Mainan Keenan

253 14 1
                                    

Annyeong gaess, sebelum baca boleh minta votenya ga? terimakasih<3

***

Hembusan angin di atas rooftop sekolah serta pemandangan yang langsung memperlihatkan betapa indahnya kota Jakarta saat dilihat dari ketinggian, dengan gedung gedung tinggi serta para pengendara yang berlalu lalang, terdapat seorang gadis yang masih setia memejamkan mata dan membiarkan hembusan angin yang menerpa wajahnya, gadis itu adalah Sheena.

Setelah kejadian beberapa waktu lalu di lapangan, dia memilih untuk memenangkan dirinya di rooftop sekolah, tempat paling nyaman dan damai untuk menetralkan pikirannya dan menghilangkan rasa sakit yang dirasakannya selama ini, untungnya di rooftop sekarang sangat sepi karena semua murid masih setia di lapangan basket sampai pertandingan itu benar benar selesai.

Flashback on

"Lepas, dia kesakitan"

"Gak perlu ikut campur El!"

Pemuda tersebut adalah Rafael Adhitama salah satu sahabat terdekat Keenan, Rafael atau kerap dipanggil El tersebut memiliki sifat yang bertolak belakang dengan Keenan. Benar, pemuda dengan iris mata berwarna biru itu lebih baik dalam mengendalikan atau mengontrol emosinya, El bahkan jarang menunjukkan ekspresi di hadapan orang lain, wajah datar dengan tatapan tajam yang selalu El perlihatkan membuat beberapa siswi tidak berani mendekatinya.

Meski tak setampan Keenan, tapi El memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat perhatian kaum hawa. Selain itu El juga sangat populer di kalangan para guru karena prestasinya di bidang akademik, jika Keenan lebih menguasai pelajaran non akademik maka El sebaliknya.
back on topic

"Lepas, Keenan Alvarendra!"

Terdengar dingin tapi cukup membuat semua yang mendengarnya terkejut.

Pasalnya El terkenal dengan orang yang tidak pernah ikut campur dengan urusan orang lain, selagi tidak menggangu kedamaiannya dan tidak membuatnya rugi, maka El akan bersikap bodo amat dengan sekitarnya. Tapi apa yang sedang terjadi saat ini? seorang Rafael Adhitama yang terkenal dengan sifat dinginnya membela seorang gadis cupu dan bahkan melemparkan tatapan tajam pada sahabatnya sendiri di hadapan banyak orang?

"Lo belain dia?" tanya Keenan dengan nada dingin dan terdengar lebih lantang

Tanpa menjawab pertanyaan Keenan, El langsung mengambil alih pergelangan tangan Sheena, dia menggenggamnya dan menariknya secara pelan untuk menjauhi area lapangan. Sheena tidak dapat memberontak karena saat ini otaknya sedang mencerna kejadian yang sedang terjadi, dia hanya mengikuti langkah kaki El dan keluar dari lapangan.

Sedangkan Keeenan? ada perasaan aneh yang ia rasakan saat El tiba tiba membawa Sheena pergi darinya.

Sheena pikir hanya sampai sini keterkejutannya dengan sifat El, tapi dia salah. El justru terus menggenggam tangannya dan mengantarnya kedalam kelas.

Hingga kini keduanya telah berdiri di ambang pintu, suasana menjadi sangat canggung, hanya keheningan yang menyelimuti keduanya, tidak ada yang membuka suara atau memulai obrolan, mereka hanya tenggelam dengan pikirannya masing masing.

"Ee-e.."

belum sempat melanjutkan, tiba tiba El langsung memotong ucapannya

Life Goes On [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang