BodyGuard In Love

(Un)Expected Letter

Drap Drap Drap

"Ayahhhh!!!"

Teriakan Fabia--yang biasa dipanggil Bia--menggema,mengisi kesunyian pagi hari ini.Bia menuruni tangga dengan kecepatan maksimum,guna menghampiri ayahnya yang tengah santai membaca koran di ruang tamu.

"Bia,hati hati!"tegur ibunya dari bawah,yang tak digubris oleh Bia.Bia sedang marah besar,terlihat dari matanya yang berkilat kilat marah juga wajahnya yang memerah saking marahnya.Bia menghampiri ayahnya dengan langkah lebar,lalu menyibak--tepatnya merebut paksa--koran yang tengah dibaca ayahnya.

"Ayah,apa apaan ini!"Bia menunjukkan selembar kertas tepat di depan wajah ayahnya yang mengernyitkan keningnya,ayahnya meraih selembar kertas itu kemudian membacanya.

"Aha! ini bagus sekali!"ucap ayahnya riang,selembar kertas itu berisi pemberitahuan lulus seleksi bodyguard pengganti atas nama Febrian Setyo.

"Bagus apanya! ayah,jelaskan ini! mengapa namaku terdaftar sebagai bodyguard? dan kenapa namaku berubah seperti nama lelaki?!"tanya Bia,ia tak habis pikir tentang tingkah ayahnya.

"Kau bilang kau menginginkan pekerjaan bukan? ini kartu emas buatmu!"ayahnya memperlihatkan isi surat itu,Bia menggeram marah.

"Aku memang ingin mempunyai pekerjaan,tapi bukan pekerjaan seperti ini! Aku ini perempuan ayah,tentu saja aku tak dapat menerima pekerjaan ini! Cukup ayah saja yang jadi bodyguard di keluarga ini,atau tidak tunggu saja Farhan --adik laki laki Fabia-- sampai besar! Lagipula kita sama saja melanggar hukum,ayah!"protes Bia panjang lebar.

Masa iya sih perempuan seperti aku diberi pekerjaan seperti ini? Big No! geramnya dalam hati.

"Tenang saja,cuma atasan ayah saja yang tahu identitas aslimu,selain itu tak ada yang tahu.Dia juga sudah berjanji akan merahasiakannya,selain itu kemampuan bela dirimu juga sudah jauh di atas rata rata kan?"jelas ayahnya,Bia merengut kesal.Memang sih kemampuan bela dirinya sudah jauh,ia pemegang sabuk hitam taekwondo saat masih duduk di bangku SMP.Ia juga sering memenangkan kejuaraan karate saat SMA,tapi masa dipekerjakan sebagai bodyguard? desah Bia.

****************

Please,jauhin alat tajam atau pelototan mata kalian dari gue,hahaha XD

Belum juga rampungin dua cerita sebelumnya,eh udah update lagi.Sorry,emang ini otak gak bisa kompromi.Bukannya nerusin cerita sebelumnya malah keluar ide cerita baru,jahat amat ya gue? *menundukmohonmaaf* Sebenarnya juga karena authornya ini pelupa,tiap ada ide kalo gak langsung disalurin bakal ilang gitu aja :'3 #tepokjidat Namanya juga manusia biasa,ya gak? #ngeles^^v

Tapi tenang aja,kedua cerita itu tetep gue tamatin kok.Cuma butuh waktu aja buat dapetin inspirasi yang sering banget mandet:') *mohonpengertian*

Ok,makasih udah mau repot-repot meluangkan waktu kalian untuk sekedar membaca bahkan memberi vote.It mean's a lot for me! Senang rasanya saat orang lain menyukai karya gue^^ (selain gue sendiri pastinya)

That's enough,so stay tune and keep reading ok? Tanpa pembaca penulis tak ada artinya #tsaah

So,jangan lupa ninggalin jejak ya,mau voment atau apapun boleh.Ditunggu banget malah ;)

Keep reading and see you in next part!

R.A.L