3 tahun yang lalu
"Bu, sepatu Dian udah rusak." gadis berusia 12 tahun itu berkata dengan sedih."Sabar ya, besok ibu udah mulai kerja."
"Dimana bu?"
Seorang laki-laki berusia 15 tahun itu datang dari arah kamarnya.
"Dirumah orang, Kal"
Haikal memutar bola matanya dengan malas mendengar jawaban dari sang ibu.
"Ya maksudnya dirumah siapa gitu lho bu,"
Wanita itu terkekeh,
"Dirumah bu Laras, rumah paling besar ujung gang itu lho."
"Oh, bu Laras. Gila sih buk, keluarganya kaya banget. Kemaren anaknya baru masuk sekolah Haikal, tampangnya udah keliatan kalo anak orang kaya."
Lagi-lagi sang ibu hanya terkekeh mendengar celotehan sang putra.
"Dian sabar dulu ya, satu bulan lagi pasti ibuk gajian" ujar Haikal pada sang adik sambil mengusap rambutnya dengan lembut. Dian hanya mengangguk, padahal ia tahu satu bulan itu lama, tapi tak apa Dian tidak mau semakin menambah beban sang ibu.
"Iya, bang."
"Jangan sedih gitu dong, cantiknya ilang"
Dian berpura-pura tidak tersenyum mendengar itu, tapi tak bisa, kakaknya ini terlalu meme-able wajahnya. Mana bisa jika ia tidak ngakak?
Alhasil ia hanya memukuli bahu sang kakak dengan brutal."Apaan sih abanggg! Sejak kapan coba Dian cantik! Masih kalah cantik sama Clara."
"Clara siapa?"
"Temen sekelas Dian, anaknya cantik banget, banyak yang suka." setelahnya gadis itu tersenyum sendu.
"Dian juga cantik kok." ucap sang Ibu.
"Bener." Haikal ikut membenarkan, tangannya kembali mengusap surai sebahu sang adik.
Mendapat kalimat positif dari orang-orang tersayang adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi seorang remaja, dari kalimat itupun mereka dapat menyimpulkan bahwa mereka berhak mendapat kasih sayang dari manapun asalnya. Dan itulah yang tengah Dian rasakan saat ini, kata-katanya sederhana, namun membuat bahagia.
"Makasih ya, Dian sayangggg banget sama kaliann..."
Dua anak dan ibu itu berakhir berpelukan, merasakan bagaimana hangatnya sebuah rasa kasih didalam rumah dengan manusia-manusia yang disebut 'keluarga'.
"Semoga kalian bisa jadi anak-anak yang baik ya, Ibu bakal berusaha sekuat mungkin untuk jadi ayah sekaligus ibu yang sempurna untuk kalian."
"Haikal bakal berusaha jadi pelindung untuk kalian, dua wanita paling berharga dalam hidup Haikal."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Lila [On Going]
Teen Fiction"Pada akhirnya, hatiku akan tetap berlabuh padamu. Tempat yang salah" - Haikal Mahaprana . . . "Maaf, aku akan tetap memilih memeluk masa laluku ketimbang dirimu, sosok yang selalu ada disampingku" - Dalila Sena Garwita . . . "Mencintaimu adalah seb...