O6 - Jadian

703 126 29
                                    

RUBY terdiam cukup lama. Gadis itu tengah memproses setiap kata yang Sabian lontarkan tadi. Dia ingin mengeluarkan suara namun tidak ada yang keluar dari mulutnya. Sabian menatap Ruby lamat-lamat hingga akhirnya gadis itu memilih untuk mengeluarkan suaranya.

“Ruby siap kok jadi pacar bian, sekarang pun siap” ujar dia memberitahu isi hatinya pada Sabian.

Pemuda tampan itu menghela napas dan menatap Ruby dengan mata tajam nya “Lo yakin?”

Setelah Sabian menanyakan itu Ruby langsung mengangguk yakin “iya bian”

Sabian melirik sekitar,  di jam segini perpustakaan memang terbilang sepi. Hanya ada beberapa siswi dan penjaga perpustakaan. Pemuda itu memegang bahu Ruby, mendorong tubuh gadis itu untuk mengikuti ritme langkah nya yang pelan dengan dia yang melangkah maju sedangkan Ruby melangkah mundur hingga punggung gadis bersentuhan pada dinding.

Sabian memojokkan Ruby.

“bian..?”

Ruby mendongak untuk melihat raut wajah Sabian yang kini tengah menunduk menatapnya.

“Lo yakin gak bakal nyesel dengan keputusan lo?” Sabian bertanya dengan suara yang terdengar seperti sebuah bisikan “Gue gak suka di abaikan, cewek gue harus selalu perhatiin gue, setiap saat, tanpa batas waktu, gue cukup egois untuk hal ini. Lo siap sama itu semua, Ruby?”

Ruby merasa bahwa pemuda didepannya ini berbeda. Namun sulit untuk menampik kalau setiap perkataan Sabian tak dapat di tolak. Setelah sekian lama akhirnya pemuda itu membuka hatinya, dan Ruby merasa bahagia karena hal itu. Walaupun perkataan Sabian cukup aneh bagi Ruby yang masih kurang paham.

“Ruby siap bian”

Setelahnya dapat Ruby rasakan pipi nya dikecup lama oleh Sabian. Rasanya jantung gadis itu akan copot sangking terkejutnya mendapat serangan tiba-tiba itu. Ruby menatap Sabian yang tersenyum kearahnya, lalu pemuda itu meraih jemari nya untuk memberi kecupan di punggung tangan nya.

Cukup lama dan juga dalam.

“Walaupun gue tau lo gak akan nolak, tapi gue tetap akan ngelakuin hal ini.”

“mulai hari ini gue minta lo untuk jadi pacar gue, lo mau kan?”

Ruby mengangguk “iya, Ruby mau jadi pacar bian!” serunya girang lalu keduanya saling berpelukan.

Ruby masih tidak menyangka akan dipeluk begitu erat oleh Sabian. Pasalnya adegan seperti ini hanya bisa Ruby rasakan saat ingin tertidur saja.

•••


“kita mau kemana bian?”Ruby bertanya saat mereka sudah memasuki area mall. Tentunya ini adalah inisiatif dari Sabian yang mengajaknya pergi ke pusat perbelanjaan. Sebenarnya Ruby gak masalah kalo Sabian mengantarkan nya pulang saja, tapi pemuda itu sendiri yang bilang padanya akan langsung menerapkan love language saat mereka pulang sekolah.

Sabian menggenggam jemari mungil milik Ruby, berjalan beriringan dengan perbedaan langkah yang cukup kentara. Keduanya memakai hoodie, namun yang membuat mereka menjadi pusat perhatian adalah karena tubuh Ruby yang tampak tenggelam saat mengenakan hoodie milik Sabian.

“Selamat datang” seorang staf toko yang menjual berbagai aksesoris lucu menyapa mereka.

Ruby tersenyum ceria membalas sedangkan Sabian hanya mengangguk seperlunya.

“Bian ih, harus senyum kalo ada yang nyapa!”

“iya”

Kedua sepasang kekasih itu berjalan mengelilingi toko, mereka berhenti di bagian Aksesoris kepala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SABIAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang