1. Awal

74 13 3
                                    

Di dalam kamar besar ini, seorang laki-laki tampan terlihat tengah melamun di atas tempat tidurnya.

Pikirannya tengah menflashback kejadian tadi siang. Kejadian yang mengiris hati bagi siapapun yang mengetahuinya.

Flashback on

Gemini berdiri sambil menyandarkan punggungnya di tembok belakang sekolah. Di tangannya terdapat sebuket bunga mawar dan satu kotak cokelat.

Gemini menggigit bibir bawahnya, wajahnya terlihat sedikit pucat, jika diperhatikan kedua tangannya terlihat gemetar. Anak kelas tiga ini tengah gugup.

Bagaimana tidak, saat ini ia tengah menunggu seorang laki-laki yang spesial di hatinya. Gemini akan menyatakan perasaan cintanya yang telah lama ia pendam sejak dirinya baru saja menjadi siswa SMA tahun pertama.

Gemini sudah menyuruh sahabatnya untuk memberitahu lelaki itu untuk datang ke tempat ini.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki terdengar, Gemini menggenggam erat dua benda yang ada di tangannya. Ia tambah gugup.

Sampai akhirnya, Fourth, lelaki manis dan tampan tiba di dekatnya. Gemini rasanya ingin membatalkan niatnya, ia ingin lari saja.

"Aw, Gemini, kau yang memanggilku ke sini?" tanya Fourth. Matanya kemudian melirik sebuket bunga dan cokelat yang ada di tangan Gemini.

"Ah, apa aku salah tempat? Maaf, aku akan segera pergi." Fourth berpendapat, Gemini akan menembak seseorang karena dua benda manis yang berada di tangan teman sekelasnya itu.

Fourth sudah ingin melangkah pergi tapi suara gemetar Gemini menghentikannya.

"Tunggu! A-aku ingin..." Sungguh, suara Gemini seperti tercekat. Sulit sekali baginya untuk sekadar mengeluarkan sepatah kata.

"Kau ingin menembak seseorang kan? Tapi tunggu... bukankah kau anak baik, dan ibumu adalah kepala sekolah. Hahahaha... kau ternyata bisa melanggar juga." Fourth tertawa sambil menepuk-nepuk lengan Gemini.

Sekolah mereka melarang siswa atau siswinya memiliki pacar.

Tidak ada yang tahu kenapa peraturan aneh itu ada, yang pasti para alumni yang sempat berkunjung ke sini mengatakan bahwa kalian harus pintar-pintar menyembunyikan hubungan kalian meskipun kalian berhubungan dengan orang yang bukan rakyat sekolah ini.

Gemini sedari awal tidak pernah memikirkan peraturan aneh ini. Sejak ia jatuh ke pesona Fourth, hatinya sudah meronta-ronta ingin mendapatkan lelaki manis itu.

Dia tidak khawatir akan ketahuan jika seandainya ia berhasil mendapatkan Fourth. Gemini yakin, dia bisa menyembunyikan hubungannya. Lelaki ini sangat pintar dalam menyembunyikan suatu hal, entah itu benda atau yang lainnya.

Keahliannya itu juga sudah diacungi jempol oleh ibu dan sahabatnya sejak dulu.

Gemini menghela nafas, ia akan bersiap untuk Fourth. Ia maju selangkah sehingga jarak keduanya kini sangat dekat, bahkan Fourth bisa merasakan deru nafas miliknya.

"Fourth, aku... aku memang berniat menembak seseorang. Dan yah, aku juga bisa melanggar tapi hanya untuk hal ini."

"Kalau begitu aku harus segera pergi, perempuan yang kau tunggu mungkin sudah berada di dekat sini. Tenang saja, aku bisa menjaga rahasiamu."

Gemini memegang pundak Fourth, ia lagi-lagi menghela nafas. Gemini sudah siap untuk mengatakannya.

"Fourth, aku tahu kita tidak akrab, dari awal kita sekelas sampai sekarang interaksi kita bisa dihitung jari. Tapi apa kau percaya jika..." Gemini menyerahkan sekotak cokelat.
"Aku bersedia melanggar aturan dari ibuku sendiri demi-"

I Have Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang