Di setiap tempat pasti memiliki sebuah peraturan yang berlaku untuk menjaga keamanan dan kenyamanan. Begitu pula di dunia para Yakuza. Walaupun dunia itu gelap dan kejam tapi mereka juga memiliki sistem untuk menjaga keamanan.
Ketika dua kelompok Yakuza berselisih, jalan pertama yang akan mereka lalui adalah perundingan. Di setiap perundingan itu ada satu keluarga yang selalu dipercaya karena kebijaksanaannya, yaitu keluarga Tenggen.
Di sebuah ruangan di mansion itu duduklah ketiga pihak yang memiliki kepentingan. Keluarga Tenggen sebagai penengah dan Ryomen serta Kenjaku yang memiliki masalah.
"Kami mohon maaf atas masalah yang telah dilakukan saudaraku, Kamo-san," Yuuji membungkuk sebagai permintaan maaf.
"Tidak tidak, tolong jangan panggil aku Kamo. Aku sudah keluar dari klan itu, jadi panggil aku Kenjaku," kata pria paruh baya itu.
"Baik, Kenjaku-san. Saya harap tidak ada lagi perselisihan diantara kita," Yuuji tersenyum lembut kearah lawannya.
"Tentu. Jangan lupa sampaikan salam ku pada Fushiguro kecil itu, ya. Selamat atas pernikahan kalian". Orang itu tersenyum, namun senyuman itu terlihat janggal menurut Yuuji.
Diperjalanan pulang, Yuuji kembali memikirkan sesuatu tapi kali ini dia memutuskan untuk berunding dengan Sukuna.
"Heh, apa menurutmu Kenjaku itu terlihat aneh?"
Sukuna menghembuskan asap rokoknya ke wajah Yuuji, "ya, dia aneh"
"Jangan ngerokok di dalem mobil, sialan!" Yuuji mengibas-ngibaskan tangannya, "Tapi, bukankah pernikahan kita dengan Megumi itu tertutup? Bagaimana dia bisa tau?"
"Mana aku tau, lagi pula aku tidak peduli"
"Sukuna, apa kau tidak berpikir ini menyangkut keselamatan Megumi?"
"Tinggal tembak orang yang mau bikin masalah dengan kita. Apa susahnya? Oh ngomong-ngomong tentang Megumi, hari ini aku mau mengunboxingnya"
"Apa maksud mu?"
Sukuna menyeringai mendengar pertanyaan Yuuji. Salah satu tangannya membuat lingkaran sementara yang satunya membuat gerakan menusuk lubang.
Wajah Yuuji memerah saat mengerti apa yang dimaksud Sukuna, "Ah sialan! Aku jadi pengen sekarang"
Sementara itu di sebuah rumah besar. Megumi sedang membereskan barang-barangnya. Awalnya mereka akan bulan madu di hotel yang sebelumnya tapi kakek bilang wilayah itu jadi berbahaya sekarang.
Megumi mengemas bajunya di lemari sendiri, awalnya butler yang ada disana ingin membantu tapi Megumi Lebih nyaman sendiri. Setelah selesai membereskan semuanya, Megumi merebah dirinya di kasur berukuran besar itu. Dia merenggangkan tubuhnya seperti kucing.
*Braakk
Megumi hampir melompat karena terkejut"Oy! Megumi! Persiapkan dirimu," Sukuna menyeringai dan mendekati si rambut hitam.
Megumi langsung merinding saat melihat Sukuna semakin dekat, "Mau ngapain hah?!"
Sukuna langsung menindih dan mengunci pergerakan Megumi tanpa memberinya celah sedikit pun. Sukuna mengunci tangan Megumi di atas kepala Megumi sementara tangannya yang bebas masuk dan menelusuri badan mulus 'istrinya'.
"Sukuna- ah~ apa yg kau lakukan?!" Protes Megumi.
"Mengambil jatah ku tentu saja," Sukuna terus menciumi leher putih itu.
"Lepaskan dasar bodoh!" Mata Megumi bertemu dengan mata Yuuji yg dari tadi hanya melihat. "Yuuji cepat bantu aku"
"Maaf Megumi, kali ini aku berada di pihak Sukuna," kata Yuuji santai sambil mengeluarkan sebotol lube dan beberapa kondom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak dengan Mereka
Fanfiction"Nah Megumi-chan, paman ingin minta tolong. Menikahlah dengan kedua anak paman" "Ya?" Kenapa jadi aku yg harus mengurus dua anjing liar ini?! Hanya karena mereka mendengarkanku, si tua- paman itu memaks- menyuruhku untuk menikah dengan anak-anaknya...