04 : Bertemu

412 122 52
                                    

Hai kenalin aku Sabrina

[ SELALU HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE ⭐& KOMEN💬 KALIAN.]

Ini cerita pertama aku jadi maaf kalo masih kurang bagus ya!!!

Thank u all <3 !!🧚‍✨

°
°
°
Happy reading!!🦋

04. Bertemu
•••

Ciiittt......

Bruk!!

Gadis itu membuka mata nya, lalu melihat ke arah jalanan. Ada seorang pria terbaring dengan lenas disana.

ia langsung berlari ke tempat pria tersebut, dan membantu nya untuk berdiri

"Ka Fata? " panggil gadis tersebut untuk memastikan

"Lea? " tanya Fatarez

"Aduh maafin Lea"

"Ada yang luka ga? " tanya Lea khawatir

"Hm, ga"

Lea menganggukkan kepalanya setelah mendengar balasan dari Fatarez barusan, tidak lama mata nya melotot melihat punggung Fatarez berdarah.

"ih ka Fata gimana si! "

"Punggung kaka berdarah gini ya ampun"

"Darah nya banyak banget pasti sakit"

"Ikut Lea kerumah ya? Biar di obatin sama bunda" tawar Lea

"Ga"

"Yaudah Lea anter ke rumah sakit, ayo"

"Ga"

"Terus kaka maunya kemana?Punggung kaka berdarah loh"

"Apart"

"Lea ikut"

"Gua ga ngajak lo"  timpal Fatarez

"ih ikut ya? ya? Lea mau obatin punggung kaka" sahut Lea sambil menghadang motor Fatarez

"Ga, awas" balas Fatarez yang sudah duduk di motor nya

Tanpa sepertujuan Fatarez, Lea naik ke atas motor nya

"Turun"

"Ga, ayo jalan" balas Lea kekeh

"Turun"

"Ga"

"Gausah batu"

"Yarin wlee, orang Lea mau ikut kaka ko"

"Turun anjing"

"Gamau ka, ayo jalan"

"Turun"

"Gamau ka, ayo jalan"

"Lo mau gua lempar? " tanya Fatarez geram.

"ih galak banget si"

Fatarez yang sudah lelah meladeni tingkah Lea, segera menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi

♪♪♪

Di sisi lain dua pria sedang berada di ruangan. Tempat mereka kumpul, hanya untuk  melakukan rutinitas minum-minuman nya dengan alasan menghilang kan rasa bosan dan untuk merencanakan sesuatu.

Mereka menghabiskan beberapa botol minuman keras hingga tak tersisa.

"Jadi kapan kita mau ngejalanin rencana nya? " tanya seorang pria bertopi

"Nanti, sekarang kita cukup pantau mereka aja"

"Dan suruh cewe lo untuk tetap cari informasi dari mereka" lanjut pria bertopeng

"Jangan sampe bergerak lambat, gua ga suka"

"Santai aja boy, main kalem aja"

"Lagian ya kita gaboleh gegabah buat ngancurin mereka"

"Oke, gua pamit" ucap pria bertopi sambil keluar dari ruangan

"Fatarez...Fatarez "

"Gua harap lo ga mati dulu"

"sebelum kita ketemu lagi" ujar pria bertopeng sambil meminum minuman keras dengan mata yang terus tertuju ke arah layar besar

♪♪♪

"Ka Fata tunggu dong"

"Kaa"

"Kaa tunggu Lea ih"

"Kaka budeg ya?"

"Kaa Fata sebentar dulu"

"ih jalan nya jangan cepet-cepet" ujar Lea sambil menyamakan langkah Fatarez

"Bawel" balas Fatarez memencet pin apart

"P3k nya dimana ka? "

"Di laci"

"Buka baju nya ka"

"Cabul lo" cetus Fatarez

"Apasi suudzon aja jadi orang"

"Lea kan mau obatin punggung kaka, kalo ga di buka baju nya gimana mau ngobatin"

"Oh" jawab Fatarez sambil membuka baju nya.

"Lea" panggil Fatarez

"Yaa? Kenapa" jawab Lea yang sedang fokus mengobati punggungnya.

"Jangan suka gue"

"Why? "

"I don't deserve you"

"Says who?"

"Gue"

"Mana ada gitu"

"Kenapa bisa kaya gini si ka? Kaka abis ngapain ampe luka-luka kaya gini?" ocehnya.

"Kepo"

Mendengar jawaban dari Fatarez barusan sontak saja Lea menekan lukanya, "Jangan di teken setan" umpat Fatarez.

"Abis nya ngeselin banget si" gerutuk Lea.

"Suka-suka gue lah"

"Udah selesai, nanti jangan lupa diganti kapasnya ka"

Lea melihat jam "Udah malem, Lea pulang ya? Lea udah siapin makanan ko ka Fata tinggal makan aja"

"Lea pamit Pa joko udah di parkiran" pamit Lea

"Mau gua anter ke lobi? "

Lea menanggapi perkataan Fatarez barusan dengan senyum-senyum tidak jelas, "Ga perlu ka, kaka istirahat aja gausah khawatir Lea bisa sendiri hehe".

"Gausah geer gue cuma basa-basi tadi, udah sana-sana pergi" protesnya sambil terus menggerakkan tangan seperti sedang mengusir sesuatu.

"Halah alesan aja, Lea pulang ya" pamitnya segera pergi dari sana, baru beberapa langka ia sudah berbalik kembali dan mendekat kearah Fatarez yang berada di ranjangnya."Besok gausah sekolah dulu ya ka? Takutnya luka di punggung kaka masih basah, oh ya nanti ada kurir yang ngirimin salep jangan lupa dipake oke? biar luka nya cepet kering" oceh Lea.

Fatarez mendengus mendengar ocehan Lea yang sendari tadi tidak selesai - selesai, "iya,udahkan? Pergi sana".

Lea menampilkan cengiran khasnya,"hehe udah ko, yaudah Lea
pergi dulu ya! Bye bye ka Fata jangan kangen Lea yaa! Oh ya kalo kangen call aja gapapa ko"

Fatarez menatap kepergian Lea dengan senyuman tipis yang merekah di wajahnya, "lucu".

•••

Maaf kalo alur nya ga nyambung ya?

Makasih juga udah baca!

Sampai ketemu lagi! ✨

Jangan lupa vote yaaa! 🧚‍♀️

Fatarez AbraxaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang