"Aduh na maaf, aku lupa ngasih tau ke kamu kalo jonathan ga datang kekantornya pas hari minggu." Bujuk laura.
Flashback
"Tunggu."
Laura menahan tangan pria itu, dia melihat bahwa dirinya sedang di tatap oleh semua orang yang berlalu lalang di dekat perusahaan JCF.
Pria itu menatap laura dingin dan tajam jangan lupakan juga wajah yang datar, aishhh. "Kamu mengenal saya?" Tanya pria itu, bulu kuduk laura tiba-tiba berdiri, kenapa sekarang dingin sekali padahal cuaca sedang panas begini.
Sebentar jika laura dan jonathan sudah pernah bertemu bukankah dia akan mengenalinya.
"Loh kau tidak mengenal ku." Tanya laura balik.
Pria itu segera menepis tangan laura dengan kasar, "Jangan membuang waktu saya jika tidak penting." Pria itu segera meninggalkan laura.
Laura sadar bahwa dirinya di tinggal, Laura segera berlari dan menghalangi jalan pria itu, "Tunggu sebentar, aku ingin menanyakan sesuatu kepada mu."
"Cepat bicara."
"Ikut denganku sebentar." Laura menarik tangan pria itu menuju taman.
"Aku ingin minta bukti yang kau punya." Pinta laura.
"Bukti? Bukti apa yang kau maksud."
"Kau lupa? Tentang keluargaku."
"Saya tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."
"Dasar padahal masih muda tapi udah pelupa." Cibir laura.
"Saya mendengar."
"Yasudah cepat berikan kepadaku bukti itu."
Pria itu memijat pelipisnya, "Dengar, saya tidak tau bukti apa yang kau maksud, dan saya tidak mengenalmu."
"Kau tidak mengenal ku? Kau Jonathan kan, pasti kau mengenalku."
"Kau ingin bertemu dengan jonathan, tapi kenapa kau menemuiku?"
Laura bingung apa yang pria itu maksud, pria itu mengerti apa yang di pikirkan oleh laura dan memberi taunya, pria itu menghela nafasnya, "Saya Nathaniel, jika kau ingin bertemu dengan jonathan, temui dia di villanya."
Nathaniel? Jadi... Dia salah orang aduh malu sekali rasanya dia ingin menghilang saja. "Vi-villa? Ka-kalau be-begitu beri aku a-alamatnya."
"Ck, kau sudah membuang waktuku." Pria itu dengan kasarnya memberi kartu alamat vila jonathan kepada laura, dan dia segera meninggalkan laura.
Flashback off
***
"Benarkah ini alamatnya?" Tanya launa pada diri sendiri.
"Aku tidak tau, kau tanyakan saja pada penjaga di sana." Ucap laura sembari menunjuk ke beberapa penjaga di sana.
Laura begidik ngeri menatap penjaga itu, "Uhhh lihat orang-orang di sana seperti tiang dan... Besar-besarrr."
"Apa yang besar?" Tanya seseorang di belakang launa yang membuat launa terkejut setengah mati.
"Kyaaaa!!, Kau mengejutkanku tau... Tunggu kau..." Launa menatap pria itu dari atas kepala sampai bawah. Dia kemudian kembali menatap pria itu.
"Kau... Tau jonathan tidak?" Tanya launa, pria itu heran tapi kemudian dia menarik tangan launa menuju ke vila itu.
"Heyy! Lepaskan tanganmu!" Launa menarik tangannya tapi tidak bisa yang ada genggaman tangan itu semakin keras. Laura mengeluarkan air matanya karena kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Khayalan
Teen Fiction"Bagaimana bisa kau kan hantu." *** Launa Erliana Putri harus mengalami perpindahan jiwa ke dalam tubuh seorang gadis yang bernama Laura Berliana Putria gadis ini lah yang mengambil jiwanya untuk menyelesaikan masalahnya. Apa la...