#rumah sakit
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Wanita baru baya yang berbaring lemas di tempat tidur itu terlihat tersenyum menyambut putra sulungnya.
"Gimana keadaan mamah?"
"Mamah udah baikan Rey, sebaiknya mamah pulang ajah ya"
"Jangan dong mah, mamah kan belum sembuh total, Rey gak mau kejadian dulu terulang lagi"
Cup
Kecupan hangat Reyden daratkan di kening sang ibu di sertai genggaman hangat di telapak tangan ibunya.
"Tapi nak, terlalu lama disini gak baik juga buat pikiran mamah"
"Kalau gitu jangan di pikirin apapun yang bikin mamah kurang nyaman. Reyna dan Reyhana di rumah baik-baik ajah dan besok kemungkinan mereka akan menjenguk mamah. Mereka kangen begitupun Rey"
Rey lagi-lagi bergelendot manja memeluk sang ibu disertai ciuman di punggung tangan ibunya.
"Rey, Hana dan Nana itu sayang banget sama Mamah"
"Mamah juga sayang kalian hanya saja mamah berat kalau harus disini terus"
"Mamah akan pulang kalau mamah udah sembuh"
"Mamah udah sembuh ko"
Rey menggeleng, ia tahu maksud sang ibu ingin pulang karena tak mau membebankan Rey tentang biaya rumah sakit yang tentunya tidak murah.
"Kalau mamah risau masalah biaya, mulai sekarang mamah gak usah pikirin ya. Rey sudah dapat pekerjaan yang baik dan insyaallah cukup untuk membiayai mamah sampai sembuh, pokoknya mulai saat ini mamah gak perlu mikirin apapun, tugas mamah cuma berusaha untuk sembuh karena di rumah Hana sama Nana menanti kepulangan mamah dengan keadaan sehat seperti dulu. Apalagi Rey, Rey pasti bakal nagih makanan terlezat yang selalu mamah buat untuk kita"
Risa tersenyum, wanita berumur 43 tahun itu hanya mengusap wajah tampan anaknya, iya tak sanggup berkata apapun lagi selain air mata yang begitu saja menetes karena rasa syukur memiliki anak-anak yang begitu menyayanginya.
"Jangan nangis dong mah, mamah hanya perlu tersenyum"
Rey menarik sudut bibir ibunya agar wanita paruh baya itu terlihat tersenyum.
"Kalau kaya gini kan mamah cantik banget"
"Kamu itu bisa ajah nak, mamah itu udah tua"
"Mamah itu cantik, sama kaya Tante Nita"
Wanita yang memang dari tadi menemani Risa di rumah sakit itupun ikut tersenyum mendapatkan pujian dari keponakannya.
"Makin besar makin jago gombal ya mba, persis kaya ayahnya"
Risa tersenyum dan mengangguk setuju. Suaminya memang sosok laki-laki romantis bahkan selama berumah tangga dengan mas Abi, tak sedetikpun mereka isi dengan pertengkaran, hanya ada cinta yang selalu mengisi hari-hari mereka sampai pernikahan mereka di karuniai tiga orang anak yang sungguh luar biasa. Apalagi Reyden, ia hampir mirip dari segi wajah maupun tingkah laku, bedanya Reyden cukup humoris sedangkan mending suaminya itu adalah type pria dingin yang romantis.
"Kalau Tante boleh tahu, memangnya kamu kerja dimana sekarang Rey?"
Rey menoleh, untuk beberapa detik ia terdiam.
Reyden merasa dirinya harus menerima pekerjaan yang Aryo tawarkan, walaupun sebenarnya ia tidak tahu pasti apakah ia bisa melakoni tugas baru sebagai pemuas wanita? Rey terlihat menggeleng sejenak membuat Tante Nita mengerut dahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYDEN🔞
Teen FictionTentang perjalanan hidup pria bernama Reyden Abimanyu, selengkapnya baca ajah ya..!! Warning..!! di bawah umur di larang baca