Pelabuhan

8 2 0
                                    

Dimas memasukan beberapa baju nya kedalam kopernya, hari ini ia ditugaskan untuk berlayar ke Lombok menggantikan tugas temannya yang sedang tidak bisa bertugas. Awalnya ia enggan mengambilnya mengingat sebentar lagi Morel akan melaksanakan sidang sempro, apalagi ia sudah berjanji untuk datang. Namun mau gimana lagi, ini adalah tugas negara yang tak kalah penting. Dimas mengambil ponselnya yang tergeletak tak jauh dari tempatnya, membukanya awal membuka iphone 13 miliknya langsung menampilkan wallpaper dengan fotonya dan Morel saat awal – awal pendidikan, seutas senyuman langsung tergambar di wajah tampannya melihat ia masih bersama dengan gadis yang ia cintai. Yah walaupun bukan miliknya sepenuhnya.

"Dia lagi ngapain ya?" ucapnya bertanya – tanya, sambil mengotak – atik ponselnya mencari no Morel dan langsung meneleponnya, tak lama panggilannya langsung dijawab.

"Assalamualaikum wahai calon pengantin yang tertunda" ucap Dimas.

"Walaikumsalam, kamu belum berangkat?"

"Nanti, gue lagi kepengen liat lo"

"Iya – iya aku ngangenin tau kok"

"Dih PD mampus lo. Gue Cuma mau mastiin lo gak nangis aja gue tinggal nanti"

"Ihhh.... Aku bukan bayi ya!! Lagian kamu gak bakal lama kan? Kamu dateng kan pas nanti aku sidang?"

Dimas terdiam sejenak, sebenarnya ia sendiri juga tak tahu apa ia bisa datang ke sidang itu atau tidak, mengingat perjalanannya lumayan jauh.

"Kapten?"

"Eh ya? Maaf – maaf gue tadi kepikiran ada barang yang belum gue masukin ke koper, gue tutup dulu ya"

"Kamu gak bisa dateng ya?"

Deg!!

Dimas langsung terdiam, ia merutuki dirinya yang melamun di depan Morel tadi.

"Gapapa kok, kamu yang semangat berlayarnya ya kaptenn"

Walaupun wajah Morel tersenyum, ia yakin kalau gadis ini tengah sedih.

"Rel..."

"Iya? Gapapa kok kalo kamu gak datang. Lagin ini Cuma sidang sempro, masih ada sidang skripsi nanti"

'Tapi itu hal penting bagi gue Rel' batin Dimas menatap Morel yang masih tersenyum. "Lo dimana?"

"Hemm..... aku baru aja print beberapa berkas buat kelengkapan sidang, kenapa?"

"Mau makan? Masih ada waktu beberapa jam. Kalo lo mau kita langsung ketemu di resto gimana?"

"Ehh.... Beneran? Gimana kalo resto dekat pelabuhan yang baru buka itu? Biar kamu gak bulak – balik"

"Lo kesananya gimana? Jauh banget itu Rel"

"Gapapa kapten, kan sekalian jalan – jalan"

"Atau mau gue jemput aja?"

"Enggak, kita kan gak punya banyak waktu. Jadi ketemu disana aja ya?"

"Tapi lo?"

"Kapten aku bukan anak kecil lagi!!"

Dimas menghela nafas sejenak, kata – kata Morel memang ada benarnya, "yaudah gue tunggu disana, lo hati – hati kesininya"

"Iya – iya aku mau siap – siap dulu. Dada kapten Assalamualaikum"

"Iya, Waalaikumsalam"

Tut!!!

Panggilan berakhir, Dimas langsung bergegas mengemasi barangnya dan dengan hati yang senang, jarang – jarang Morel bisa mengantarnya kepelabuhan mengingat kesibukan keduanya.

AdmoreldaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang