Ternyata Hanya Rindu

31 7 11
                                    

🐝Haloo semuaaa,,ini adalah cerita pertama gw.. Silahkan dibacaa🫶. Smoga sukak! 🤩

*******

"Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat yang dianugerahkan kepada kita semua sehingga diberi kenikmatan berupa kesehatan jasmani dan rohani untuk hadir dan bertatap muka di tempat yang sama dalam rangka "Acara Perpisahan Kelas 9" Selanjutnya saya sampaikan ucapan terima kasih kepada segenap hadirin yang dengan tulus dan ikhlas meluangkan waktu untuk datang di acara ini. Saya selaku kepala sekolah senang akhirnya acara yang kita tunggu-tunggu akhirnya terlaksanakan juga." Ucap Pak Nurdin memberi sambutan pembuka acara yang diadakan setahun sekali ini.

Prok prok prok prok

Terdengar tepukan meriah dari penonton yang hadir di tempat. Para orang tua dan anak-anak kesayangan mereka tampak begitu bahagia. Mereka berpenampilan begitu anggun tidak seperti orang tua dan murid pada umumnya. Mereka juga sangat antusias menyambut berbagai pertunjukan yang akan ditampilkan oleh siswa-siswi kelas 9. 

"Terima kasih atas perhatiannya. Semoga hadirin yang ada disini dapat menikmati acara dengan tenang. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Tutup pidato bapak kepala sekolah.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh."

Prok prok prok prok...

Suara tepuk tangan kembali terdengar mengiringi kepergian bapak kepala sekolah menuju kursinya.

*******

Aletta Azkadina. Salah satu murid kebanggaan SMPN 22 Jakarta yang selalu berhasil memperoleh penghargaan lomba olimpiade.  Ia akhirnya berhasil menyelesaikan masa SMPnya dengan nilai yang memuaskan. Aletta datang menggunakan kebaya pink dengan motif bulet-buletan kecil disekitarnya dan kerudung pink juga yang membuat siapapun yang melihatnya terpaku dengan kecantikanya. Termasuk Azka sahabat cowok Aletta.

"Hai Az slamat pagiiiiiii." Sapa Aletta ceria yang kemudian duduk dikursi samping Azka.

Aletta datang terlambat,ia duduk terpisah dengan kedua orang tuanya. Ia duduk di tempat dimana anak-anak kelas 9 berkumpul,dan orang tuanya duduk di tempat khusus orang tua.

Azka yang dari tadi fokus dengan panggung didepannya kini menoleh ke arah sebelah kanan  tempat dimana Aletta duduk.

"Hai Al, lo Cantik banget anjay!" Ucap Azka dengan mata seperti orang terpukau melihat sahabat gadisnya itu.

"Makasih!,tapii tumben lo muji gw. Btw lo juga ganteng pagi ini." Balas Aletta sambil tersenyum meledek Azka. Azka tiba-tiba saja tidak menjawab perkataan Aletta lagi. Ia memilih untuk buang muka dan kembali menikmati pertunjukkan tari yang sedang dibawakan teman sekelasnya.

"Cih, dasar aneh". Gumam Aletta kesal dengan perlakuan menyebalkan Azka.

*******

Aletta, Azka, dan seluruh tamu yang hadir sangat menikmati acara demi acara yang sudah berlangsung. Sesekali Aletta berdiri lompat-lomlat kecil, menari ringan, serta bernyanyi dengan kuat sebagai bentuk keceriannya hari itu. Azka yang berada disamping Aletta hanya bisa terdiam, dan seidikit menutup telinga ketika mendengar Aletta bernyanyi.

Ketika lagu —Mata Ke Hati— Hivi dinyanyikan...

"Al, udah napa si berisik tau ga!" Bentak Azka dengan alis mengerut.

Kamu, Arfan Ravindra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang