obsesi

6 1 0
                                    

" Van maafin Radhit ya" ucap Ayra, ia memohon maaf untuk Radhit.

Ayra sengaja menghampiri Evan yang sedang duduk seorang diri, sementara Ratna, Ratih dan Arie sedang sibuk memanggang daging.

" Kenapa Lo yang minta maaf?" Tanya Evan.

" Ya pokoknya maafin Radhit"

" Dia emang sentimen sama gue dari dulu, gue inget dia dorong gue waktu ada pertandingan basket antar kelas. Dia juga pernah sengaja nabrak gue"
Evan mengingat ingat kejadian dulu.

" Iya gue tau. Meskipun begitu...Lo nggak boleh pakai kekerasan. Gue harap Lo nggak nyentuh Radhit lagi atau bikin dia terluka. Kalau sampai itu terjadi gue nggak akan maafin Lo" Ayra memperingatkan.

" Lo ngancem gue?"

" Bukan. Ini bukan ancaman, tapi peringatan"

" Kenapa? Lo segitunya sama Radhit? Oh.. apa sekarang Lo mulai suka sama dia?"

Belum sempat Ayra menjawab pertanyaan Evan tiba tiba Radhit datang, ia baru saja selesai dari toilet.

" Ay kita pulang sekarang " ajak Radhit.

" Udah jam 9 lewat" lanjutnya.

" Tapi Dhit, gue boleh nggak sih nggak ikut pulang. Gue masih mau disini"

" Ngapain? Mau ngabisin waktu sama si brengsek ini?" Radhit menunjuk Evan.

" Maksud Lo apa ngomong kaya gitu?. Orang yang Lo sebut brengsek itu punya nama" balas Evan kesal.

" Gue bahkan nggak Sudi nyebut nama Lo"

" Terserah ya, tapi Lo siapa sampai ngatur ngatur Ayra begini hah? Dia nggak mau pulang, nggak usah Lo paksa. Kalau Lo mau pulang ya pulang sendiri biar nanti Ayra gue yang anter"

Radhit sudah malas berdebat dengan Evan maupun Ayra. Ia sudah terlalu lelah hari ini.

" Lo pamit sama temen temen Lo, gue tunggu di mobil ya" Radhit berjalan keluar terlebih dahulu dan menunggu Ayra di mobil.

Meski berat namun Ayra memutuskan untuk pulang bersama Radhit. Ia bukan tipe yang pembangkang atau keras kepala.

Setelah berpamitan dengan Ratna dan Ratih, Ayra bergegas menemui Radhit yang sudah menunggu nya didalam mobil.

" Ay" panggil Evan

" Lo nggak harus pergi sama Radhit. Dia nggak berhak maksa Lo, Lo bilang sama gue..dia ngancem Lo? Sampai Lo harus nurutin semua omongan nya?"

" Enggak kok"

" Lo mau gue yang bicara sama Radhit?"

Ayra menggelengkan kepala nya.

" Nggak usah Van, gue baik baik aja kok"

" Tapi Ay, kalau ada apa apa telpon gue ya. Kabarin juga kalau udah sampai rumah"

Tanpa bicara lagi, Ayra langsung meninggalkan Evan dan masuk kedalam mobil bersama Radhit.

Setelah berkendara kurang lebih 30 menitan akhirnya mereka Sampai di rumah dengan selamat.

" Kok sepi banget sih? Tante Dina belum pulang? Tadi kita lewat tokonya udah tutup" ujar Ayra

" Mama nggak pulang, ada kerjaan di luar kota"

" Kak Rangga?"

" Dia juga nggak pulang, nginep di kantor"

Itu artinya tidak ada siapa siapa dirumah selain mereka berdua.

" Kenapa? Lo takut dirumah sama gue doang?" Tanya Radhit.

" Eh enggak!! Emangnya kenapa kalau berdua doang?"

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang