prolog III.

174 12 1
                                    


Hari ini hari jum'at, biasanya kegiatan rutin di jari jum'at di sekolah ini adalah ke agamaan.

Di sekolah ini terbagi rata, tidak ada mayoritas dan minoritas muslim dan non muslim, muslim dan non muslim disini terbagi rata, jadi ga heran kalau kegiatan ke agamaan sangat di terapkan disini.

Di sekolah ini menjunjung tinggi solidaritas meskipun berbeda-beda agama.

Jika mereka ada masalah dalam berteman mereka tidak pernah membawa agama mereka masing-masing.

Biasanya setiap hari jum'at adalah khusus kegiatan ke agamaan, dan pada hari jum'at biasanya murid yang beragama islam akan berkumpul dia aula rohis , dan para guru yang beragama islam juga ikut serta. begitu juga saya, tentu saja saya akan ikut serta dalam kegiatan itu.

Waktu saya sedang berjalan menuju aula saya ga sengaja bertabrakan dengan murid laki-laki yang berjalan berlawanan dengan saya.

Akibatnya buku yang lagi saya bawa jatuh ke lantai.

Saya lihat murid itu berjongkok dan mengambil buku saya yang jatuh dan memberikannya ke saya.

"saya minta maaf pak,"

Tanpa menunggu jawaban dari saya, murid laki-laki itu melenggang pergi.

Saya lihat dia lagi buru-buru,

tunggu bukannya itu Usman? Kalau ga salah kan dia ketua rohis? Kenapa dia pergi ke arah sana.

"Usman, tunggu sebentar, " Murid bermama Usman itu berhenti dan berjalan ke arah saya.

"Ya?" Dia tersenyum manis sekali.

Kok jantung saya deg-degan, tampan sekali dan tinggi, tunggu!

Kenapa sih saya di kelilingi oleh murid-murid yang tinggi?

Dan juga tampan. Saya kalah telak, tapi kan diliat dari usia saya ga mungkin saya mau bersaing sama mereka.

Sudahlah kembali ke Usman yang saat ini masih berdiri di depan saya dengan senyum manis yang belum luntur.

"Acara sebentar lagi mulai kok kamu malah kesana? Buru-buru juga, ada masalah ya?" Saya lihat dia mulai menurunkan senyumannya.

"saya mau ke ruangan khusus anggota rohis, ada sesuatu yang kurang," jawab dia dengan nada tenang.

semakin dia tersenyum , semakin teduh saya liat wajah dia.

Murid bernama lengkap Keenan Ghazi Utsman ini beneran punya aura yang kuat, seperti yang orang-orang bilang.

Usman ini terkenal karena suaranya rendah dan nada bicara yang tenang, dia juga ketua rohis di sekolah ini,

Salah satu murid kegemaran para guru karena selain pintar dia terkenal sholeh.

Saat ini Usman ada di kelas 12, umurnya masih 18 tahun . Punya postur tubuh yang tinggi. Mungkin kira-kira 187 cm. Tinggi sekali kan?

"Oh gitu, yaudah saya duluan yah man,"
Karena ga mau terlalu lama ganggu waktu dia, mending saya bergegas pergi.

Tapi saat saya ingin berbalik pergi, dia menahan tangan saya. Dia natap saya sebentar. Dan saya lihat dia ngulurin tangannya buat megang dahi saya.

"ada sesuatu di dahi bapak,"

Dia mengusap sebentar kemudian berbalik pergi , ninggalin saya dengan jantung yang berdetak kenceng banget.

Apa itu barusan?

Itu normal kan?

.

End of prolog.

See you next chap sayang.

[ BOYSLOVE ] TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang