"Megumi-chan, paman ingin minta tolong padamu"
"Katakan saja paman, Megumi akan bantu sebisa mungkin"
Seharusnya aku tanya dulu kesulitan macam apa yg paman Itadori alami, jangan langsung setuju ingin membantu.
Penyesalan itu aku alami sesaat setelah paman Itadori mengeluarkan surat-surat tentang pernikahan. Dan gilanya lagi dia ingin aku menikah dengan kedua anaknya. Menjadi teman mereka saja sudah menghabiskan banyak tenaga, apalagi harus menikah dengan mereka berdua. Yang satu pembuat masalah dan yg satu lagi selalu menyelesaikan masalah dengan sarkasme.
Karena merasa hutang budi, aku tidak bisa menolaknya. Seandainya ayah tidak meninggal, mungkin aku bisa berunding dengannya. Yah, mau bagaimana lagi.
"Aku akan menikah dengan Megumi?! YEAY!!"
"Ayah bilang kalian"
"Ayah gila? Aku gak mau berbagi Fushiguro dengan si bodoh ini"
Sukuna dan Yuji, anak kembar yg sama-sama menyukai lelaki manis bermarga Fushiguro. Mereka tidak akan akur jika bukan karena Megumi. Sepertinya mereka berdua memang dilahirkan untuk saling berselisih.
Anak dari Itadori Jin ini akan selalu bertengkar jika disatukan, bahkan sang ayah sudah lelah dengan kelakuan mereka. Namun saat mereka masuk universitas umum, sikap mereka perlahan berubah. Sosok Fushiguro Megumi bagaikan secercah cahaya bagi Itadori Jin. Dengan memakai nama anak almarhum temannya, anak-anaknya akan langsung jinak.
Ide yg bagus jika harus menikahkan mereka semua. Dunia akan jadi lebih tenang dan damai, dan itu akan memberi orang tua ini sebuah kesempatan untuk liburan ke pulau tropis.
Rencananya mereka akan menikah minggu depan. Sebuah pesta sederhana yg dihadiri oleh orang terkasih. Sebenarnya paman Itadori ingin pesta yg mewah dan besar. Tapi mempertimbangkan kenyamanan Megumi, mereka akan menggelar pesta yg sederhana dengan teman dan keluarga saja.
"MEGUMI-CHAN!!" Yuuji yg baru datang langsung saja menerjang orang yg sebentar lg marganya akan berubah.
"Kenapa kalian baru datang!?" Megumi berusaha sabar, "Dan kau Sukuna! Masalah apa lg yg kau buat?!" Megumi menatap tajam orang yg hanya berdiri di pintu masuk itu.
"Kelompok itu yg mulai duluan, bukan aku"
Mereka seharusnya mengurus baju pernikahan bersama tapi kembar itadori itu tidak kenal yg namanya tepat waktu. Sama halnya saat mereka kerja kelompok yg pada akhirnya Megumi yg mengerjakan hampir seluruhnya.
"Jika kalian gak mau menikah denganku, katakan saja dari awal"
Perkataan itu sanggup membuat anak kembar itu keringat dingin. Mereka segera mendekat dan terus membuat alasan. Yuuji dengan pekerjaannya dan Sukuna dengan sekelompok orang yg tiba-tiba mencegatnya. Semua alasan itu hanya membuat telinga megumi panas, dia akan mengabaikan calon suaminya dan berdiskusi dengan perancang busana.
"Megumi!" Satu lagi orang berisik yg selalu mengganggu ketentraman hidupnya. Gojo Satoru, mantan guru sekaligus orang tua angkat (tak resmi) dari Megumi Fushiguro. "Aku sangat merindukanmu," dia memeluk dan mencium pipi si manis Fushiguro.
Adegan itu membuat panas calon suami Megumi. "Heh, Albino! Menjauh dari istriku!" Sukuna sangat mudah marah jika ada yg menyentuh miliknya.
"Istrimu?! Dia istriku, Sukuna!"
"Diem lo Yuuji!"
"Dih mikir dong kalian berdua itu cuma gangguin Megumi. Iya kan, Megumi-chan?" Gojo kembali memeluk dan mengacak-acak rambut hitam itu.
Megumi sudah tidak punya tenaga lagi. Keluar rumah dan menjawab pertanyaan perancang baju saja sudah sangat melelahkan. Dia masih bisa tahan jika harus menghadapi si kembar, tapi jika harus menghadapi mantan gurunya dia akan menyerah.
"Aku mau pulang"
"Megumi, maaf aku tak bisa menjadi wali untuk pernikahanmu"
Perkataan itu cukup mengejutkan Megumi. Gojo adalah orang yg selalu ada untuknya, karena itu kehadirannya di pernikahan Megumi sangat penting.
Gojo menyadari kebingungan Megumi dan langsung memeluknya. "Ada sesuatu yg harus aku lakukan dan itu jauh dari sini. Maaf ya, Megumi"
TBC
AUTHOR NOTE:
mungkin cerita ini gak akan banyak perubahan
tapi ya mari kita lihat sajaBerapa banyak cerita yg aku telantarkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak dengan Mereka
Fanfiction"Nah Megumi-chan, paman ingin minta tolong. Menikahlah dengan kedua anak paman" "Ya?" Kenapa jadi aku yg harus mengurus dua anjing liar ini?! Hanya karena mereka mendengarkanku, si tua- paman itu memaks- menyuruhku untuk menikah dengan anak-anaknya...