❄︎[04] Karizz coming!❄︎

81 7 0
                                    

Happy reading!
~~~~~❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎~~~~~

Pada sebuah tempat di mana markas geng motor besar, pusat berkumpul nya seluruh anggota yang tersebar dari beberapa daerah, mereka BURVASA. Sebuah geng motor yang terkenal dengan kekejaman dan kebrutalannya, di mana hanya mereka yang ahli petarung terbaik yang bisa masuk.

Terlihat seseorang yang baru saja datang ke markas dengan pakaian serba hitam lengkap dengan jaket kebesarannya, jaket resmi BURVASA yang wajib dimiliki semua anggota. Hanya saja miliknya ada dua garis putih pada bagian lengan kanan yang membedakan nya dari jaket lain, benar, cowok itu adalah pemimpin kelompok ini.

Dia-Arkanaksa Either Zachery Melviano, ketua geng Burvasa saat ini. Sosok yang dijuluki 'Dewa Kematian' oleh orang-orang karna kebengisan nya, meskipun wajah tampannya yang berada di luar nalar membuat para wanita maupun laki-laki memandangnya dengan tatapan memuja rasa takut mereka lebih mendominasi karena raut datar dan dingin milik Arka yang selalu membuat orang lain merinding.

Bagaimana tidak? Wajah tampan itu terlihat sangat mengerikan dengan tatapan tajam menusuk yang akan membuat siapapun yang melihat nya ketakutan dan berlari menjauh. Tidak ada seorangpun yang berani mengusik geng itu terutama ketua mereka, siapa saja yang berani pasti di buat menderita dengan tragis. Begitulah mereka, karna mereka BURVASA.

Begitu Arka membuka pintu, markas yang tadinya berisik langsung senyap seketika. Semua mata memandang pada sosok yang baru saja memasuki ruangan dan mendapati Arka-ketua mereka berjalan santai dengan memasang wajah datar dan dingin seperti biasanya. Melangkah ke bagian tengah di mana ada sofa yang diisi oleh tiga laki-laki seumuran nya yang adalah anggota inti Burvasa.

"Wihhhh!!!! Udah dateng aja nih si Bos!" heboh salah satu dari mereka yang duduk paling kiri, cowok itu bernama Raditya Rezvan Rasendriya. Biasa di panggil Radit atau Rezvan.

"Baru datang?" tanya cowok yang mengenakan kardigan coklat-biru, dia Adam Ran Alnayaka. Panggilannya Adam.

"Hm"

Arka hanya berdehem singkat lalu duduk di salah satu sofa solo di samping Adam.

"Yang lain?" tanya Arka saat dirinya tidak melihat sahabatnya yang lain, hanya ada empat dari mereka yang berkumpul sekarang.

"Arezza masih di jalan katanya mampir beli nasgor dulu," sahut cowok berambut ikal yang bernama Rezka Vansh Ryuda. Panggil dia Rezka.

Pemuda itu duduk diantara Adam dan Raditya, sibuk dengan ponsel di tangannya entah apa yang ia lakukan dengan benda elektronik itu.

Adam melirik Rezka sekilas sebelum ia menyalakan ponselnya sendiri, "Rion Reon ada urusan, Ethan lagi jalan sama nyokap."

Arka mengangguk. Lalu mereka semua kembali pada kegiatan masing-masing, limabelas menit kemudian seorang laki-laki berwajah tidak kalah tampan dengan keempatnya datang dengan membawa dua kantong plastik di tangannya. Laki-laki tersebut berjalan menghampiri teman-temannya yang sudah duduk manis di tengah ruangan.

"Yeyyy~ akhirnya yang di tungguin datang juga!" seru Raditya saat si pendatang meletakkan bawaannya di atas meja. Raditya mengeluarkan bagiannya.

"Uwuwuw...... Makasih Rere sayang~" ucap nya lagi dengan nada genit yang terdengar menjijikkan di telinga mereka.
Empu yang merasa terpanggil mendelik tajam pada Raditya.

"Anj-jijik gue!" gerutu Rezka seraya mengambil bagiannya.

"Lhoo? Kok enam? Lebihan nya punya sape?" mengabaikan gerutuan Rezka, Raditya bertanya saat menemukan porsi nasgor yang lebih dari yang mereka pesan, sontak membuat mereka menoleh pada orang yang tadi membawa makanan.

KANIANA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang