My handsome teacher || (HIATUS)

[3] What!!.

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Typo bertebaran!!

Aldean dkk sedang asik mengobrol dan bercanda di tempat tongkronganyan sampai lupa waktu

"Woi arya, sekarang jam berapa dah"tanya aldean ke Arya

Arya segera mengambil handphone nya yg ada di meja dan memperlihatkan lock screen yg memang ada jam di sana

15.45

Aldean seketika membulatkan matanya kaget karena mengingat ada yang mau di bicara oleh papanya.

Aldean langsung saja pergi meninggalkan teman²nya yang sedang kebingungan apa yang terjadi.

Sesampainya di rumah aldean segera mencari keberadaan kedua orang tuanya dan adeknya

Setelah beberapa menit mencari ternyata mereka ada di taman belakang.

"Loh pah, ada siapa ini?"tanya aldean bingung karena ada beberapa orang di sana.

Dirga yang tadinya asik mengobrol dengan para tamu tersebut mengalihkan pandangannya ke arah aldean

"Baru datang kamu"ucap Dirga Dengan tekanan di setiap katanya

Aldean hanya cengengesan dan melihat adeknya sedang mengobrol dengan cewe.

Aldean menghampiri Iriana yang sedang asik mengobrol

"Mereka siapa sih dek?"tanya aldean sambil menyenggol lengan Iriana

"Tamu lah siapa lagi"jawab Iriana dengan sedikit cuek, aldean hanya mengangguk dan menduduk dirinya di kursi samping Iriana

"Aldean Mahardika Astra"ucap Dirga Dengan tegas

"Eh, iya pah kenapa?"

"Duduk dekat papa sini"ucap Dirga sambil menepuk pelan kursi samping dirinya dan Areta.

Aldean hanya mengangguk dan duduk dekat Dirga.

"Kamu tau mereka siapa?"aldean menggelengkan kepalanya tidak tau

"Oke jadi biar tidak membuang banyak waktu kita mulai saja"

"Jadi aldean kamu akan di jodohkan dengan anak pertama dari keluarga Elkairo yang bernama Arthur"

"APAA!!!!!"

"Jangan kaget seperti itu, dan jangan menolak ini permintaan kakek mu sebelum meninggal"

"Tapi pah, aku bukan gay!!"

Seorang wanita paruh baya dari keluarga Elkairo mendatangi aldean dan memegang tangannya dengan lembut

"Nak, bisa kah kau menerima ini?, Aku tau ini berat bagi mu tapi kita punya alasan baik untuk ini"ucap wanita paruh baya tersebut dengan lembut

"Jadi bagaimana sayang?"tanya Areta tak kalah lembut dengan wanita paruh baya itu

Aldean menghela nafas panjang dan mengangguk