7› Siapa dia?

50 10 0
                                    

Seperti biasa sore ini setelah kelas, gue ngumpul bareng 4 besti gue. Gue udah siap denger hasil stalking Joy terhadap Vivi Gemes.

Ngomong-ngomong dia belum bales chat gue. Ini udah 2 hari lewat. Gue juga tetep chat dia sekadar panggil namanya atau minta maap.

Tapi kok dia kayak kesel banget ya gue gak mau ketemu. Apa emang dia juga ada benih-benih cinta ke gue?

Tapi masa sih?

Ah tai ah. Ruwet beut hidup gue dah kayak ujian akhir semester.

"Jadi gini Neng Ugi. Riset gue membuktikan Vivi Gemes itu anak kampus kita. Tentu jurusan Teknik bareng Wenday."

Semua pada melongo gak kalah gue yang lebar banget. "Kalau sampai lo salah info gue piting lu ya." Kesel gue. Bukan pada Joy sebenarnya sih, tapi pada takdir kenapa kok dunia sempit banget.

"Gak mungkin salah. Karena apa? Dari sekian puluh kampus di Jakarta, yang anak Teknik punya anjing namanya Vivi tuh kampus ini doang. Karena juga si Vivi itu udah tenar di dunia maya. Bahkan punya akun fans sendiri."

Buru-buru tuh gue sama yang lain melongok ke hpnya Joy. Disana ada akunnya anjing Vivi. Tapi masih belum keliatan siapa pemiliknya.

Kata Joy lagi, "Kenapa gue tau dia pemiliknya anak kampus ini, karena tuh, liat aja halaman si Vivi main. Postingan ke 5 dari bawah. Nah itu."

Isi foto di akun Vivi ini hanya ada 15. Dan benar 5 dari bawah adalah halaman kampus Teknik alias taman ini yang gue sama besti gue lagi dudukin.

"Berarti...." Wendy gantung kalimatnya.

"Apaan Wen anjir." Desak gue.

"Si Vivi Gemes itu anak tingkatan gue. Karena dari adek tingkat sampai kakak tingkat pada gak punya anjing. Setingkatan gue aja yang peliharaannya anjing semua."

Bajing. Gue gak bisa berkata-kata lagi. Kalau sampai gue ketemu orangnya suer dah mending gue pura-pura gak tau aja.

Kak Irene kembali jadi mamih dadakan. Dia nenangin gue sambil rangkul bahu gue.

"Kaakkk!" Rengek gue. Gue rasanya tuh mau nangis. Kayak hidup gue kok miris banget gitu.

"Gak papa lah." Kak Irene berucap lembut. "Siapa tau lo udah kenal orangnya. Kan lebih baik itu?"

Gue menggeleng. "Justru gue bakal malu. Semuanya gue curhatin sama dia. Eh malah kita aslinya dah saling kenal."

Wendy jejerin duduk gue. "Paling mah siapa Gi. Dah lah jangan dipikir serius banget." Katanya enteng.

Yeri juga ikut-ikutan. "Gue sih ya Kak tebak tuh orang kenal sama kita. Ya minimalnya kenal sama kak Wendy. Gue jamin."

Gue cubit tuh lengan anak manja. Dia meringis terus jejerin diri ke Joy. "Kasar ih Kak Ugi."

Gue cuma julurin lidah. Udah gak mood buat bercandaan. Semua gara-gara Vivi Gemes sialan.

.....

Hayolooo Ugiii. Kalo dah ketemu ntar lo bukannya seneng malah kesel ya😂😂

Ugi kalo gak mood

Ugi kalo gak mood

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vivi & FlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang