"Baik, semoga harimu menyenangkan Laksamana Sugeng" Ucap menlu Andi kepada Laksamana Sugeng.
Dan panggilan keduanya pun berakhir yang kemudian Andi segera mengirim kabar kepada Kedubes Kerajaan Majapahit yang berada di Federasi Jura Tempest.
"Hahhhh, selesai sudah pekerjaan ku hari ini" Ucap Andi kelelahan dengan pekerjaannya.
Di saat ia sedang istirahat, pintunya diketuk oleh seseorang.
TOK TOK TOK TOK
"Masuk saja, kuncinya tidak ku kunci" Ucap Andi lantang.
"Baik tuan menlu" terdengar suara seorang wanita dari balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summoning Majapahit Kingdom In Another World
FantasiaSuatu hari di sebuah negara yang pemerintahannya sangat sangat baik dan memikirkan rakyatnya ada seorang wibu bau bawang dan jones (kek klean yang baca🗿) yang menyukai anime,novel, dan manga yang bergenre summoning country, military dan fantasy.Dia...