Everyone can see
There's change in me
They are say i'm not the same
Kid i use to be..
Don't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong with me
And i too shine to say
It's my first love
When i dream in on
When i go to bed
When i lay my head upon my pillow
Don't know what to do
My first love
Think's that i'm too young
He doesn't even know
Wish that i could show him what i'm feeling
Cause i'm feeling my first love..
(Nica Costa - My First Love)
Bia POV
"Hoahhm.."
Aku menguap lebar sebelum duduk di tepi kasur,lalu mengedarkan pandangan ke seluruh kamar.
Hei,ini sepertinya bukan kamarku,rasanya sangat asing.Contohnya,sejak kapan wallpaper kamarku berubah jadi warna hitam begini?
"Idihh.. Aku dimana nih? Bodo ah,paling di hotel lagi.Mandi aja lah.."aku berjalan masuk ke kamar mandi,lalu berendam di dalam bathtube.
Beberapa saat kemudian..
"Segarnyaaa,abis mandi"aku keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobe,serta membawa handuk kecil untuk mengeringkan rambutku.
Buk!
Aku menoleh kaget,lalu mataku membelalak lebar.
Kenapa dia bisa ada disini???
Author POV
Fio baru saja mengambil makanan di dapur untuk sarapan,lalu kembali ke kamar untuk melihat Febrian.Dilihatnya kasur king size-nya sudah dalam keadaan kosong.
Kemana Febrian? batin Fio.
Cklek!
"Segarnyaaa,abis mandi"Bia melangkah keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai bathrobe juga handuk kecil di rambut hitam sepunggungnya,Fio yang terpana tanpa sadar menjatuhkan makanan kaleng yang dibawanya.
Buk!
Bia menoleh kemudian menatapnya horror,membuat Fio jadi salah tingkah.
"Ehm.. Anu,aku cuma mau mengambil handphoneku"kilah Fio,sambil menggaruk tengkuknya kikuk.
"Kyaaaa!!"Bia bergerak mundur menjauhi Fio,tanpa sadar Bia lupa memberatkan suaranya sehingga ia berteriak dengan suara aslinya yang cempreng.Fio dan Bia sama-sama terkesiap,lalu Bia menyadari sesuatu.
Terakhir kali sebelum pingsan,ia merasa menghajar orang misterius lalu.. Ia tak ingat apa-apa lagi.
Oho,tiba-tiba Bia baru ingat saat ini dia bukan berada di hotel,melainkan apartemen bosnya,Fio.Sementara Fio meneguk ludahnya pelan melihat gundukan dalam bathrobe Bia yang tersingkap,lalu ia berdehem pelan menutupi kecanggungannya.
"Jadi,kamu seorang wanita?"
Bia terkejut lalu melihat ke arah bathrobenya yang ternyata tersingkap,wajahnya merona merah.
"Ti.. tidak aku-"
"Tak usah membohongi aku lagi,Fabia Prasetyo"
"Jadi Farel,tolong kamu selidiki orang yang bernama Febrian Setyo ini.Terserah kau mau mengikutinya sampai rumah,atau apapun.Yang penting kabari aku jika kau mendapat informasi tentangnya"ucap Fio tegas,ia berniat menyelidiki seorang Febrian Setyo,bodyguard pengganti yang mengusik rasa penasarannya.Sebelum Fio mengantarkan Joe dan Andro ke bandara,Farel detektif kenalan pamannya yang disuruhnya menyelidiki Febrian,menguak fakta yang cukup mengagetkan Fio.
"Ja.. Jadiii dia wanita yang bernama Fabia Prasetyo,anak dari pak Haris Prasetyo,rekan kerja mendiang ayah kandungku dulu??"ucap Fio tak percaya sambil memegang kertas berisikan info tentang Bia,Farel mengangguk mengiyakan.
"Sebenarnya nona Fabia terpaksa menerima pekerjaan untuk mengawalmu,pak Fio.Semua karena ulah ayahnya,ia tak diterima bekerja dimana pun,ayahnya juga yang mengirim surat lamaran ke kantor agency.. Akhirnya nona Fabia terpaksa mengubah penampilannya menjadi lelaki demi ayahnya,ia diminta menggantikan tugasnya untuk mengawalmu karena ayahnya akan menjalani pengobatan di luar negeri"jelas Farel panjang lebar,penjelasan Farel malah membuat mulut Fio semakin menganga seakan tak percaya.
"Ke.. Kenapa kau bisa tahu?"
Bia tergagap,wajahnya sudah memucat.
"Aku menyelidiki identitasmu yang sebenarnya,aku juga menemukan ini di dompetmu"Fio mengacungkan sebuah kartu yang membuat wajah Bia semakin pias,kartu itu tak lain dan tak bukan adalah Kartu Tanda Penduduk alias KTP-nya.
KTPnya menggunakan nama asli,mana mungkin ia sampai memalsukan nama aslinya di KTP kan?
Bia terduduk lemas,sambil menatap nanar ke arah Fio yang berjalan mendekatinya.Bia meneguk ludahnya membasahi kerongkongannya yang entah kenapa mendadak tercekat.
"Kau.. Apa kau akan memecatku?"
"Harusnya sih begitu"Fio berjongkok di hadapan Bia,tangannya terulur mengusap pelan rambut panjang berwarna kecoklatan milik Bia yang masih agak basah.
Bia mengernyitkan keningnya bingung,berusaha mencerna ucapan ambigu yang baru saja dikatakan oleh bosnya.
"Harusnya aku memecatmu,harusnya aku melaporkan polisi karena tindakanmu yang memalsukan nama"Bia menunduk takut,namun tangan Fio mengangkat dagu Bia supaya kembali menatapnya."Namun aku tak bisa,aku terlalu tertarik padamu sejak pertama kali kita bertemu di lift.Dan sebagai gantinya,ini hukuman buatmu.."Fio mengecup bibir Bia lembut,Bia melotot namun tak bisa melawan ataupun mendorong tubuh Fio yang lebih besar darinya.
Fio melepaskan ciumannya sambil terkekeh,menepuk rambut Bia lalu berdiri mengambil makanan kaleng yang terjatuh.
"Aku lapar,karena kau wanita,bisakah kau memasakkan sesuatu untukku? Setelah memakai baju tentunya"ucapan Fio membuat wajah Bia semakin memerah,didorongnya tubuh Fio yang tengah tertawa menggelegar ke luar kamar.
Bia memegang dadanya yang mendadak bergemuruh kencang,anehnya jantungnya memberontak hanya saat Fio berada di dekatnya,dan itu baru terjadi kali ini,padahal Bia saat masa SMA-nya dulu sangat dekat dengan para siswa.
Namun,jantungnya tak pernah berdegup sekeras ini saat berada di dekat seorang pria dan tidak marah padahal seorang pria baru merebut ciuman pertamanya,pula!
Dan ia baru menyadari satu hal.
Dirinya merasa telah menemukan cinta pertamanya,Fio.Karena sebelumnya,ia tak pernah merasakan perasaan seperti ini,pada pria manapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
BodyGuard In Love
RomanceSeorang wanita bernama Fabia Prasetyo,adalah satu-satunya wanita yang bekerja sebagai bodyguard karena campur tangan ayahnya.Ia tak diterima bekerja di manapun,kecuali di agensi bodyguard ternama tempat bekerja ayahnya. Ia pun terpaksa menyamarkan n...