Selepas ketiduran tadi, Aletta langsung bergegas membersihkan tubuhnya untuk segera berangkat ke sekolah. Hari ini adalah hari senin hari ter-mager bagi seluruh siswa. Karena, yaps upacara bendera. Dimana seluruh siswa harus bertahan mendengar amanat kepala sekolah tanpa boleh pergi dari tempat asal mereka berdiri. Tapi, bagi Aletta hari ini adalah hari yang ia suka,karena mapel di kelasnya tidak terlalu banyak.
"Sip udah cantik, kerudung juga udah rapih. MARII KITA BERANGKAT!!" Setelah ia selesai bersolek di depan cermin ia pun segera turun ke lantai pertama rumahnya. Ketika ia ingin meraih pintu kamar berwarna putih yang terdapat gantungan nama bertuliskan *Aletta Azkadina Cantik* tiba-tiba saja Aletta terdiam.
"Eitss bentar-bentar,kayak ada yang lupa." Aletta berpikir sejenak sambil mengetu-ngetukan jari telunjuknya ke dagu. "OH IYAA PARFUM!!" Astaga ternyata ia belum mengenakan parfum kesayangannya itu.
Aletta menyemprotkan parfum berbau Cookies ke beberapa titik pakaiannya. And yaps sekarang dia sudah sempurna.
"Nah ini baru Aletta Azkadina." Sebelum turun, ia pun menyempatkan diri untuk bercermin lagi melihat dirinya dari atas hingga ke bawah.
Aletta langsung turun dari lantai 2 kamarnya untuk segera menghampiri ke dua orang tuanya di ruang makan.
"Yah ayo berangkat!" Ajak Aletta. Ayahnya itu memang selalu mengantar Aletta kesekolahnya, sekalian ia berangkat bekerja.
"Sebentar dong sayang, ayo makan dulu." Ucap Yuni Mama Aletta menahan anaknya yang buru-buru sekali ingin sampai kesekolah. Padahal ini baru jam 6.15 dan bel sekolah Aletta pukul 7.00 pagi
Aletta melihat jam tangannya terlebih dahulu, baru ia memutuskan untuk menerima ajakan mamanya itu.
"Okey deh Aletta makan dulu." Ia langsung menarik kursi coklat yang berada disamping mamanya. Ia duduk di meja ujung yang di sisi kanan terdapat mamanya, dan sebelah kiri terdapat ayahnya. Mama Aletta langsung mengambilkan nasi goreng yang sudah ia masak dari subuh tadi untuk di taro ke piring Aletta.
"Nah ini mama masakin nasi goreng lumayan pedes kesukaan kamu." Ucap mama Aletta.
"Asikkk hehehe,, makasih mama muachh." Ucap Aletta sambil memanyunkan bibirnya ke arah mama-nya itu. Mama Aletta tidak merespon kembali tingkah menggemaskan Aletta, karena ia sudah hafal dan paham betul tingkah anaknya kalo ia masak makanan kesukaannya.
Acara sarapan pagi pun di lakukan keluarga Aletta dengan penuh kesenyapan. Keluarga ini makan dengan tenang dan belum ada percakapan apapun. Hingga akhirnya ayah Aletta lah yang memulai duluan.
"Al, ini udah bulan Maret. Di semester dua kali ini nilai kamu hati-hati ya jangan sampai turun." Ucap Fajar ayah Aletta sambil mengunyah nasi goreng miliknya itu.
"Siap ayah Aletta akan pertahanin nilai Aletta." Balas Aletta.
"Oke bagus, ayah si gapapa nilai kamu turun tapi jangan drastis banget." Balas ayah Aletta lagi.
Aletta hanya merespon dengan anggukan saja.
"Iya mama juga. Mama sama ayah ga bebanin kamu masalah nilai ko. Kamu harus bisa bertanggung jawab sendiri." Ucap mama Aletta.
"Iya mah yah Letta janji nilai Letta ga akan turun." Ucap Aletta sambil menegak air putih yang ada di depannya dan menatap mata ke dua orang tuanya bergantian.
"Mama sama ayah percaya sama kamu sayang." Ucap mama Aletta sambil mengelus kepala anaknya itu.
Aletta bersyukur banget punya orang tua yang ga bebanin dia masalah nilai. Mama dan ayahnya selalu nerima dan mengapresiasikan apa yang telah Aletta capai. Dari awal masuk SMA, Aletta sudah berjanji dengan dirinya sendiri bahwa ia akan terus konsisten mempertahankan prestasinya agar mudah mendapat PTN nantinya. Ia harus bisa mempertahankan nya!
Acara sarapan pun selesai. Aletta membantu mama nya untuk membawa piring, sendok serta gelas ke dapur miliknya. Sementara itu, ayahnya menyiapkan mobil untuk mereka berdua pergi. Setelah selesai membantu mama nya, Aletta langsung berpamitan.
"Yaudah mah Aletta pergi berangkat dulu ya." Pamit Aletta sambil mencium punggung tangan ibu perinya itu.
"Iya hati-hati ya." Balas mama Aletta sambil mencium kening putrinya.
"Mah, ayah berangkat juga ya." Ucap ayah Aletta tiba-tiba yang baru selesai memanaskan mobilnya.
"Iya yah, bawa mobilnya hati-hati." Balas mama Aletta sambil mencium punggung tangan suaminya itu.
"Siapp tenang aja!" Balas ayah Aletta.
Mereka berdua pun pergi menuju mobil yang masih terparkir rapih di garasi rumah mereka. Aletta berjalan menuju mobil sambil melambaikan tangan ke arah mamanya yang masih setia menunggu mereka di depan pintu.
*******
Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai disekolah mewah Aletta.
"Aletta masuk dulu ya yah." Pamit Aletta sambil mencium punggung tangan sang ayah.
"Belajar yang benar Al!" Balas ayah Aletta sambil mencium kening anak perempuan nya itu.
"Siap bos!!" Ucap Aletta sambil membuka pintu mobil dan bersiap untuk jalan ke kelasnya.
Ketika Aletta sudah sampai di koridor sekolah nya, ternyata sudah banyak murid yang datang dan berbaris dilapangan. Aletta pun heran, biasanya jam segini teman-temannya masih di dalam kelas, tapi kok hari ini beda. Ia pun langsung cepat berlari menuju kelasnya untuk menaruh tas.Tetapi perjalanan Aletta tidak semulus yang ia kira. Ia tidak sengaja menabrak seorang cowok yang ia sendiri pun tidak tahu pasti dia siapa.
Brukkk...arghhhh...
Aletta terjatuh di depan cowok berpakaian putih bersih dan memakai atribut lengkap. Cowok itu berjalan sendirian tanpa ditemani oleh siapapun dan ia hanya melihat Aletta yang tersungkur ke lantai tanpa membantunya. Huh untung saja ga ada yang lihat Aletta jatuh, coba kalo ada Aletta akan malu besar. Ia pun langsung berdiri dalam keadaan masih meringis kesakitan.
"Aduh sakit... Ka maaf-maaf aku ga sengaja." Ucap Aletta sambil meringis memegangi siku tangan kanannya dan langsung meminta maaf ke cowok yang sudah ia tabrak tadi. Sepertinya Aletta tau siapa cowok bermata sipit dan berkulit putih dihadapannya itu. Pasti kakak kelasnya.
"Iya gpp, lain kali hati-hati kalo jalan. Siku lo aman?" Tanya lelaki itu dengan suara alus tanpa adanya pergerakan basa-basi mengusap siku tangan Aletta.
"Alhamdulillah aman kak. Kakak ga kenapa-kenapa kan?" Tanya Aletta khawatir sambil memperhatikan cowok yang ia tabrak tadi.
"Gw aman. Gw ke lapangan duluan." Cowok itu langsung pergi tanpa menunggu jawaban kembali Aletta. Ia seperti tergesah-gesah masuk ke barisan upacara. "Perasaan belum bel,ko dia buru-buru banget ya." Batin Aletta.
Sambil lanjut berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai 2, ia terus bertanya siapa cowok yang di tabraknya tadi. "Dia kakel Pramuka gw gasi?kok kayak ga asing ya." Tebak asal Aletta.
Aletta berniat akan menanyakan tentang cowok yang ia temui tadi ke empat orang sahabat dikelasnya. Siapa tau dugaan Aletta benar kan?. Teman-temannya pasti tau kalo ia menyebutkan ciri-ciri cowok itu, secara mereka adalah anak-anak yang selalu update masalah sekolah. Tapi ia hanya ingin memastikan tanpa ingin mencari tahu lebih lanjut.
15 Maret 2021
*******
Yeyeyeyeyeyeyy udah part 2... Semogaa sukakk!! BTW BANTU VOTE YAAA 🤩,, KOMEN JUGA! Luv yuuuu 🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Arfan Ravindra
Teen FictionKamu, adalah sosok penyembuh sekaligus sumber luka terbesarku Kamu, orang yang aku kira beda dengan cowok-cowok lain nyatanya lebih kejam dari apa yang ada di imajinasiku Kamu, lelaki yang membuat rasa cintaku habis sepenuhnya Sekali lagi, cuman ka...