DuniaOne- Part⁵🌱

25.6K 2.1K 64
                                    

°•°•-HAPPY Reading -°•°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°•-HAPPY Reading -°•°•

Setelah Perdebatan yang cukup panjang, akhir nya Mang Ujang pasrah dan meminta Darren untuk ikut pulang bersama Nya ke Mansion keluarga Abian

Suasana di dalam mobil saat ini sangat canggung dengan Lio berada di pangkuan Darren dan tak mau lepas dari Darren, sedangkan Darren sendiri hanya anteng mengelus lembut kepala Lio

Sesampainya mereka di mansion keluarga Abian, nampak sang bunda sudah menunggu putra kesayangan nya dengan cemas,

Sedari tadi ia juga penasaran, siapa sosok pemuda yang mampu membuat putra imut nya tak ingin lepas,Yah mang Ujang sudah menelpon dan menceritakan dari awal hingga akhir,

" Lio kenapa Hem? " Tanya lembut sang bunda sembari mengelus kepala Leo, Leo sendiri hanya menggelengan kepalanya

" Ya sudah, mari masuk dulu nak "ucap bunda Leo menyuruh Darren membawa Leo masuk ke dalam dan Menuju ruang tamu

" Jadi nama nya siapa ganteng? " tanya bunda Lio sedikit bercanda

" Darren Darius Tante "Jawab sopan Darren, sifat nya memang dingin tapi bukan berarti ia tak memiliki sopan santun

" Omo! Kamu anak nya Nita sama Ben benar?! "tanya Bunda Lio dengan girang

" Iya Tante " Darren sedikit terkejut karena orang tua Lio kenal akan ibu dan ayah nya

" Jangan panggil Tante, panggil aja bunda Hira dan Panggil Ayah Adit klo ketemu sama ayah nya Lio "ucap bunda Hira tersenyum senang

" Iya bunda "jawab Darren tersenyum tipis

" Bunda bisa minta tolong bawa Lio ke kamarnya yah, kayaknya Lio ketiduran itu, kamu juga bisa istirahat di situ dulu " jeda nya

" makan malam disini aja yah, nanti bunda kasih tau mami kamu, bunda sama mami kamu itu udah sahabatan dari lama , cuma jarang kumpul aja sibuk sama keluarga masing-masing "jelas bunda Hira

Darren tersenyum tipis mendengar itu,

" Darren pamit bawa Lio ke kamar dulu yah bun "setelah mendapat jawaban, Darren menuju lift untuk kekamar lio yang ada di lantai 3, tadi udah di bilang sama bunda Hira

Memasuki kamar Lio dan menatap sekeliling dengan tertarik,

" Hem terlihat tenang dan nyaman "ucap Darren tersenyum tipis

Merebahkan tubuh Lio dengan hati-hati, saat hendak berdiri tak sengaja Darren tersandung sebagian selimut dan Jatuh tepat di atas Lio, jika saja ia tak menahan tubuh nya dengan kedua lengan nya, mungkin mereka sudah em tau lah~

Daren menatap lekat wajah Lio masih dengan posisi yang sama,

Menurutnya, fitur wajah Lio sangatlah sempurna, wajah yang terlihat kecil juga cantik ini, bisa saja menjadi alasan tak percaya diri bagi para gadis saat melihat nya,

Hingga pandangannya jatuh pada bibir kecil Lio yang tampak terlihat begitu manis, memajukan bibirnya nya hingga bersentuhan, Lembut itulah yang ada dipikir Darren saat ini, membiarkan nya beberapa detik hingga dengan berani ia menggerakkannya dengan perlahan agar Lio tak terbangun

Lio yang merasa ada sesuatu yang menyesap bibirnya pun tak tau harus apa, dia hanya membuka mulut nya,

Merasa ada pergerakan, Darren pun memasukkan lidahnya dengan lembut, ia menggosokkan lidahnya keatas langit-langit mulut Lio membuat nya melenguh dan sedikit mendongak wajah nya,

" Mmhhh~ " lenguhan Lio membuat Darren sadar apa yang dia lakukan!

Menatap Lio dengan rasa bersalah karena berani menyentuh Lio tanpa ijin dari nya, sedangkan Lio yang merasa sesuatu hilang dari mulut nya pun membuka matanya perlahan, dengan sayu Lio berkata

" Mengapa di lepas? "

" Lio menginginkan nya, rasanya enak, permen apa yang ka raren kasih ke Lio? " dengan suara parau Lio bertanya, matanya sesekali memejam karena masih mengantuk

Darren yang ditanya entah mengapa dia menjadi sedikit gerah, mengingat apa yang dia lakukan pada Lio dan itu adalah ciuman pertama milik nya!

Merebahkan diri Di samping Lio dan membawa Lio ke pelukan nya dengan erat, sial! Jantung nya kembali kumat!

" Tidur lah kembali " bisik nya ikut memejamkan matanya

Sedangkan disisi lain di dekat pintu, bunda Hira hanya bisa menggigit jari melihat ke agresif an Darren dan kepolosan putranya,

' kenapa cuma segitu sih! 'batin bunda Hira menggerutu!

ADELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang