#12 "SIMULATION IS OVER

630 47 12
                                    

Seorang Pemuda bersurai ungu tengah termenung sembari melihat Hujan yang turun dengan deras nya. Fikirannya tengah tercampur aduk sekarang.

Sedih, takut, kecewa, bahagia.. Semua nya tercampur aduk. Bunga yang tumbuh di tubuh nya menjadi salah satu faktor mengapa ia menjadi sedih dan takut.

Hati nya seakan sudah tak menemani nya, Cahaya di dalam hidup nya sudah berubah menjadi Kegelapan. Ya, Cahaya itu sudah meninggalkan nya.

"Andaikan.. Dulu, aku ga begitu ke anggota ku.. Orang-Orang itu selalu bilang kalau Hal itu, udah menjadi Masalalu, tapi.. Aku ga bakal dan gabisa lupain kejadian masalalu itu.. " Lirih Pemuda manis dengan kekecewaan nya. Kepala nya ia sandarkan pada batang pohon yang berada tepat di belakang nya.

"Oit. Ubi. Ngapain lu disini? " Tanya seorang misterius itu dengan tiba-tiba, niat nya sih asli nya pingin anter, Ubi, ke Lab nya.

Ubi, Pemuda ini tersenyum kecut. Wajah nya pucat. Mata Emerlad nya menatap sendu kearah Pemuda berjas putih itu. Seakan, ia sudah tak memiliki semangat untuk hidup.

Weko, menghela nafas kasar. Ia mendekati Ubi dengan langkah yang pelan. Ia tersenyum cerah, mata hitam pekat nya menatap Pemuda Ungu itu dengan sendu juga.

Hug!

Ubi terkejut dengan kelakuan aneh dari, Weko. Yang memeluk nya dengan tiba-tiba. Ubi berusaha memberontak, diri nya tak suka jika ada yang memeluk nya tanpa izin.

Pemuda berjas putih ini malah memeluk Pemuda Ungu itu semakin erat. Tak peduli dengan makian yang dilontarkan dari mulut Sang Bulan.

"Kamu bulan ku, dan aku Matahari mu. "

Ubi termenung kembali, mendengar perkataan dari Weko. "Terserah. " Ketus Ubi. Diri nya sedang betmut. Maklumkan sj ygy.

Skip

"Ouh? Dah dateng, toh. " Kata user bernama Urekan. Ia sibuk mengetik sesuatu di Laptop nya. Yang pasti berhubungan dengan Berakhir nya dunia ini.

"Sibuk amat. " Keluh Weko. Diri nya sedikit kesal karena kakak nya yang selalu dingin seperti es. Eee gak dingin2 amat, sih.

Mata Emerald milik, Ubi. Beralih menatap Seseorang yang menjadi salah satu dalang Dunia ini. Ya, seorang Manusia setengah 'Beacon', mungkin?

Ubi POV

Aku, melihat kearah Si Investor. Entahlah, dia sibuk menyalin isi Buku itu ke Tesis nya. Sedikit banyak, sih. Data yang diberikan dia ke Biken.

Dia sibuk. Aku tak ingin menganggu nya.

Kemudian, aku liat Manusia yang mirip seperti Wortel, dia mendengarkan Informasi dari Urekan, dan, Weko dengan serius, hmmm.. Idup nya serius bet yak, setidak nya bercanda dikit, kek-

Aku duduk di kursi sebelah, si Wortel itu. Mata nya menatap tajam si Urekan, hooh. Informasi yang diberikan si Urekan dan Weko, ini penting.

"Semua yang terjadi di dunia ini, sesuai dengan yang aku dan Weko rencanakan. Kecuali, saat Ubi masuk ke dalam Portal aneh itu. " Jelas Urekan, Mata nya menatap kami dengan tajam.

"Dan juga... Semua nya sudah kami pertimbangkan, hari esok. Adalah penentuan, apakah Simulasi ini akan berakhir, atau berulang lagi. " Lanjut Weko, ia masih setia mengetik sesuatu di tablet nya.

Aku menatap sendu kearah Kakakku, Urekan. Huft, perkataan nya tadi, membuat ku teringat dengan Portal aneh itu. Cih, aku membenci kenangan di dalam nya.

Pengkhianat? | Brutal Hardcore Fase 3 + Brutal Hero | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang