"Aku tidak menoleh, tetapi aku mengingatnya"4. Gadis Berpita
Terhitung satu minggu sudah Azana pulang dari rumah sakit. Jahitan di kakinya sudah mulai mengering. Rencananya gadis berpita pink itu akan ke rumah sakit sore ini untuk memeriksakan kembali kakinya atas anjuran Dokter waktu itu.
Saat ini gadis itu tengah berada di toko kue untuk menggantikan sang Ibu berjaga.
Gaya pita rambut Azana hari ini.
Ting
Suara lonceng pintu masuk berbunyi. Membuat Zana menoleh sempurna ke arah sumber suara. Matanya memicing menatap orang yang serasa tak asing di penglihatannya.
"Udah siap?",
"Hah?", Zana terperangah.
"Kue",
Zana menyerngit bingung, "Ngomong apa sih, Dok?"
Pandu menghela napasnya lelah "Pesanan kue mamah saya, udah siap? Saya mau ngambil, atas nama Mila" suaranya terdengar seperti orang yang lagi kesal.
"Oh itu pesanan mamah nya Dokter, sebentar saya ambilin",
"Lain kali kalau ngomong jangan setengah-setengah, Dok" sahut Zana santai sambil memasukkan kotak kuenya ke dalam totebag yang bertuliskan Be bread lalu menyerahkannya kepada Pandu.
Pandu menerimanya, menatap gadis itu dingin.
"Berapa?"
"Totalnya seratus tujuh puluh lima ribu", Azana masih berusaha terlihat ramah kepada pria di depannya ini. Profesional kerja aja sih.
Pandu mengeluarkan dua lembar uang merah dari dompetnya. Lalu meletakannya di atas meja kasir.
"Kembaliannya nggak usah, anggap aja bonus buat ibu kamu" Pandu menekankan kata Ibu di kalimatnya.
"Saya permisi, terima kasih".
Azana tersenyum "Terima kasih kembali", sahutnya entah Pandu mendengar atau tidak.
Tak lama dari kepergian Pandu, sang Ibu dan salah satu koki didapurnya tiba menghampiri Azana.
"Sayang, ini Ibu sama Mbak Tata mau beli bahan-bahan kue dulu. Nanti habis dari situ, baru Ibu temanin kamu ke rumah sakit, gimana?",
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Senja
Teen FictionKau terjebak didalam jendela nostalgia, semakin aku mencintai mu maka semakin besar peluang untuk terluka. Berharapku tak dipedulikan olehmu, meski demikian hanya kamu yang aku inginkan. Kebodohan ini terus berlanjut, sampai dimana diri ini sendiri...