Siang itu cafe di tutup secara mendadak. Bukan, bukan bangkrut. Ini di tutup untuk sementara waktu karna rapat ke-2 akan berjalan siang ini, di sini. Alasannya karna tidak ingin ada gangguan. Siang nanti pukul satu cafe akan di jalankan seperti biasa.
Hari ini tepat tiga hari setelah meeting pertama yang Wise gagalkan kemarin. Dia sudah mempersiapkan diri dengan berpakaian rapi dan tidur cukup semalam, serta menghafal beberapa poin plus yang akan mereka bawakan.
*Kring
Bunyi lonceng pintu masuk terdengar. Dari sana berjalan dua orang perwakilan dari perusahaan EV menghampiri Wise dan Edwar yang kini sudah berdiri dari duduknya guna menyambut kedatangan calon investor.
Seseorang dengan tubuh kecil dan sedikit pendek berpakaian rapi berjalan mendahului yang di belakang. Jabatan tangan saling mereka ulurkan. Matanya terfokus pada Wise yang ternyata tak lepas pandang darinya sedari tadi.
Melihat itu, Edward buka suara. "Dia Wise, partner kerja yang saya bicarakan," kata Edward sopan. Pria itu tersenyum sambil mengangkat tangan kanannya.
"Salam kenal tuan Wise, saya Vee, Perwakilan dari EV yang akan mengurus kerja sama kita. Saya harap kedepannya kita bisa bekerjasama dengan baik."
Pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Vee itu masih tersenyum sampai Wise balik menyapanya dengan sopan.
"Jadi, bagaimana dengan yang saya minta tempo hari lalu? Apakah kalian sudah menyiapkannya?"
Pembicaraan di mulai dan berangsur cukup lama. Cukup membuat pantat ke-empatnya menjadi kebas akibat terlalu lama duduk.
"Bagaimana Tuan Vee? Apakah ada lagi yang perlu anda tanyakan?" Wise bertanya setelah tadi menjelaskan beberapa hal.
"Saya rasa cukup. Saya akan mengkonfirmasi hal ini ke perusahaan. Tentang di terima atau tidaknya semua saya serahkan pada atasan," tutupnya sambil membereskan barang yang tadi sempat ia keluarkan.
"Saya dan rekan saya tentu sangat berharap anda kembali dan membawa berita baik pada kami, tuan Vee," Edward mengutarakan keinginannya.
"Saya paham. Sampai jumpa lagi lain waktu," dan setelahnya kedua utusan EV Company pergi.
"Gila' gue nervous banget anjing," Edward mengumpat setelah kepergian sang college.
"Dia cowo' Ward?" Pertanyaan bodoh dari Wise membuatnya mendapat ciuman manja dari kaki Edward mengenai pantatnya.
"Ya lo pikir kita dari tadi manggil dia tuan apaan anjing? Tuan putri?" Sungut Edward.
Dia ini masih deg deg-an, kenapa teman bodohnya malah memberi pertanyaan yang tidak masuk akal seperti itu?
"Kira-kira kalo di acc yang bakal ngawasin kita siapa ya? Orang lain atau bakal tetep dia?"
"Kalo kata gue sih yang jadi wakilnya tadi. Kalo tuan Vee keliatannya sibuk banget ngga sih?"
Wise mengangguk, "bener juga."
.
"Woy lindungin bagian lord lah anjing, di retri sama lawan ni bisa-bisa," suara berisik sahut menyahut mengisi ruangan yang cukup luas itu. Lima orang yang di antaranya terdapat Wise saling mengumpat ketika lord benar-benar di ciri oleh lawan.
"Tai, cape-cape gue pasang badan lord nya malah milih sama yang lain," secara spontan Edward tertawa memukuli Hadji yang baru saja bicara.
"Ahahahahaha lo ngomongin game apa kisah lo tu, Ji?" Yue menyambung sambil ikut tertawa keras.
"Mana yang dapet user support nya lagi, bangke," giliran Wise yang mengeluh.
"Lah iya anjing, user Estes," ke-lima nya kembali tertawa melihat fakta bahwa mereka di retri dengan hiro Estes yang kalau di lihat-lihat damage nya sangat kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Getting Married
RomanceDengan segala hormat saya ketik kata demi kata merangkai menjadi sebuah kalimat panjang yang berakhir menjadi satu bab yang akan di rilis secara bergantian setiap episode nya. Mengenai Kisah dua pria yang sama-sama tak 'cinta' yang pada akhirnya tet...