❄︎Prolog❄︎

377 13 1
                                    

Hi guys! Salam kenal aku Kany ฅ'ω' ฅ

Sebelum membaca alangkah senang dan semangat nya diriku jika kalian men-follow akun ini dulu, jangan lupa vote sama komen kalian buat ninggalin jejak ya hehe.....

Oh dan juga aku mau kasih tau ke kalian! Ini karya asli dari pemikiran sendiri ngga ada plagiat" dari manapun jadi tolong jangan di sama"in dengan karya lain ya?

Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, tempat, kejadian, maka itu hanya kebetulan belaka! Jangan asal ceplos wahhh ini kayak yang di-- atau kok sama ya kayak yang di--? Dan semacamnya.

Plisss jangan di gituin! Karena cerita ini juga sebenarnya sudah mendekam dalam buku aku cukup lama dan baru berani aku ketik di sini sekarang. Dan semoga kalian suka sama cerita ini yaaa~ ini masih dalam tahap revisi jadi kalo ada yang rada aneh atau berlebihan dan typo tolong dimaklumi 🙏

Ok
Happy reading!

#*•---❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎---•*#


[23.17 - Longford, Irlandia.]

Seseorang dengan pakaian serba hitam tampak berjalan cepat di lorong bawah tanah suatu bangunan. Seluruh tubuhnya dari kepala, wajah, rambut, hingga kaki dipenuhi dengan darah merah yang tampak mengerikan. Sosok tersebut bahkan tampak lebih mengerikan dengan mata ungu amethyst yang menyorot tajam nan dingin.

Hingga sampai di depan sebuah pintu besar di ujung lorong yang menjadi tujuannya, ia berhenti. Mengetuk pintu sebelum masuk saat suara seseorang di dalam sana menyuruhnya masuk.

"Come in. "

Sosok berlumuran darah itu pun membuka pintu. Terlihat seorang pria dewasa dengan setelan jas dan kemeja hitam duduk pada kursi kebesaran pria itu, ia fokus dengan laptop di meja kerjanya. Tapi kemudian mendongak saat melihat siapa yang masuk ke ruangannya.

"You're done?" tanya pria itu seraya tersenyum hangat pada sosok berlumuran darah di depannya.

Orang itu melepas kain yang menutupi sebagian wajahnya. Dan terlihatlah seorang gadis cantik nan elegan di tambah mata ungu amethyst nya menambahkan kesan menawan yang tak bisa dielakkan. Bahkan dengan darah yang memenuhi tubuhnya tidak mengurangi pesona gadis itu sedikitpun.

".......yes," jawab sang gadis singkat.

Hening. Ruangan seketika sunyi tanpa ada suara apapun, pria berjas itu menatap lekat pada sosok di depannya. Yang merasa ditatap lantas balik menatap si pria dengan pandangan bertanya.

Pria itu menegakkan tubuhnya. "Ekhem. Girls, I would like you to attend the official event that will be held tomorrow evening." ucapnya pelan.

Gadis itu menyerngit samar. Namun tak ayal ia mengangguk mengiyakan permintaan sosok di depannya, sang pria tersenyum senang.

"Bagus. Aku sudah menyiapkan pakaian yang akan kau kenakan." ujar pria itu menunjuk pada sudut ruangan yang tampak tertutup tirai.

Sang gadis mengikuti arah yang ditunjuk. Begitu tirai dibukakan oleh tangan kanan pria itu seketika ia tertegun, melotot tak percaya dengan apa yang ada di sana. Demi apa? Apa yang baru saja ia lihat ini nyata? Sebuah---??

 Demi apa? Apa yang baru saja ia lihat ini nyata? Sebuah---??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KANIANA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang