7

107 8 1
                                    

Saat bel pulang

Asahi mengajak seokhwa di rooftop

Disana keduanya saling diam menatap padatnya kota

Asahi posisi berdiri sambil berpegangan pada pembatas dan menatap kota yang ramai

Seokhwa juga sama, sebenarnya ia ingin sekali berteriak senang sebab ia bertemu sahabat lamanya. Namun hal itu ia urungkan, karena ia ingin merubah sifatnya yang dulu

Seokhwa tetap datar seolah olah tidak bergairah jika di sekitar asahi

"mmm seokhwa"

"hm"

"gua kangen"

"oh"

Jawaban singkat membuat asahi sedikit terluka. Pertemuan ini membuat asahi tidak nyaman

Seokhwa hanya menjaga image namun sepertinya hal ini membuat asahi tidak suka, tapi seokhwa tetap pada pendiriannya

"lu berubah banyak ternyata, gak seperti dulu"

"gua gak mau terlihat konyol"

"dulu kita masih terbilang anak anak, ya wajar sih seperti itu"

"sifat konyol seperti idiot bukan lagi sifat gua. Stop bahas masa lalu, itu gak penting"

"apa salahnya mengingat?"

"lu gak malu? Dulu kita di cap sebagai idiot, sekarang lu malah bahas gituan. Gak ada hal berguna gitu di hidup lu?"

"maaf buat lu gak nyaman. Tapi gua kangen sifat lu saat masih smp"

"asahi. Lu pengen disebut idiot lagi? Gak kan. Kita sekarang menjalani masa remaja jadi harus punya sifat selayaknya remaja lainnya asal tau batasan, bukan menjadi idiot terus"

"jangan terlalu kaku menjalani masa remaja dengan sifat dingin, berperilakulah dengan baik dan itu membuat hidup lu nyaman. Kalau lu berperilaku dingin dan tak acuh, orang sekitar juga akan melabeli arogan"

"gua gak peduli. Apa yang gua sukai, gak ada kaitannya dengan orang sekitar kecuali dengan seseorang yang gua cintai"

"ok terserah lu aja. Gua tetap menerima elu sekalipun elu berubah. Karena bagi gua, elu adalah seseorang yang mengajarkan apa itu arti menunggu yang sesungguhnya"

"elu ingat?"

"iya, gua ingat. Gua selalu menunggu disini tanpa beralih sedikitpun"

Entah mengapa seokhwa tiba tiba mengingat cara yoshi menjauhkan dirinya dari asahi dulu

Yoshi dulu melontarkan kata kasar padanya. Mengapa disaat begini ucapan yoshi terngiang ngiang?

Seokhwa kembali pada kehidupan asahi tanpa memikirkan akibatnya, dirinya terlalu gegabah dalam mengambil tindakkan

"lupain aja, itu gak berlaku" dalam lubuk hatinya, seokhwa merasa bersalah pada asahi

"seokhwa"

"lupain ucapan gua dulu"

"tapi gua nungguin elu"

"gua gak mau kelihatan idiot di mata abang elu" setelah berucap demikian, seokhwa pergi meninggalkan asahi

"seokhwa! Maksud elu apa? Kok bawa bawa abang gua?"

Seokhwa sontak berhenti dan berbalik menatap asahi

"abang lu bilang kalau gua idiot dan gua gak boleh deket deket elu" seokhwa masih mengontrol emosi

"terus kenapa lu nyuruh gua untuk menunggu kehadiran elu?!"

"asahi. Jujur, gua suka elu tapi karena abang lu, gua jadi ingat kalau gua gak seharusnya bersama lu. Untuk ucapan gua dulu tentang nyuruh lu menunggu, mending lupain aja. Lebih baik kita hubungan layaknya sahabat bukan lebih"

"3 tahun gua nunggu dan ujung ujungnya disuruh lupain gegara lu ingat omongan abang gua? Harusnya lu gak perlu nyuruh gua buat nungguin elu!! Gua disini nunggu kehadiran elu kayak orang idiot tapi jawaban lu sekarang malah kesannya gak tanggung jawab!! Tau gini, gua gak perlu nunggu sesuatu yang gak pasti dari awal. Kalau elu suka gua kenapa gak berjuang? Kenapa milih mundur cuma karena abang gua?!"

"abang lu sadis, asahi. Gua takut mendekati elu terus hubungan ini diketahui abang tertua elu, dan gua bisa bisa habis ditangan abang elu. Dulu gua masih labil dan sekarang gua dah remaja, gua tau apa itu cinta dan pengorbanan. Gua salah langkah, gua salah berucap, dan gua salah atas pertemuan pertama kita. Gak seharusnya gua dekat sama anak Kanemoto. Asal lu tau ya, anak Kanemoto dimata orang lain adalah bibit unggul. Dan gua? Cuma dari kalangan atas, gak mampu hingga ke level elite"

"stop bahas masalah level!! Elu suka gua dan gua suka elu. Jadi fokus aja sama masalah kita jangan melebar"

"itu ada kaitannya, asahi. Jika gua bertemu abang elu, itu sama aja gua dianggap sebagai idiot. Karena sifat gua yang dulu masih melekat dipikiran abang elu"

"gimana lu bisa tau kalau abang gua ingat sifat lu yang dulu?"

"sebab, sifat gua selalu ditandai abang elu. Gua kembali ingin memperbaiki ucapan gua ke elu. Kita saling suka tapi restu ditangan abang elu. Daripada gua berjuang tapi gak dapatin hasilnya, lebih baik gua mundur diawal. Dan kita cari orang lain untuk dijadikan pendamping"

"segampang itu lu ngomong? Kenapa gak coba bilang ke abang gua kalau elu suka gua?"

"gua takut, asahi. Gua gak sanggup dimaki"

Asahi terdiam, ia ingat kisah abang keduanya yang hubungannya tak baik baik saja

Asahi mengetahui semuanya tentang hubungan asmara junkyu dari mashiho

Apa hubungan ia dan seokhwa mirip dengan hubungan junkyu dan noa?

Kepala asahi mendadak pening. Jika mirip dengan hubungan junkyu dan noa, itu artinya asahi dan seokhwa harus siap untuk menjalani tantangan seperti hubungan junkyu dan noa

"beri gua waktu untuk menjawab semuanya. Gua harus memastikan sesuatu sebelum gua memutuskan hubungan kita antara sahabat atau lebih"

"gua harap dengan jawaban elu bisa bikin hubungan kita baik baik aja. Inget sa, semua jawaban ada di tangan abang tertua lu"

"gua paham"






Tbc...

yoshi dan 9 adiknya S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang