Bagian 3

2.7K 258 50
                                    

Assalamu'alaikum sebelum baca wajib vote dulu yah biar author makin semangat up nya:)

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»


Seluruh santri kini masih berada di dalam mesjid untuk mendengar kan ceramah singkat.gus husein lah yang jadi imam sholat maghrib tadi.walau gus husein itu orangnya jail, tapi kalau soal jadi imam dia lah yang sering di tunjuk karena punya suara merdu, apalagi pas azan beuh satu pondok seolah-olah terhipnotis. Gus husein juga sering memenangkan perlombaan tilawah, bahkan sampai juara 1 umum se provinsi. Coba bayangkan bagaimana
merdu suaranya.

Tirai pembatas antara jama'ah putri dan putra pun di lepas, seluruh pasang mata santri putri fokus ke depan. Banyak yang penasaran siapa yang akan mengisi ceramah singkat malam ini. Biasa nya kan gus fachreel atau nggak kyai abdillah(pemilik pondok pesantren. Ayah dari gus fachreel, jaiz dan husein). Akan tetapi, di kabarkan kalau kyai sedang kurang sehat dan ada santri yang bertanya pada gus fachreel,apakah dia yang akan mengisi ceramah maghrib ini? Gus fachreel mengatakan bukan dia, terus siapa?

Saat semua penasaran akan siapa yang mengisi ceramah, berbeda dengan balqis yang sibuk dengan hafalan al-qur'an nya, balqis terlihat frustasi saat menghafal akhirnya zahra pun memilih untuk bertanya.

"Kamu kenapa aqis?" balqis pun menoleh ke samping dengan raut wajah cemberut.

"Kenapa ayat ini susah banget di hafal nya? Dari kemarin aku ulang² gak masuk juga di otak" adu balqis pada zahra.

Balqis bangun dari duduknya.ia menutup al-qur'an nya lalu menaruhnya pada lemari. Balqis kembali duduk di samping zahra dengan lesu, mau nangis saja rasanya. Kenapa susah banget hafalin 3 ayat saja?

"Sabar aqis, mungkin ayat nya senang dengar suara kamu" ucap zahra sambil mengelus-elus belakang balqis.

"Hm, tapi masalah nya aku tuh storan hafalan di kelompok gus fachreel, kamu tau kan galak nya kek gimana. Bisa² aku kena hukum karena gak bisa storan" bukan cuma sekali gus fachreel menghukum nya, bahkan berkali-kali sampai tidak bisa terhitung. Tiga hari yang lalu balqis kena hukum karena lambat storan hafalan juga, Ia di beri hukuman membersihkan toilet para pengunjung pondok pesantren dan itu sangat kotor dan bau,balqis rasanya pengen muntah saat itu juga. Tapi mau bagaimana lagi, tidak mungkin dirinya kabur dari hukuman, yang ada ntar tambah berat.

"Nanti umi yang kasih tau sama fachreel"

Balqis dan zahra langsung menoleh kebelakang dimana ada nyai Fatimah duduk,Mendapat tatapan dari kedua gadis itu nyai Fatimah tersenyum manis dari balik cadar. Balqis pun memilih mundur dan duduk sejajar di samping nyai Fatimah begitupun zahra mereka mengambil tangan nyai Fatimah untuk di cium punggung tangannya.

"Maaf nyai, kita berdua tidak tau kalau ada nyai di belakang" ucap zahra.

"Gak pp,lagian saya juga baru datang, pas habis sholat maghrib saya kemari buat dengar ceramah" ucap nyai Fatimah, satu tangannya terangkat mengelus kepala zahra dan balqis bergantian.

"Nyai kalo boleh tau yang isi ceramah hari ini siapa yah?" tanya balqis sopan.

"Yang isi ceramah hari ini jaiz" jawab nyai Fatimah. Zahra dan balqis hanya ber 'oh' ria dan mengangguk paham.

"Saya dengar kamu susah yang menghafal?"

"Iya" jawab balqis lesu.

"Makanya nikah aja qis biar ada yang bimbing" ujar zahra tersenyum mengejek.

Nyai Fatimah terkekeh dengan tingkah kedua gadis di sampingnya. Ia sudah tidak asing pada balqis apalagi zahra. Nyai Fatimah sudah menganggap kedua gadis itu seperti anak kandung nya sendiri. Bahkan, mereka berdua lah yang bebas keluar masuk rumah kyai untuk membantu nyai Fatimah memasak bersama.

JODOH BALQIS [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang