8 : YAKALI GAMAU

41 7 5
                                    

Daris tidak langsung mengantarkan Darshell pulang ke kost tempat tinggalnya. Ia sengaja mengajak laki-laki manis itu untuk menghabiskan waktu di kediaman miliknya karena seluruh kekuarganya sedang dinas ke luar kota.

Tujuan Daris bukan untuk mengambil kesempatan yang mengarah ke hal negatif, hanya saja ia telah menyiapkan sesuatu untuk orang di sampingnya sekarang.

"thanks ya cel udah mau nemanin aku nugas bentaran lagi"

Darshell mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari properti mahal yang mengisi rumah Daris.

"aku ke atas dulu buat ambil laptop. kamu ke situ duluan ya? nanti aku nyusul", ucap Daris dengan menunjukkan arah luar yang memperlihatkan kolam renang.

"oke"

🫐🫐🫐

Darshell menggeser pintu kaca yang menghubungkan antara ruang keluarga Daris dengan kolam renangnya. di tempat itu ada dua gazebo yang mana salah satunya tampak mrnarik perhatian darshell.

Pada meja gazebo itu dihias dengan sederhana tapi cukup menarik atensi bagi siapa saja yang melihatnya. api dari lilin sedikit bergoyang karena angin sejuk pada malam hari itu.

Kini netranya menangkap secarik kertas yang diletakkan di atas piring yang telah ditata rapi.

Kertas itu telah ditulisi dengan tulisan tangan yang sangat ia kenali.

"liat ke atas", isi kertas tadi.

Darshell mendongak dan mrlihat sosok daris yang sedang memegang buket bunga mawar yang tidak kecil tapi tidak bisa dikatakan besar juga.

"hai cel"

suara daris benar-benar terdengar merdu hingga membuat rona kemerahan pada kedua pipi darshell merekah.

"eee i know it's kinda cringe, but let me confess to you in a romantic way cel"

darshell mengangguk dengan senyuman yang begitu gembira.

"mungkin ini agak kecepatan, tapi i really fell in love with you at first sight. terus makin kenal kamu, aku makin suka semua hal tentang kamu, even itu perihal kecil sekalipun"

Genggaman Daris pada buket bunga di tangannya semakin mengencang. Ia gugup dan wajahnya benar-benar terasa panas karena salah tingkah.

"jujur aku ga tahu mau ngomong apalagi. jadi cel, will you be my lover?"

Darshell menutup wajahnya yang kini memerah sempurna. setelahnya dia mengangguk lagi guna menjawab pernyataan cinta daris beberapa saat lalu.

Daris tidak bisa menahan senyum gembiranya. Tak menunggu lama Daris langsung melangkah cepat untuk turun menghampiri kekasihnya itu.

Darshell memeluk daris krtika pria itu sampai di hadapannya lalu membenamkan wajahnya dengan nyaman pada perpotongan leher prianya itu.

"kirain tadi kamu bakal nolak aku"

Darshell tidak menghiraukan perkataan daris dan kini dia sibuk dengan dunianya sendiri dengan mengecupi perpotongan leher daris secara pelan dan lembut.

"cel...", daris meraih wajah darshell untuk berhadapan dengannya.

"yakali aku gamau ris", ucap darshell menjawab dugaan daris sebelumnya.

Degup jantung daris memompa tak terkendali saat mendengar darshell mengubah cara memanggilnya menggunakan kata "aku-kamu".

Darshell tanpa ragu mennagkup wajah daris untuk ia raih bibir berisi milik laki-laki yang beberapa saat lalu menyatakan cinta kepadanya.

Daris kira ciuman itu akan berlangsung sebagai ciuman lembut untuk peresmian hubungan mereka. kenyataannya kini darshell melumat penuh gairah hingga menciptakan bunyi kecipak basah yg memecah keheningan malam itu. daris hampir kewalahan mengimbangi lumatan darshell.

daris tanpa aba-aba membawa tubuh darshell untuk dia dudukkan pada meja gazebo yang sebelumnya ia dekor dengan beberapa pernak-pernik indah.

darshell tidak sengaja menyenggol piring yang nampaknya mewah hingga serpihannya berhamburan di lantai.

Darshell hendak memutus pangutan mereka untuk melihat akibat dari kecerobohannya tadi, tapi daris dengan cepat menahan rahang tegasnya.

Di tengah ciuman panas itu darshell sedikit menyeringai dan mulai menyusupkan tangannya ke dalam baju oversize milik daris. jari-jari lentiknya bergerak pelan mencoba membuka pengait jeans yang dikenakan daris.

"wait cel, kayaknya kita kejauhan"

Darshell mencebik ketika tangannya di cekal guna menghentikan aksinya.

"dulu juga kita lebih jauh ris?"

Daris menjatuhkan jidatnya pada bahu sempit darshell.

"maaf cel aku lupa kalau ada cctv"

Darshell seketika bangkit dari duduknya dan langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. tanpa menunggu lebih lama lagi ia langsung meninggalkan tempat itu dengan wajah yang sangat merona.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COLLYWOBBLES [DODAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang