Aku bikin alurnya agak cepet yah ini ceritaa, jangan bingung..
.
.
.
Sekarang saya lagi males-malesan di tempat tidur saya, malam ini itu malam minggu harusnya jadi malam yang pas buat orang-orang pada keluar jalan-jalan sama pacarnya, tapi karena saya jomblo yaudah paling bisanya cuma rebahan.
padahal kan saya udah umur 32 masa gada yang mau sih? miris banget dunia romansa saya.
pas lagi enak-enaknya meratapi nasib bel pintu apartement saya ada yang nekan dan itu berkali-kali, ganggu banget pokoknya.
dengan ogah-ogahan saya jalan ke arah pintu dan saya lihat ada cowok tinggi berdiri di sana dengan senyum lebarnya.
Zegara
saya natap dia malas banget, udah ketebak kalau dia mau ngajak saya kencan.
"ngapain kamu?" tanya saya ke dia
saya liat dia senyum terus narik tangan saya buat dia genggam.
"ayoo berangkat" tanpa tau malunya dia malah begitu. alhasil saya hempas tangan dia lah.
yakali saya masih pakai kaos kegedaan sama celana pendek gini dia asal ajak aja.
"apasih? saya ga mau aneh-aneh ya , mending kamu pulang sana, saya mau istrihat,"
saya berbalik dan mau nutup pintu tapi dia malah nahan pintu dan menerobos masuk.
Ya Allah..
"pak ga bisa gitu dong saya sudah jauh-jauh datang kesini buat ngajak bapak kencan masa di tolok gitu aja," dia natap saya dengan wajah memelas seperti anak kecil meminta permen.
dasar bocah ini pintar sekali berakting seperti anak kecil yang malang disituasi seperti ini.
"saya kan udah bilang dari awal kalau saya ga mau kencan sama kamu, sudah pulang kamu, saya sibuk,"
saya tarik tangan dia buat bawa dia keluar dari apartemen.
tapi yah kan dia lebih besar dan tinggi dari saya, jadi dia ga bergeser sedikit pun. malh saya yang kewalahan.
"tapi pak , sa — ,"
tiba-tiba bel kembali berbunyi jadi Zegara belum kelar ngomong sudah kepotong dulu sama suara bel itu.
saya jalan ke arah pintu dan nampilin cowok tinggi lainnya yang berdiri disana
.apalagi ini Tuhan, satu saja sudah menyusahkan kenapa harus datang lagi anak kecil nakal lainnya.
"bagas kamu ngapain kesini?"
sperti biasa dia cuma nampilin wajah lempeng nya gada ekspresi sama sekali,
saya lihat dia yang tadinya ngeliatin saya jadi teralihkan waktu Zegara berjalan dan berdiri di belakang saya.
"ngapain lo?" zegara nanya dengan nada ketus sedangkan Bagas ga jawab pertanyaan Zegara dan kembali fokus ke saya.
"saya butuh bantuan bapak, jadi ikut saya ke apartemen saya pak,"
zegara yang denger itu langsung natep bags tajam.
"maksud lo apa hah? pak indra mau keluar sama gua, kita mau kencan jadi mending lu pergi bro,"
bagas natap zegara dengan wajah nya yang sangat dingin, kali ini lebih dingin lagi dari ekspresi dia biasanya.
"gua ga ngomong sama lu, jadi lebih baik lu diem,"
bagas menarik tangan saya buat ikut sama dia.
ada apa dengan anak-anak ini? saya bener-bener ga ngerti lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BOYSLOVE ] TEACHER
Romancekisah seorang guru muda berusia 32 tahun yang masih single dengan ketiga murid nya yang sangat mencintai dirinya. contains : bxb . bl . angst . school life . sma . gay . mature🔞