10

88 9 1
                                    

Pagi 06:15 WIB

"jeongwoo ruto ayo sarapan dulu jangan lari larian nanti capek" junkyu mengaduk bubur di meja makan untuk junghwan sambil meneriaki 2 bocil

Johnny mengejar ruto, semakin dekat dengan anak SD bermarga Kanemoto tsb johnny langsung menggendongnya

Jeongwoo melihat abangnya yang digendong, ia berhenti berlari

"bang john gendooong" pinta jeongwoo

Akhirnya johnny menggendong jeongwoo juga. Jadi ia menggendong 2 anak Kanemoto kanan dan kiri

"asahi jaehyuk duduk sini jangan rebutan nintendo!" mashiho sebal melihat tingkah 2 adek SMA

Jaehyuk dan asahi saling berebut mainan tsb di bawah tangga

"adeeeekk ayo kumpul di ruang makan. Kita sarapan dulu" ucap yoshi lantang

Dan langsung saja semua adiknya satu per satu segera memasuki area ruang makan dan duduk sesuai nama di kursi masing masing

"doyoung, jas almamater lu kemana? Kenapa pake sweater?" tanya junkyu

"lagi males peke" jawabnya singkat

"doyoung jadi pemalas bang, entah karena apa tiba tiba jadi gak punya semangat hidup" celetuk asahi

"gua gak pemalas bang, cuma bosen aja"

"doyoung pengen apa? Bilang aja, pasti abang kasih" yoshi

"doy pengen main sama ayah"

Saudara yang lainnya menatapnya kasihan

Yoshi mencoba menetralkan suasana

"adek, kalau itu abang gak bisa penuhi keinginan adek. Gimana kalau adek ke wahana permainan sama bang jihoon dan bang hyunsuk"

"doy kangen ayah dan bunda. Teman teman doy punya keluarga lengkap, tapi doy cuma bisa liatin mereka"

Yedam menggenggam jemari doyoung hanya sekedar menguatkan agar adiknya tidak menangis

"pulang sekolah nanti, abang ajak ke pemakaman ya" ucap mashiho

"iya bang"

"jangan sedih, senyum dong kan ada abang dan adek. Ada juga yang lain" hibur junkyu

.
.
.

Jaehyuk p.o.v

Di Kelas

"haduuuhhh ujian gak selse selse, pala gua rasanya kayak mau kebakar" keluh jeno

"pala gua rasanya pen gua copot bentar" haechan

"itu mulut ngeluh mulu, ujian beginian mah tinggal pilih jawaban doang dari pada ujian hidup gak ada tinggal pilih takdir" renjun

"Gak usah pada ngeluh gitu, ntar gua contekin" ucap jaehyuk

Mark dan jaemin yang tadinya fokus pada buku beralih menatap jaehyuk

"segampang itu lu bilang contekin?" jaemin gak percaya

"apa salahnya membantu. Tapi ya dikit aja jan banyak banyak ntar di curigation"

"makasih jaehyuk ganteng, aduh gua jadi makin cinta" haechan memeluk jaehyuk erat

"udah oy lanjut belajar, jan terlalu ngandelin, minimal lu harus bisa ngerjain ndiri" ucap mark

...

Asahi p.o.v

Di kelas

"seokwha"

"hm?"

"jan terlalu dingin napa. Muka lu keliatan kaku"

"o"

Asahi menghela nafas

Sedari tadi asahi masih setia duduk menghadap belakang, niatnya ingin ngobrol ama seokwha namun seokwha seolah olah gak mau di ganggu

Chenle menatap sebal ke arah seokwha. Dalam pandangan chenle, siswa baru itu telah merebut perhatian asahi

Chenle jadi jarang dekat dengan asahi begitu pula jisung

Jika begini, chenle takut asahi akan lebih dekat dengan seokwha dibanding dengannya dan jisung

Jisung mengusap punggung chenle guna menyalurkan rasa prihatin

Chenle berkali kali menatap asahi sedih dengan diselingi helaan nafas

"coba lu kasih sesuatu ke sahi, siapa tau sahi liat ke elu" saran jisung

"semuanya udah gua kasih. Barang branded sekalipun sering gua kasih. Favoritnya dia juga gua kasih tapi kenapa sahi lebih merhatiin si anak baru? Emang tuh orang habis ngasih apa ke sahi sampe calon ayang gua melipir ke sono"

"coba lu konsultasi ke bang jaehyuk, siapa tau dia bisa bantu elu" saran jisung

"bang jaehyuk sibuk ujian gak enak mau ganggu"

"sahi suka seokwha paling" celetuk jisung

Kretek

Ada yang pecah tapi bukan kaca

Chenle membeku

"apa perjuangan gua sampai disini?" chenle sad boy

"kayaknya iya bro. Yang sabar ya"

"pulang sekolah temenin gua ke jembatan"

"ngapain?"

"gua mau bundir"

Seketika jisung gak bisa berword word







Tbc...

yoshi dan 9 adiknya S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang