Setelah Xios masuk, Zayn yang hendak masuk ke ruangan di hentikan oleh Evelyn. "Sudah, kamu jangan masuk, biarkan mereka berbicara Empat mata" Ucap Evelyn.
"Tapi, Ma, dia itu udah ga sopan, emang Mama kenal sama orang ga punya sopan santun itu sampai Mama ngebiarin dia gitu aja!!!?" Ujar Zayn dengan kesal.Evelyn yang mendengar itu terdiam dengan mata bergetar. Zayn yang melihat ibu nya terdiam heran sekaligus yakin bahwa Evelyn memang tahu sesuatu.
"Ma, Mama kenal sama dia? Jujur Ma!!" Tanya Zayn dengan menekan perkataan terakhirnya.
"I... I-itu.... Hhhahhh.... Iya,Mama kenal sama dia, dia-" dengan terbata - bata Evelyn akhirnya menjawab pertanyaan Zayn.
"Emang dia siapa? Sampe seenaknya masuk rumah orang, kalo emang anak kenalan Mama sama Ayah, ga mungkin sampe gitu" Zayn menyela perkataan Evelyn yang belum sempat terucap.
"Kamu bakal tau sendiri nanti"
"Emaynya dia siapa sih? Sampe Mama aja lebih milih diem daripada ngasih tau gue" Meski mengucapkan hal itu Zayn pada akhirnya lebih memilih kembali ke ruang tamu melanjutkan pembicaraannya dengan dengan teman-temannya.Sementara di dalam ruangan
"Hai" dengan santai nya Xios menyapa pria di depan nya sembari melambaikan tangannya. Melihat siapa yang masuk,mata Edward pun bergetar.
"Kau... Kenapa bisa ada disini?" Nada bicara Edward bergetar saat bertanya pada Xios.
"Pertanyaan yang cukup bodoh Tuan Edward, oh... Tidak-tidak haruskah ku panggil Ayah , tentu saja aku kesini dengan kedua kaki ku sendiri" jawab Xios dengan sinis.
"Lalu- Ah tidak, maksudku kenapa kau kesini setelah bertahun-tahun, aku yakin para orang tua itu tak akan mengizinkan mu untuk menemuiku" Jelas Edward."Kau pikir? Bukankah dulu kau yang memohon-mohon untuk menemui ku dan membawa ku bersamamu, sekarang para orang tua itu mengizinkan ku karena mereka percaya dengan ku dan... Karena aku adalah cucu kesayangan mereka" Terang Xios.
"Yahh, kau benar" perkataan yang terdengar pasrah itu berasal dari Edward.
"Tak usah bertele-tele, aku akan menetap disini, bukankah aku ounya kamar sendiri disini? Lagipula ini adalah rumah yang kau bangun bersama dengan ibuku, oh benar!! Aku baru ingat sekarang,kau lumayan berani juga tinggal disini dengan mantan selingkuhan mu itu... Ah aku lupa lagi haruskah ku panggil dia ibu tiri? Hahahaha."Xios dengan sengaja mengatakan hal itu lalu tertawa di akhir membuat Edward bermuka masam menahan amarahnya. "Beraninya kau mengatakan itu di hadapan ku!!!!" Intonasi yang naik satu oktaf itu berasal dari Edward yang terlihat marah.
"Hei,hei,hei, kenapa kau marah? Bukan kah itu memang faktanya?" Ekspresi Xios yang terlihat kesenangan membuat Edward merasa di remehkan."Diamlah!"
"Hahhh, Terserah kau saja, lagipula aku akan terus mengganggu mu selama aku tinggal disini" Xios mengeluarkan ekspresi tengil nya saat berkata seperti itu.
"Ck! Baiklah,apa kau akan ikut makan malam bersama?" Edward hanya pasrah meski Xios berkatahal yang menggangu di telinga nya.
"Kau masih bertanya? Tentu saja aku akan ikut makan malam bersama dan kau juga harus menceritakan tentang ku pada mereka, mereka sudah dewasa meski masih sedikit labil." Xios." Baiklah, mari kita turun." Mereka pada akhirnya turun untuk makan malam bersama dengan yang lainnya.
Sesampainya mereka di meja makan , mereka disambut dengan sapaan dari Evelyn. " Kalian sudah selesai berbicara? Bila sudah ayo kita makan, yang lain nya pasti sudah lapar " ujar Evelyn menginterupsi.
"Ya,ayo kita makan terlebih dahulu." Edward membalas perkataan Evelyn dengan lembut. Setelah semua nya duduk,makan malam pun dimulai. Zayn yang menatap Xios semenjak turun dari ruang kerja Ayah nya, sangat ingin bertanya,tapi ia urungkan saat Edward menyuruh mereka makan.Hanya dentingan sendok dan garpu yang mengenai piring mengisi keheningan di meja makan.
Setelah makan malam selesai, seperti biasa, keluarga Davidson akan berkumpul di ruang keluarga untuk berbincang-bincang bersama.
"Ada yang ingin Ayah katakan pada kalian semua" - Edward
"Ada apa Ayah?"- Zayn
"Kalo gitu Om, kita pulang dulu"- Hiro
"Tetaplah disini,kalian bukan orang lain dikeluarga ini, kalian udah anggap Om anak sendiri."- Edward
Para anggota inti ALTERIC saling memandang lalu mengangguk secara bersamaan.
"Kalo itu keinginan Om kita turuti"- Diandra"Kalo gitu Ayah perkenalkan dia dulu" Edward menunjuk Xios. " Dia Lexius Hesther Zamore Davidson, dia anak sulung Ayah, sekaligus kakak dari Zayn dan Zachary. Dia sudah lama berpisah dari kita karena kesalahan Ayah. Lalu Ayah akan mengumumkan bahwa kakak kalian mulai saat ini akan tinggal bersama kita" - Edward.
______________________________________
Hallo!!! Maaf yah aku udah lama ga up, mungkin udah hampir 1 tahun lebih aku ga up story. Tolong di maklum yaaa emang ada aja godaan nya. Hehe😁
KAMU SEDANG MEMBACA
XIOS
CasualeLEXIUS HESTHER ZAMORE DAVIDSON Si Cegan Dan Si Pentolan SMA Bangsa ini harus pindah ke SMA Bhina Bakti atas paksaan orang tua nya dengan dalih kembali ke rumah yang sebenarnya. Dan bagaimana jadinya Para saudaranya tak mengetahui tentang diri nya se...