Taruhan?

202 11 0
                                    

Annyeong gaess, sebelum baca boleh minta votenya ga? terimakasih<3

***

Saat ini Keenan dan teman temannya berjalan melewati koridor sekolah untuk menuju kedalam kelas, kehadiran mereka langsung menjadi pusat perhatian beberapa siswi disana.

"Astaga Keenan makin ganteng aja"

"Culik aku dong Keen"

"Gila si El makin ganteng woi"

"Aaaa Deon cute deh, makin cinta"

"Farzan mau jadi imam aku gak?"

Begitulah bisikan para siswi di setiap koridor sekolah, Keenan, El serta Farzan yang mendengarnya hanya memutar mata malas dan memilih acuh, berbeda dengan Deon yang membalas dengan kedipan mata dan senyum khasnya membuat beberapa siswi berteriak histeris. Yah, pada dasarnya dari keempat pemuda tersebut, hanya Deon yang sering tebar pesona. Dia juga terkenal dengan sifat playboynya.

Saat hendak memasuki kelas, langkah mereka terhenti karena seorang gadis berkacamata menghalangi jalan mereka.

"Mau apa lo?" tanya Keenan singkat

"Ini mau ngasih bekal lagi, hari ini aku bawain makanan kesukaan kamu" jawabnya sambil tersenyum

Yah, siapa lagi gadis itu kalau bukan Sheena? memang sudah menjadi rutinitas wajibnya membawakan bekal untuk Keenan, meski Keenan tidak pernah memakan masakan yang dia berikan, tapi Sheena tidak pernah menyerah. Membayangkan Keenan memakan masakannya sambil memujinya, membayangkannya saja sudah membuat Sheena bahagia apalagi jika itu benar benar terjadi.

"Gue gak sudi makan masakan lo"

mendengar itu membuat senyum Sheena seketika luntur, dia menggigit bibir bawahnya.

Melihat Sheena hanya terdiam tidak menunjukkan reaksi apapun membuat Keenan mengerutkan dahinya.

"Minggir"

Suara dingin khas Keenan menyadarkan Sheena dari lamunannya.

"Sejijik itu ya kamu sama aku? sampai ga sudi makan masakan aku, iya?" tanya Sheena dengan suara purau

Jujur saat ini ada perasaan sesak di dada Keenan saat mendengar ucapan Sheena, tapi Keenan berusaha mengabaikan perasaan itu.

"Itu lo tau? terus kenapa masih nanya?" jawabnya bohong

Tangan Sheena meremas ujung roknya berusaha menahan rasa sesak dan buliran kristal yang hampir saja terjatuh dari pelupuk matanya.

Menghela nafas panjang

"Yaudah kalau kamu gak mau, kali ini aku gak bakal maksa. Soalnya aku tau kok semua makanan yang aku kasih ke kamu pasti ujungnya bakal di buang kan? daripada mubazir, kali ini mending aku bawa lagi, yaudah aku ke kelas dulu ya, bye" ucap Sheena dengan senyum palsu

"Tunggu"

Saat hendak berbalik, suara El yang berada tepat di pinggir Keenan menghentikan langkahnya.

Life Goes On [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang