21. pindah?

35 2 1
                                    

ilham sudah posisi duduk di atas kasur sambil mengucek mata dan merentangkan kedua tangan dia menguap tak lupa membuka matanya secara  perlahan dia melihat ibunya sibuk mondar mandiri  sambil mengambil baju di lemari Ilham satu persatu,ilham mendekati Ummul khulsum dengan wajah penuh bertanya-tanya sendari tadi sibuk memasuki   baju untuk ia masukkan kedalam koper.

"mengapa baju ilham di masukkan dalam koper,mah?"

Belum selang beberapa menitsupri memasuki kamar putranya sambil memegang keterangan pindah dari kampus "kamu harus ikut ayah pergi luar negeri, semua urusan kampus kamu sudah ayah urus!"

"hah. apa ayah pindah? mengapa ayah gak bilang dulu sama ilham kalau kita mau pindah, Ilham gak mau pindah!!" Pekik Ilham berusaha lari menuju keluar rumah tak lupa ia mengambil smartphone dipinggir meja televisi dia berusaha menghubungi Mario.

" Angkat bego, Angkat!!
Mario
memanggil..
Namun tidak diangkat oleh Mario
"Arghh..bangsat!"

Supri  menghela nafas tinggi dirinya merasa geram terhadap putranya ia berusaha lari keluar kamar dan segera mencari ilham." keras kepala sekali anak ini."

Supri sudah berada di depan halaman rumah ia melihat Ilham sedang berusaha memanjat gerbang Ummul khulsum  memegang satu lengan suaminya yang hendak pergi namun Supri menghempas tangan nya ia mau menangkap Ilham yang hendak memanjat gerbang namun hasilnya nihil, ilham berhasil kabur dari rumah.

ilham menunggu mobil grab yang dia pesan barusan
Camelia baru saja pulang dari Alfamart ia berjalan seorang diri mata Ilham beralih pada wanita itu sendari berjalan membawa belanjaan

"gue gak bakalan bisa jauh dari Lo Lia,gue gak pernah berpikir untuk jauh nama loh masih aman dihati gue" ucap Ilham mengalihkan kembali pandangan nya arah smartphone.

"Nak Ilham?" tebak tukang grab.

Ilham menaiki motor sambil memasang helm di atas kepala-nya," iya pak,"

"arah jalan Cempaka bangunan no 5?" "tanya bapak itu, lagi sambil menyalakan stater motor.

" iya pak"

ilham memutuskan pergi menemui Mario dirumahnya, ia melarikan diri dari rumah, dia tidak mau pindah rumah dan tak ingin jauh dari Camelia,lalu Ilham tekan tombol yang terpasang di gerbang rumah Mario."assalamu'alaikum.."
lalu keluarlah wanita setengah paruh baya yaitu Linda orang tua dari Mario.

"Nak Ilham, silahkan masuk"
"iya tante,terimakasih"

Mereka berjalan memasuki rumah, lalu Linda bertanya mengapa Ilham kerumah anaknya."oh iya Ilham,tante ingin bertanya,mengapa kamu kerumah saya? dan mengapa kamu bawa tas Segede ini? apakah kamu di usir dari rumah atau gimana,"sambil menatap wajah ilham dengan heran.

ilham posisi duduk kini berdiri dan mencoba meminta izin ke zulkhaidah untuk menginap dirumahnya.
"maaf Tan, saya sementara ini izin menginap ya Tante. hanya beberapa hari saja Tante boleh ya plis..."

"Boleh"

terihat bahagia di rautan wajah ilham saat  orang tuanya Mario mengizinkan ilham untuk menginap di rumahnya, ilham memendam rasa sedihnya  dan harus siap jauh dari orang tua hanya sementara waktu, ia berharap kepada semesta selepas dirinya balik kerumah, semoga orang tuanya berubah pikiran dan tidak akan membawa-nya ke luar negri.

Ilham memasuki kamar Mario tanpa izin dengan penuh gembira,untungnya hari ini weekend jadi tidak ada mata kuliah,ilham melompat-lompat di atas kasur Mario, sedangkan Mario sedang tertidur pulas kini terbangun, ia terheran-heran mengapa kasurnya bergerak sendiri. dirinya,mengira itu gempa.

Mario menatap shok ke arah atas ada orang yang tengah melompat-lompat dikasur-miliknya.

"anying lu, kaget banget gua bnjirr kok Lo ada disini Cok, ngapain lu dirumah gue kira gempa bangke ternyata lu. dancok!" sontak-mario sambil memukul dengan bantal guling hingga ilham terduduk di kasur.

"maaf coy,gue seneng disini dan gue bahagia"

"tai lu! Lo kok disini tumben amat dah kerumah gue bangke!"
Wajah ilham tadinya bahagia berubah drastis menjadi murung sambil menatap Mario dengan bibir cemberut

"Sok imut lu njir,bisa biasa aja si muke lu! gue yang geli lihatnya cok." Geram Mario,sambil menampol pipi ilham pelan sambil cengengesan.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Dalam Diam ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang