Aletta ayooo kamu ga boleh goyah! Ini ciri-cirinya sama kayak fakboi yang kamu temuin setahun laluuu!
-Aletta Askadina*******
Tepat pukul 17.00 sore Aletta sampai dirumahnya yang di dominasi oleh cat berwarna putih. Motor hijau yang Arfan kendarai berhenti tepat di depan gerbang rumah Aletta. Dengan wajah gelisah, ia pun cepat-cepat turun dan langsung memeriksa ke halaman rumahnya.
Ketika ia sampai tepat di halaman rumahnya, ia tidak menemukan mobil ayahnya yang terparkir di garasinya. "Huh aman ternyata Ayah belum pulang." Gumam Aletta.
Arfan yang tampak bingung dengan sikap Aletta yang tiba-tiba saja turun tanpa bilang sepatah kata pun. Ia akhirnya menurunkan standar motornya dan menyusul Aletta.
"Al, kenapa?" Tanya Arfan sambil menepuk pundak Aletta yang berhasil membuatnya terkejut.
"Eh Astagfirullah, gapapa kak. Loh kok lu belum pulang?" Tanya Aletta heran kenapa kakak kelasnya itu masih berdiri di depannya.
"Hmmm, gimana mau pulang kalo helm gw masih di lu?" Sontak Aletta bengong tidak paham apa yang Arfan katakan.
"Hah?helm?" Tanya Aletta kebingungan.
Arfan pun segera menggerakan kedua tangannya untuk mengambil helm yang masih menempel dikepala Aletta. "Ini helm gw masih nyangkut dikepala lu."
Pipi Aletta seketika memerah akibat menahan malu karena kebodohannya itu. "Maaf-maaf kak gw ga nyadar."
"Its okay no problem. Yaudah gw balik ya udah mau ujan." Pamit Arfan sambil memainkan helm berwarna merah miliknya.
"Iya ka, hati-hati." Ucapan 'hati-hati' yang Aletta lontarkan, barhasil membuat Arfan tersenyum manis.
"Hahaha, makasii. Lo juga masuk ya, jangan lupa istirahat." Ucap Arfan menahan rasa saltingnya itu.
"Iya ka, makasih."
"Byeeee Al." Pamit Arfan sambil berjalan menjauhi Aletta. Aletta pun hanya membalas dengan lambaian tangan. "Jangan lupa dibenerin kerudungnya mleyot..."
Aletta kaget,ia langsung berbalik arah dan segera membuka pagar rumahnya. Sambil berjalan ia memaki dirinya sendiri yang dua kali menahan malu . "Aduh Aletta dodollll..."
Kini ia sudah berada di depan pintu masuk rumahnya.
"Assalamualaikum." Aletta segera membuka pintu yang berwarna coklat itu.
Hening. Tidak ada balasan salam dari seisi rumahnya.
"Pada kemana ini ey?" Gumam Aletta sambil meletakkan tasnya di kursi ruang keluarga.
"Mahh, ayah, hellowwww." Aletta terus memanggil mama ayahnya itu. Tapi tetap tidak ada jawaban.ia akhirnya duduk sejenak dan langsung mengambil handphone dari rok abu-abu miliknya.
Tinggg... Tak lama ketika ia menyalakan data selulernya, ada pesan masuk dari kontak yang ia beri nama 'Ibu Negara Aletta' itu.
Ibu Negara
"Al, kalo kamu udah sampai istirahat dulu di kamar. Mama lagi beli lauk ayam bakar buat makan malam. Mama ga masak." Ketika membaca pesan itu, Aletta merasa lega karena apa yang ia bayangkan tidak kejadian.Aletta Askadina
"Siap mah. Aletta baru aja sampai rumah." Balas Aletta.Hanya membutuhkan waktu semenit mama Aletta segera membalas pesan sang anak.
Ibu Negara
"Tadi kata Pak Mamat mobilnya mogok ya? Terus kamu sama siapa pulangnya?""Mampus, gw harus jawab apa. Masa iya gw boong sihhh." Batin Aletta sambil menggigiti kuku jarinya, tanda ia kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Arfan Ravindra
Teen FictionKamu, adalah sosok penyembuh sekaligus sumber luka terbesarku Kamu, orang yang aku kira beda dengan cowok-cowok lain nyatanya lebih kejam dari apa yang ada di imajinasiku Kamu, lelaki yang membuat rasa cintaku habis sepenuhnya Sekali lagi, cuman ka...