"Penyesalan yang terus berlarut disebabkan karena tidak adanya perdamaian dengan diri sendiri. "
~ Seehab
Happy Reading...Malam ini bulan memancarkan sinarnya dengan indah, kelap-kelip cahaya menghiasi gelapnya langit, begitupun angin berlalu lalang menyaksikan dua orang gadis yang sedang duduk diatas atap kobong, melepas rindu. Dengan canda tawa yang menyelimuti keduanya.
"Maryam? " Masih disisa tawanya Maryam menatap Nayla dengan alis terangkat, seakan-akan mengatakan apa.
"Waktu kakek kamu meninggal, kamu bilang kesalahan kamu ke kakek kamu fatal. Kamu ada masalah sama kakek kamu? Atau keluarga kamu? " Tanya Nayla hati-hati.
"Kalau kamu gak mau cerita gak papa! " sambung Nayla melihat temannya jadi murung.
Maryam menatap Nayla sendu dengan bibirnya memaksakan tersenyum, kemudian kedua tangannya menggegam tangan Nayla erat.
Nayla menatap mata temannya lekat, bisa ia lihat ada luka pada mata itu. Nayla semakin dibuat penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Maryam.
Maryam menghela nafas, "Kakek aku lumpuh dan aku yang bikin kakek aku lumpuh! "
Nayla mengerutkan keningnya, "Maksud kamu? "
"Saat masih kecil orang tua aku pisah. Aku sama sekali gak tau apa yang membuat mereka memutuskan untuk berpisah dan akhirnya aku dan abangku tinggal sama ayahku. Ibuku? Aku gak tau dia dimana! " Maryam menceritakan masa lalunya dengan air mata yang berlinang.
"Untuk menghidupi aku dan abangku, ayahku memutuskan merantau keluar negeri. Dia jarang pulang, ada pulang pun paling setahun sekali atau dua kali. Selama ayahku merantau aku dan abangku tinggal sama kakekku. Semenjak orang tuaku pisah, kakekku kayak gak suka banget sama ibuku. Dia selalu saja menjelek-jelekkan ibu bahkan melarang kita untuk ketemu sama ibu. Padahal aku sama abangku sangat membutuhkan ibu. "
Nayla mengusap punggung Maryam guna menenangkan.
"Kakek aku mencoba menghasut aku dan abangku supaya benci sama ibu, dia selalu bilang kalo ibu sebenarnya perempuan murahan yang haus akan dunia. Tapi aku gak percaya sama omongan kakekku berbeda dengan abangku, dia jadi benci sama ibu bahkan dia juga ikut melarang aku untuk terus mencari ibu. Hingga suatu hari, aku pulang sekolah aku ketemu sama ibuku dijalan. Penampilannya berubah drastis jadi berpenampilan terbuka, seperti bukan dia. Dia peluk aku, pelukan yang aku rindukan, " Maryam tersenyum sendu, " Terus dia ngajak aku buat ikut sama dia, Tentu saja aku senang banget. Aku memutuskan ikut sama ibu tanpa sepengetahuan keluargaku "
"Aku kaget ternyata selama ini ibu udah menikah lagi bahkan punya anak. Selama beberapa bulan aku tinggal sama ibuku, ayah tiri dan juga adik tiriku. Aku gak tau pekerjaan Ayah tiriku, aku pikir dia seorang pengusaha dilihat dari kehidupan mereka yang mewah. Sampai pada hari itu aku mendengar ayah tiriku pulang dengan marah-marah karena bisnis dia sedang diambang kebangkrutan. Aku sangat terkejut bahkan aku lebih terkejut saat tau bisnis apa yang dia maksud. "
Maryam menatap Nayla membuat Nayla semakin penasaran, " Bisnis apa? "
"Menjual para wanita untuk dijadikan pelacur. " Nayla melotot mendengar penuturan temannya.
"Bahkan dia mau menjual aku untuk menyelamatkan bisnisnya. sedangkan ibuku? Dia sama sekali gak peduli sama aku, darah dagingnya. Yang dia pikiran cuman uang dan uang. Saat itu aku sadar apa yang kakekku katakan benar kalo ibu hanya wanita yang haus akan dunia. Saat malam tiba aku berhasil kabur dari rumah ibuku. Sampai dijalan besar aku ketemu sama kakekku bersebrangan. Dia begitu bahagia saat melihatku, aku langsung menyebrang tanpa melihat ke kanan maupun ke kiri. Tiba-tiba sebuah mobil hampir menabrakku, tapi kakekku berlari menyelamatkan ku dan malah dia yang tertabrak. Sejak saat itu kakekku divonis lumpuh seumur hidup. Dan semua itu gara-gara aku, Nay. " ucap Maryam terisak.
"Maryam, kamu jangan nyalahin diri kamu. Semua itu sudah takdir Allah, sekarang kamu cukup do'ain kakek kamu anggap saja itu sebagai perminta maafan kamu terhadap kakek kamu. "
Maryam menganggukkan kepalanya mendengar penuturan Nayla. Ia menatap hamparan langit, berharap kakeknya tenang diatas sana dan berharap kakeknya mau memaafkan semua kesalahannya. Semua!
***
Tring... Tring...
"Aduh, akhirnya istirahat juga. " Nayla merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku, berjam-jam berkutat dengan pulpen dan buku.
"Maryam, kamu laper gak? "
Maryam nampak berpikir, " Emm... Lumayan! "
"Ck, pake lumayan-lumayan segala, bilang aja laper! " Maryam cengengesan.
Disepanjang koridor, Nayla dan Maryam asik bercerita hingga segerombolan laki-laki menghadang jalan mereka. Melihat siapa yang menghadang Maryam jadi khawatir, takut-takut akan terjadi keributan antara Nayla dan laki-laki dihadapannya yang tak lain Fadil dkk.
"Kalian pasti mau ke kantin, kan? "
Nayla dan Maryam mengangguk bersamaan.
"Ya udah kalo gitu bareng sama kita! " Fadil berjalan duluan dan diikuti teman-temannya juga Nayla dan Maryam.
Sepanjang jalan Maryam merasa bingung terhadap temannya. Tidak seperti biasanya Nayla mau bergabung dengan Fadil dkk hingga makan satu meja. Bahkan Maryam dibuat semakin bingung ketika melihat Nayla dengan keempat pemuda itu bersikap seakan-akan mereka sudah sangat dekat.
"Sebentar, Kalian berdua kok tumben akur kayak gini biasanya kan... Ribut terus? "
Pertanyaan Maryam mengalihkan perhatian semua yang ada dimeja tersebut. Fadil mengangguk-nganggukan kepalanya
"Emm... Kita udah damai! ya kan? " tanya Fadil pada Nayla dan hanya dijawab dengan anggukan.
"Selama kamu gak ada aku sama cecunguk-cecunguk ini yang menjadi temannya si neng toa buat jagain dia, "
Ucap Fadil sembari menunjuk ketiga temannya dan dihadiahi pelototan ketiga temannya. Begitupun Nayla, ia tidak suka dengan sebutan yang selalu Fadil sematkan untuknya. Tetapi Fadil tidak memperdulikan itu.
"Dan yang pasti aku akan tetap selalu ngejagain dia! " sambung Fadil menatap Nayla.
Nayla menatap Fadil tidak mengerti, tapi ia menjadi salah tingkah saat para cecunguk itu menggoda dirinya dan juga Fadil.
Berbeda dengan para cecunguk yang terus menggoda Nayla dan Fadil, Maryam tidak tahu harus berekspresi seperti apa.
Jangan lupa vote dan komennya ya!! 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Pesantren (On Going)
Teen Fiction📌Harap Follow dulu sebelum baca!!! Ini kisah tentang Nayla Azzahra, seorang gadis periang yang bermimpi menjadi seorang pramugari. Namun, sayang. Sang Ayah malah memasukannya ke sebuah pesantren, dengan dalih agar Nayla bisa belajar mandiri dan me...