Bia dan ayahnya masih saja terus berdebat,dari pagi sampai siang.Untung saja ibunya yang sudah selesai memasak langsung turun tangan untuk melerai perdebatan mereka berdua,sementara Farhan malah bertepuk tangan riang sambil menyerukan nama ayah atau kakak perempuannya yang tengah berdebat.Provokator memang.
"Sudah kalian berdua,ayo makan siang dulu"suara merdu ibunya menginterupsi perdebatan antara ayah anak itu,ibunya juga khawatir penyakit darah tinggi sang ayah kambuh.Bia dan ayahnya mencium bau masakan sang ibu tercinta.Tanpa malu perut Bia berbunyi begitu juga dengan ayahnya,mereka sekeluarga pun makan siang dengan keheningan yang menyelimuti.
Bia POV
"Bia,pikirkan sekali lagi.. ayah mohon,hanya kamu yang bisa menggantikan ayah"mohon ayah,setelah makan siang tadi ayah menghampiriku di kamar.
"Ayah sudah terlibat kontrak kerja,namun kesehatan ayah semakin buruk.Dan ayah juga sudah dibayar di muka,apalagi bayarannya cukup besar.Kamu hanya perlu menggantikan ayah selama ayah menjalani pengobatan di Singapore"aku masih merenung,jika aku menerima pekerjaan ini,sudah pasti aku harus melepaskan cita citaku sebagai desainer grafis handal.Kalau menolak juga pasti merugikan ayah,karena bayaran di mukanya lumayan besar dan sebagian besar sudah terpakai.Aku menarik nafas pelan,
"Akan aku pikirkan lagi nanti,ayah"kulihat ayah mengulum senyumnya,lalu berjalan keluar kamar.Tak lama kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu.
Tok tok tok
"Bia,ibu boleh masuk?"terdengar suara merdu ibu dari luar kamar,aku menyahutinya malas malasan.
"Masuk saja,ibu"terdengar suara pintu membuka lalu menutup,juga suara langkah kaki mendekat ke arahku yang tiduran membelakangi pintu kamarku.Ibu duduk di pinggir kasurku,lalu mengelus rambutku pelan.
"Bia.. Ayah tak bermaksud memaksamu.. Tapi mau bagaimana lagi,ayahmu sudah terikat kontrak dengan pihak agensi.Ibu tak menyuruhmu mengambil pekerjaan ini,tapi ibu tahu kamu mampu menjalankan pekerjaan ini.Kamu juga tahu kan betapa keras kepalanya ayahmu? Ibu takut,jika ayah yang mengambil pekerjaan ini akan terjadi hal buruk padanya"perkataan ibu membuatku kembali merenung,benar juga sih.. Setelah beberapa menit merenung,akhirnya dengan satu tarikan nafas,aku memutuskan.
"Baiklah ibu,akan kuterima pekerjaan ini.Apapun resikonya"
******************
Yohoo epribadeh,i'm back!
Makin absurd gak sih ceritanya? Semoga gak ya..
Yowes,selamat menikmati cerita ketigaku ini ya!
Keep reading and see you in next part!
R.A.L
KAMU SEDANG MEMBACA
BodyGuard In Love
RomanceSeorang wanita bernama Fabia Prasetyo,adalah satu-satunya wanita yang bekerja sebagai bodyguard karena campur tangan ayahnya.Ia tak diterima bekerja di manapun,kecuali di agensi bodyguard ternama tempat bekerja ayahnya. Ia pun terpaksa menyamarkan n...