Part 11.

1.1K 81 7
                                    


Selesai makan malam dikafe dengan pasangan chikara & feni, Kini pasangan Greshan sedang berada didalam mobil gracia untuk mengantar kan Shani pulang.

Dengan keadaan yang kurang baik, sedari tadi hanya ada hening yang mengeringi perjalanan mereka, tidak ada yang berniat untuk memulai pembicaraan.

"Ge?" Shani sehalus mungkin

"....." Tak ada jawaban dari sang pemilik nama, gracia hanya fokus menyetir

"Sayang?" Shani sambil memegang tangan kiri gracia

"Ya?" Gracia singkat

"Kenapa?" Shani

"Kenapa apanya shan?" Gracia pura pura bodoh

"Hufsss,, kamu akhir akhir ini berubah sama aku ge kamu cuek, kenapa?" Shani mencoba menahan tangisnya

"Ga ah" Gracia cuek

"Ge.. pliss kita harus bicara in ini yaa, aku ga bisa kaya gini terus" Shani

"Sudah sampai silahkan turun shan" Ucap Gracia ketika mobilnya berhenti di teras rumah shani

"GE!" Bentak shani yang sudah tidak tahan lagi dicuekin oleh gracia

"Oohh gitu Sekarang ya? Berani bentak bentak aku, ck" Gracia kesal

"Aku gini karena kamu cuekin aku.. aku ga ada maksud bentak kamu sayang, maaf" Shani sambil berusaha meraih tangan gracia

"Ck, dah lah shan, kita putus aja"

DEG! , Bagaikan tersambar petir disiang bolong shani pun langsung lemas mendengar perkataan gracia barusan.

"Hikss, kenapa ge? Aku ada salah?" Shani menangis

"...." Gracia tetap diam

Dalam hati Gracia sangat sakit mendengar tangisan shani, bagi gracia air mata Shani adalah pisau yang menyayat hatinya, Dan apa sekarang? Gracia penyebab air mata itu.

Sungguh sejujurnya gracia tidak ingin semua ini terjadi, Setelah 2 Minggu ini gracia berubah, bukan tanpa alasan, gracia jenuh dengan sikap mamah shani yang terus menerus menunjukkan rasa tidak suka itu kepada gracia.

Gracia masih teramat menyayangi shani namun sikap mamah Shani yang membuat gracia berfikir keras, mau dibawah kemana hubungan ini jika tidak ada restu dari mamah shani? Gracia pikir ini akan percuma.. walaupun sekeras apapun Gracia berjuang untuk memperbaiki dan mempertahankan, jika mamah shani masih bersikap seperti itu gracia yakin ending nya akan berakhir juga.

Disini, malam ini, gracia mencoba mengasih pengertian kepada shani, Tentang semua kemungkinan yang ada diotaknya, Dia akan berdiskusi.. jika akhirnya memang harus berpisah gracia akan ikhlaskan shani.

"Maafin aku shan" hanya itu kata yang mampu keluar dari mulut gracia

"Gee.. hikss kenapa sayang? Aku kurang apa, kamu kenapa minta putus? Selama ini kita baik baik aja ge" Shani terus meminta penjelasan

"Aku begini bukan karena kamu Shan, tapi karena mamah kamu.. Kita tau sendiri mamah kamu tidak menyukai hubungan kita, Lalu mau dibawah kemana hubungan ini jika tanpa restu mamah kamu?, Aku sudah memikirkan ini sejak jauh jauh hari, aku begini demi kebaikan kita shan" Jelas gracia

"Kamu udah ga sayang aku? Hikss, kamu tega sama aku ge?, Selama ini kita berjuang dari 0 bareng bareng fase demi fase kita lalui, kita berakhir hanya karena ini ge? Kamu serius gini sama aku?" Shani berusaha menetralkan jantung nya

"Aku tidak bisa lawan restu mama ka--" Ucapan gracia terhenti ketika Shani berteriak

"TAPI AKU BISA!" Triak shani

AKU YANG SALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang