Pada malam hari di tengah hujan lebat, seorang anak lelaki bertubuh tegap berlari menyusuri hutan dekat pekarangan rumah neneknya.
Di sentuhnya batang pohon besar di dalam hutan itu, terasa basah dan lembab. Air hujan menyentuh helaian rambutnya, ia menengadah tangan ke atas merasakan rintikan hujan yang dingin.
Ia menggigil kedinginan, apakah tidak ada satu orang pun yang mencarinya? Kemana semua orang!
Bocah lelaki itu terduduk lemas pada rumput hijau. Ia mendongak menatap langit gelap yang menjatuhkan butiran-butiran air.
Belum sempat ia memejamkan mata, Indra pendengarnya menangkap suara getaran aneh di belakang semak-semak.
Getaran itu semakin kuat beriringan hujan yang turun deras.
DUAARRRRRR...
Kilat menyambar semak di hadapannya!
Untunglah sambaran petir itu tidak mengenai semua tubuhnya tetapi ia terkena sedikit percikan dan sontak saja ia tidak sadarkan diri dengan luka bakar di lengan.Orang-orang yang sedari tadi anak lelaki itu cari akhirnya tiba. Sang Ibu membekap mulutnya, syok melihat anak semata wayang terbaring kaku.
"EZRA!"
Prologue END
Halo~
Saya kembali dengan cerita baru, masih hangat sehangat teh panas yang baru diseduh.Ngomong-ngomong soal cowok green flag, sebenarnya aku teringat cowo ghibli. Ya cowo anime dari studio ghibli yang semua sifatnya lembut dan menghargai pasangannya. Idaman, kan?
Dan ya, saya menulis cerita ini terinspirasi dari cowo ghibli:)
Semoga story ini bisa bermanfaat dan menghibur.
Adios~

KAMU SEDANG MEMBACA
Ombrophobia
Novela JuvenilApa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kalimat 'cowok green flag' ? Lelaki bendera hijau? Mungkin terdengar aneh, tapi pasti ada sebagian yang tahu artinya. Ya, Ezar mendapat gelar cowok green flag. Kenapa demikian? Pertama, ia pandai hampi...