chapter 5 ○ kepedulian ○

176 25 0
                                    

Netherland pov

" Aduh kenapa dia lama sekali sih baliknya, tanganku udh pegel nih" muak neth menunggu manusia itu kembali.

sudah beberapa jam berlalu nampaknya tidak ada tanda tanda manusia itu kembali, tak terasa ia sudah terikat begitulamnya sampai sampai pergelaganya memerah berbekas.

Kesal marah itu yang dapat digambarkan di situasi saat ini sepertinya manusia itu melupakanya jika ia mahluk hidup, ia ingin menangis rasanya tapi terelakan dengan sifatnya yang keras ini.

Tak terduga hentakan kaki terdengar dari bawah yang makin lama semakin mendekat, yang mendadak membisukanya ia perlahan memandang kearah pintu dan bersamaan dengan itu, tiba tiba saja pintu terbuka mengejutkan neth sekejap.

Ia bisa melihat begitu jelas sosok itu yang sepertinya ia mengenali sosok itu apa lagi kalau bukan manusia yang ia cari cari selama ini, ia pun seketika tersenyum bahagia mendapatkan harapan terlepas dari kawat ini.

"Akhirnya~ dia datang juga" ujar neth keliatan bahagia melihat manusia itu kembali.

Ntah sejak kapan ia bisa sebahagia ini namun tentunya semakin kesini, ia hanya dipenuhi pikirkan tentang manusia dan kawat dipergelanganya yang lain selain itu tak ada.

Terlihat manusia itu mendekat kearahnya lalu memandangnya sekejap dirinya, nampak manusia itu mengetahui sesuatu yang terjadi pada dirinya yang bisa dilihat dari ekspresi manusia itu yang peka terhadap sesuatu.

Dengan sigap manusia itu langsung cepat membuka kawat dipergelanganya dengan perlahan namun pasti, beruntungnya tidak ada luka yang serius dari kejadian tadi namun tetap saja tanganya memerah karna kelalaian manusia itu.

Mendadak Suasana berubah menjadi sunyi kembali, nampaknya manusia itu bersikap mencurigakan seperti menyembunyikan sesuatu darinya. Ia merasa manusia itu tidak ada kapok kapoknya, ia kira manusia itu akan berubah namun sayangnya tidak.

" mahluk pintar~ sepertinya kau mengetahui gerak gerik ku ya? Tapi maaf, Mungkin ini akan membuat mu sedikit jengkel bagaimana pun kau harus mengikuti perintahku gimana pun resikonya" Ucap indo seketika saja membuka bicara bersamaan dengan sebuah tanganya yang mendadak melilit seluruh tubuhnya.

"Agh... lepaskan aku" teriak neth yang terdengar seperti loncengan kecil bagi manusia itu.

" apakah itu suara mu mahluk kecil?" Tanya manusia itu namun tak dibalas oleh neth.

"Aku mengangap itu sebagai iya, kau terdengar mirip sekali dengan loncengan kecil itu sunguh lucu dan unik dalam bersamaan , kalau dijual mungkin kau bisa menyayingi burung" ucap manusia itu yang seketika membuat urat urat neth keluar.

Neth merasa tertipu lagi dengan sosok baik dari manusia itu, kalau seperti ini pengalamannya mungkin ia tidak akan mempercayai manusia itu lagi.

Benar tidak akhlak manusia itu tapi yang neth tidak tau, membenci bisa membuat seseorang jadi jatuh cinta loh! mungkin saja itu akan terjadi dengan neth dilain hari.

Lanjut ke cerita...

Sekejap ia terdiam, Ia bisa melihat jelas sebuah toples muncul kembali terpapang di meja dengan pasrah neth menyaksikan dirinya memasuki toples tersebut.

" selamat datang kembali di kediaman mu yang lama" Ujar manusia itu tanpa bersalah memasukkan neth lansung kedalam toples tersebut.

Tak ada angin tak ada hujan seketika saja ia memukul mukul toples tersebut tanpa alasan, manusia itu sepertinya melihat kejadiaan absurd ini tapi, napaknya dia menghiraukanya dan tetap melanjutkan pembawaan neth beserta toples yang ia bawa.

Fores Keeper || Ch ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang