1. joshua

117 13 8
                                    

"kamu serius nih, jo? empat ratus ribu perbulan itu murah banget lho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu serius nih, jo? empat ratus ribu perbulan itu murah banget lho."

joshua menatap karin, pacarnya, sambil terkekeh.

"aku kan nggak sering sering di kost, lebih banyak ngabisin waktu di luar. tapi capek juga kalo harus pulang-pergi ke rumah tiap hari."

karin nampak menimang-nimang pilihan pacarnya itu. gadis itu nggak yakin dengan pilihan joshua, sebenarnya. tapi karin tau saat ini joshua akan lebih sering berada di kampus. butuh waktu dan tenaga lebih jika setiap hari harus bolak balik dari rumah ke kampusnya.

rumah joshua memakan waktu setengah jam dari kampus. karin tau betul joshua sering mengeluh encok karena —hampir— setiap hari berkewajiban untuk datang ke kampus.

hal normal ketika menjadi ketua organisasi.

"rin, aku biasa beres malem. paling kalo males pulang, tidur di sekret bem." ujar joshua yang langsung mendapat pukulan karin pada bahunya.

"ngaco!" seru karin, membuat beberapa orang di cafetaria menoleh sekilas.

joshua terkekeh, "seriussss."

ujarnya serius, tapi wajah dan nada bicaranya sama sekali nggak.

"mau di depak dari bem fakultas ya kamu? masa, tidur di sekret."

"nggak, nanti tidur di tempat temen deh kalo ada aneh aneh."

karin memicingkan mata sambil menyilangkan tangannya di depan dada, "temen yang mana?"

"itu, mbak git—"

plak!

kali ini yang menjadi korban keplak-an karin adalah kepala joshua. gadis itu sudah nggak peduli dengan banyaknya orang yang memperhatikan mereka. apalagi dengan maba yang sempat berhenti sebentar tepat di samping karin saat melewati meja karin dan joshua.

joshua spontan mengelus kepalanya yang sebenarnya tidak sakit. "gak sopan sama su—"

"nikahin gue dulu baru lo ngomong suami suami."

joshua tertawa, "anjir galak amat dah."

karin menghela napasnya, "jo, kalo kost lengkap tapi harganya semurah itu, aku gak yakin bakal oke. tau sendiri lah kamu."

"gini ya cantik..." joshua membenarkan posisi duduknya lalu menggenggam tangan karin. "aku juga tau bakal ada gangguan disana. tapi, masa takut sama begituan?"

"ya... kan serem jo."

"sereman kamu, ah."

karin hendak melepaskan tautan tangannya untuk memberikan triple kill kepada joshua, namun tenaga lelaki itu cukup kuat untuk menahan tangan pacarnya.

"jo.. please.."

"yaudah.." joshua menghela napasnya, "bobok di kost kamu aja, boleh?"

"tuh, dia mah bercanda terus." ujar karin malas.

joshua tertawa ringan, "nggak apa apa, anggep aja aku disana cuma buat titip barang aja. sisanya kan aku kuliah, rapat, nongki, terus bucin sama kamu." ujar joshua sambil tersenyum dan menatap netra karin dalam.

karin tersenyum, lemah bukan main jika sudah digoda dan ditatap joshua.

"mulai pindah kapan?" tanya karin, sambil melihat lihat foto rumah yang dijadikan kost yang akan dihuni joshua nanti.

"aku kontak nomornya dulu. mungkin lusa atau beberapa hari udah bisa pindah."

karena joshua sudah menentukan pilihan dan karin juga rasa lelaki itu sudah tau konsekuensi atas pilihannya, karin mengangguk, menyetujui pilihan joshua.

joshua akan tinggal di kost yang letaknya di perumahan belakang kampus mereka. jika berjalan kaki pun tidak sampai 10 menit untuk sampai ke kampus.

karin dan joshua sama sama tau, di dalam kost yang harga sewanya murah dengan fasilitas lengkap, terdapat 'bonus' lain di dalamnya.

karin juga paham betul joshua bukan laki laki lemah yang takut dengan hal seperti itu. setidaknya gadis itu bisa bernapas lega.






































tapi tidak untuk sekarang.

"seriously?! cuma kamu yang ngekost di rumah sebesar ini?"

[1] Noxious : sharehomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang