1 : KANTIN TEKNIK

191 25 3
                                    

Pergantian kelas dengan jarak waktu yang cukup jauh membuat Daris dan Mikko menghabiskan waktu untuk mangisi perut terlebih dahulu. Sesampainya di kantin Daris membulatkan matanya karena seisi kantin yang penuh dengan lautan manusia.

"Gue makan diluar aja deh"

Mendengar itu Mikko langsung menahan lengan Daris.

"Jangan Daris. Lo kalau makan diluar itu selalu di resto yang ga bersahabat banget buat dompet gue"

"Yaudah gausah ikut"

Demi Tuhan Mikko ingin menjambak rambut Daris sekarang juga.

"Lo tega ninggalin gue sendirian di kampus?", Mikko mengeluarkan jurus andalannya yaitu menampilkan wajah memelas layaknya anjing maltese.

Daris kalah telak. Dia tidak bisa jika sahabatnya mulai menunjukkan wajah seperti itu. Dasar licik, pantas saja seorang model terkenal pun bisa diluluhkan oleh seorang Mikko.

"Iya iya, gue ngikut elo. Tapi ini rame banget ko. Lo yakin?"

Daris sesekali melihat jam tangannya lalu menatap penjuru kantin. Jika tetap makan di kantin fakultasnya bisa dipastikan mereka berdua akan terlambat untuk mengikuti kelas selanjutnya. Di saat Daris memutar otak untuk mencari jalan keluar, Mikko sendiri nampak asik dengan ponsel pintarnya.

"Ko anjir bantu mikir dong. Apa kita makan diluar aja. Gue yang bayarin"

"Eiiitsss kita ke kantin teknik. Kata nopal kantinnya sepi"

Tidak menunggu jawaban dari Daris. Dengan terburu-buru Mikko menggandeng lengan Daris untuk segera menuju kantin teknik yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat mereka tadi.

Kantin teknik tidak ramai namun tidak juga sepi. Setidaknya ini jauh lebih baik daripada harus berdesakan di kantin kedokteran.

Daris hanya mengekor setiap pergerakan lincah Mikko menyusuri setiap sudut kantin untuk mendapatkan tempat duduk dengan posisi ternyaman.

"Daris mau pesen apa?", ucap Mikko setelah mereka duduk di salah satu bangku yang kosong tanpa ada seorang pun di kanan maupun kiri.

"Pecel aja gue"

"Ok"

Daris heran bukannya berdiri untuk memesan tapi Mikko kembali memainkan ponselnya.

"Lah kirain mau mesen ko"

"Iya ini mau mesen kok, tapi lewat nopal. Nanti dia kesini sama temannya"

Daris mengangguk mengerti. Selang 5 menit berikutnya orang yang dinanti tiba sembari membawa empat gelas minuman.

Daris tidak bisa mengedipkan matanya barang sejenak ketika melihat sosok dihadapannya. Demi Tuhan Daris jatuh cinta pada pandangan pertama untuk pertama kalinya.

"Nih gue bawain minum lo", ucap darshell sembari menyerahkan minuman milik Daris.

"Lo mau ga jadi pacar gue"

Naufal dan Mikko terkejut hingga hampir menyemburkan minuman mereka. Sepertinya kepala Daris baru saja terbentur benda tumpul hingga kehilangan akal.

"AHAHAHAHHAHAHA LUCU BANGET BERCANDANYA"

Darshell menganggap perkataan Daris sebagai candaan karena baru kali ini ada laki-laki yang mengungkapkan rasa suka kepadanya.

"Hah? gue serius kok"

Naufal dengan sigap berpindah tempat ke samping kanan Daris dan membekap mulut pria itu.

"Ohh sorry nih, tapi gue belum pernah suka apalagi pacaran sama cowok"

Katakan jika Daris terlalu berlebihan tapi dia benar-benar sedih sekarang. Nafsu makannya menguap begitu saja.

"Tapi siapa tau lo jadi yang pertama kan"

Kini giliran Darshell yang memicu keterkejutan. Dengan gerakan secepat kilat Daris mengulurkan tangannya untuk mengajak berkenalan sang pujaan hati.

"Daris, panggil aja aris"

"Darshell, panggil semyaman lo aja"

Mikko menunjukkan gestur ingin memuntahkan makanannya. Melihat Daris dengan sikap kakunya sangatlah aneh. Mikko hanya berharap Darshell kuat selagi Daris memperjuangkan hatinya.

🫐🫐🫐

Kegiatan makan siang di kantin teknik akhirnya selesai. Sebelum kembali ke fakultasnya Daris menyempatkan diri untuk berbicara sejemak dengan Darshell.

"Arsel, gue serius suka sama lo"

"Iya gue juga serius ngizinin lo ngedeketin gue"

Daris mengacak rambutnya gemas. kenapa Darshell terlihat tenang sekali? Apa dia tidak melihat jika Daris salah tingkah akibat perkataannya?

Darshell mendekatkan wajahnya ke arah Daris hingga hanya tersisa lima centi saja.

"Tapi saingan lo banyak. Gua ga jamin lo yang menang juga sih"

Daris tersenyum lalu membenarkan rambut Darshell yang nampak menutupi mata indahnya.



























"Liat aja nanti, okay?"









[Tbc]

Semoga kalian suka sama pembawaan ceritanya yaaa.

COLLYWOBBLES [DODAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang