3.

103 7 3
                                    

follow ig aku : @lia.kanayaa


karena lagi puasa baca nya habis buka puasa ges, karena ini 🔞🔞 ada adegan dewasa dan anak kecil/ minor dilarang keras membaca. kalau masih tetap ngeyel baca dosa tanggung sendiri.

.

Kini saya dan Usman sudah sampai di apart saya, saya liat Usman sempat melirik kesana kemari, dan tak lama menatap wajah saya .

"kamu duduk dulu man, di meja ada air, kamu boleh minum itu, saya ke dapur dulu  buat masakin sesuatu,"

Saya liat Usman tersenyum dan ngangguk, saya segera berjalan ke dapur dan menyiapkan bahan yang akan saya masak.

Tadi saya hanya belanja beberapa sayur dan daging ayam, jadi saya pikir mau buat sop ayam dan sayur tumis.

Sekitar 20 menit masakan yang saya masak selesai, tidak yakin Usman bakal suka apa ga, tapi saya yakin bakal suka sih karena ya saya lumayan jago masak.

"Usman, ayo makan! saya udah selesai siapin makanan,"

Usman yang duduk di ruang depan berjalan ke arah dapur dan duduk di meja makan. Saya berjalan membawa sebakul nasi dan ikut duduk di kursi berhadapan dengan Usman.

Saya liat Usman cuma diam dan mengamati makanannya, saya hanya tersenyum kecil.

"Makan aja, ga saya kasih racun kok, hehe,"

Usman hanya mengangguk tidak enak.

"Ah iya pak, terimakasih," Saya mulai mengambilkan nasi ke piring usman dan menyendokan beberapa lauk untuknya.

Kami makan dengan tenang dan sesekali saya tersenyum melihat cara Usman makan, benar-benar kalem.

15 menit berlalu, acara makan kami udah usai.

saya membereskan piring dan mulai mencuci piring kotor tadi.

"Saya bantu pak," Usman nyamperin saya dan ikut membereskan kekacauan di dapur.

"Kamu memang anak yang baik Man, terimaksih,"

Dia hanya tersenyum adem, entah kenapa saya sangat suka cara dia tersenyum, teduh sekali.

Kini saya dan usman duduk di ruang depan sambil sesekali membahas mengenai pelajaran di sekolah.

Respon Usman saat saya menjelaskan seperti orang dewasa, dia hanya tersenyum dan sesekali mengangguk dan menggelengkan kepala, ini jadi kenapa saya yang seperti anak kecil?

Pukul 9 malam dan saya lihat Usman bergerak ga tenang, dia sesekali meremat tangannya, dan nafas nya begitu berat, saya jadi bingung melihat perilakunya.

"Man, kamu ga papa? kenapa badan kamu panas? kamu demam?" Saya reflek memegang dahinya umtuk memastikan suhu tubuhnya, dan respon dia membuat saya terkejut.

"Kenapa badan saya rasanya panas banget pak?" Dia menatap dalam mata saya, saya jadi takut liat Usman.

"Apa? panas? kenapa kamu kepanasan yah? sebentar saya ambilkan air putih buat kamu," Saat saya mau beranjak bangun Usman malah menahan lengan saya sambil menggelengkan kepala.

"Saya pulang aja pak, saya akan urus di rumah nanti," Dia masih sempat tersenyum manis.

Saya menggelengkan kepala mendengar jawaban Usman. bahaya kalau Usman pulang dalam keadaan begini, takut dia pingsan di jalan.

"Ga, kamu tunggu disini man saya ambilkan air putih biar mendingan,"

Saya jadi makin takut. panas? kenapa? apa yang dia makan/minum? saya sempat berfikir beberapa saat sambil berjalan membawa air putih dari dapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ BOYSLOVE ] TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang