Terlambat bareng

154 9 0
                                    


Annyeong gaess,
Jangan lupa vote yaaa<3

**

Sinar matahari masuk melewati celah celah jendela yang tidak tertutupi gorden dengan rapi, menerpa wajah cantik seorang gadis yang saat ini sedang tertidur pulas.

"Eeuggh"

Sheena menggeliat dari tidurnya, rambut yang terurai, mata yang indah tanpa kacamata bulat kebanggaannya, dan jangan lupakan wajah bantal yang membuat wajahnya dua kali lipat lebih imut.

Sheena mengejapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang menggangu penglihatannya. Setelah berhasil mengumpulkan nyawa, mata Sheena membulat saat melihat alarm di samping tempat tidurnya.

"ASTAGA BUNDA SHEENA TELATT"

Sheena beranjak dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi. Butuh waktu 20 menit untuk bersiap, Sheena akhirnya turun ke meja makan dan melihat anggota keluarganya yang sedang sarapan.

"Bunda kenapa ga bangunin Sheena sih" protes Sheena yang sibuk mengambil roti dan selai

"Maaf ya sayang, bunda pikir kamu udah berangkat, ga biasanya kamu bangun kesiangan gini" jawab Adira sambil membantu mengoleskan selai pada roti Sheena

"Kamu sekalian bareng ayah? kebetulan ayah ada meeting di kafe deket sekolah kamu" tanya Damar

Sheena sontak menghentikan kegiatannya. Mendengar tawaran dari sang Ayah, pastinya Sheena akan menolaknya. Karena Sheena sudah bertekad saat pertama kali masuk SMA bahwa dirinya akan menyembunyikan status keluarganya yang terbilang cukup terkenal karena kekayaannya. Benar, jika kalian pikir bahwa Sheena adalah gadis cupu yang miskin seperti di cerita novel novel maka jawabannya adalah salah.

Sheena Bellvania Addison adalah putri tunggal dari keluarga Addison. Memang ibu Sheena adalah wanita biasa, sebelum menikah. Adira hanyalah seorang guru honorer dari keluarga sederhana. Sedangkan ayah Sheena yaitu Damar Abimana Addison adalah pewaris tunggal keluarga Addison.

Keluarga Addison memiliki agensi besar di Landon yang menampung banyak artis serta model dan penyanyi papan atas dari kalangan internasional. Bukan hanya itu, Damar juga merupakan CEO dari perusahaan turun temurun dari keluarga besarnya yaitu Perumahan Addison Company. Perusahaan tersebut sudah sangat terkenal di kalangan para pejabat.

Perusahaan yang sudah berdiri hampir 4 generasi dengan keseimbangan ekonomi yang selalu stabil itu menjadi incaran untuk tempat kerjasama dalam membantu perusahaan perusahaan lainnya agar memperoleh keuntungan.

Jika kalian bertanya kenapa Sheena menyembunyikan identitasnya bahkan kepada para sahabatnya karena Sheena tidak ingin orang orang menerimanya hanya karena identitas keluarganya yang berada itu. Tidak, Sheena ingin mendapatkan sahabat atau teman yang tulus padanya. Bukan teman teman bermuka dua yang hanya ingin memanfaatkannya. Bahkan Sheena ingin mendapatkan seseorang yang mencintainya dengan tulus, dan sekarang Sheena mungkin sudah mendapatkannya.

Bahkan untuk menyembunyikan identitasnya. Sheena sengaja tidak memakai nama Addison di belakang namanya agar tidak ada yang mengenali latar belakangnya.

Tepukan pada bahu Sheena menyadarkannya dari lamunan.

"Gimana? mau bareng ayah?"

"Ah...Enggak usah yah, Sheena naik motor kayak biasa aja"

"Tapi nanti telat loh"

"Gak usah yah, ayah lupa sama perjanjian yang pernah kita buat dulu? ga ada yang boleh tahu tentang latar belakang Sheena." ucap Sheena sambil memicingkan matanya

Menghembuskan nafas kasar "Hm, yaudah kalau gitu ayah berangkat dulu, hati hati bawa motornya" ucap Darma sambil mengusap lembut bahu Sheena

"Iya ayah juga hati hati ya" ucap Sheena sambil mencium pipi ayahnya

Adira yang melihat interaksi ayah dan anak itu hanya tersenyum haru.

"Udah sana berangkat, Sheena nanti kamu telat" ucap Adira

"Oh iya, yaudah Sheena berangkat dulu, bye bunda cantik" tak lupa mengecup punggung tangan sang bunda, Sheena pun berlari keluar menuju motornya dan pergi meninggalkan kawasan rumah kediaman Addison.

***

"EEHH PAK JANGAN DI TUTUP"

Ciiitttt

Gerbang sekolah baru saja ditutup membuat Sheena mengerem secara mendadak.

Menghela nafas panjang "Pak, tolong bukain gerbangnya dong" ucap Sheena sambil menunjukkan puppy eyes

"Gak bisa neng, mangkanya jangan telat"

"Ta-tapi kan pak..."

Sebelum selesai melanjutkan perkataannya, suara klakson mobil mengalihkan interaksi mereka

"Buka"

Sheena menatap pemuda yang berada di dalam mobilnya.

"El" gumam Sheena

"Ta-tapi kan" ucap satpam sekolah dengan gugup

"Buka, atau gue laporin ke papah?" ucap pemuda tersebut dengan tatapan tajamnya

"Eh jangan dong, yaudah iya ini bapak bukain"

Setelah gerbang di buka, Sheena dan El memasuki area parkir. Saat Sheena hendak pergi dia tersentak karena tiba tiba tangannya di tarik secara paksa yang membuat Sheena tidak sengaja menabrak dada bidang yang keras.

Sheena mendongak dapat dilihat dari bawah betapa tampannya wajah seorang Rafael Adhitama. Sheena berdehem dan langsung menjauh dari jangkauan El.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap El dengan nada dingin

Sheena menelan susah salivanya, gadis itu sangat gugup. Bagaimana tidak? wajah El sangat tidak bersahabat sekarang. Mungkin Sheena sudah terbiasa dengan wajah datar pemuda di depannya ini, tapi sekarang seolah berbeda. Manik mata El seolah mengintimidasi dirinya.

Sheena berdehem "Mau ngomong apa El?"

"Bukan disini, ikut gue ke rooftop"

"Gue ga mau, mending kita masuk ke kelas El, kita udah telat dan lo mau ngajak gue bolos? itu ga...eeehh"

Tiba tiba El manarik tangan Sheena dan membawanya pergi. Gadis itu juga memberontak tapi El seolah tuli, bukannya melepaskan tapi cengkraman tangannya semakin kuat membuat Sheena meringis.

"Ssshhh sakitt El, lepas"

"Berisik"

"Pelan pelan jalannya"

"Diem Sheena!"

Bentakan El membuat nyali Sheena menciut seketika. Untung saja koridor sekolah sepi, semua murid berada di dalam kelas untuk mengikuti pelajaran, sedangkan El membawa Sheena ke rooftop lewat taman belakang sekolah. Itu yang membuat para murid tidak mendengar keributan di antara kedua insan tersebut.

Brakk

Sesampainya di rooftop, El menutup pintunya dengan keras sehingga membuat Sheena terperanjat di tempatnya.

"Putusin Keenan"

Sheena terdiam dan mencerna ucapan yang baru saja dilontarkan oleh El.


***


Btw terimakasih buat yang udah baca cerita akuu. Tungguin kelanjutannya yaaa<3

Life Goes On [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang